Informasi Terpercaya Masa Kini

Ketemu 7 Tersangka Kasus Korupsi Pertamina yang Nekat Oplos Pertamax dan Pertlite, Wartawan Auto Beri Sentilan Telak

0 8

Grid.IDPara wartawan baru saja ketemu dengan tujuh tersangka kasus korupsi Pertamina yang nekat oplos Pertamax dan Pertalite sampai beri sentilan telak ini.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.

Selain itu, Kejagung juga mengungkap bahwa dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menyebabkan kerugian negara yang sangat besar.

Melansir dari Kompas.com, berdasarkan estimasi awal, kerugian negara pada tahun 2023 saja telah mencapai Rp 193,7 triliun.

Jika pola yang sama terjadi sejak 2018, maka total kerugian dalam kurun waktu lima tahun dapat mendekati Rp 1 kuadriliun.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menyatakan bahwa angka ini masih berpotensi bertambah seiring dengan proses perhitungan yang lebih rinci.

“Kemarin yang sudah disampaikan dirilis itu Rp 193,7 triliun, itu tahun 2023. Makanya, kita sampaikan, secara logika hukum, logika awam, kalau modusnya itu sama, ya berarti kan bisa dihitung, berarti kemungkinan lebih,” ujar Harli di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Perhitungan Awal Kerugian Negara

Harli menambahkan bahwa angka Rp 193,7 triliun tersebut baru dihitung berdasarkan lima faktor utama yang terjadi sepanjang tahun 2023.

“Jadi kalau apa yang kita hitung dan kita sampaikan kemarin (Senin) itu sebesar Rp193,7 triliun, perhitungan sementara ya, tapi itu juga sudah komunikasi dengan ahli. Terhadap lima komponen itu baru di tahun 2023,” katanya dalam program Sapa Indonesia Malam di YouTube Kompas TV, Rabu (26/2/2025).

Jika pola kerugian ini terjadi sejak 2018, maka total kerugian negara dalam lima tahun bisa mencapai Rp 968,5 triliun.

Baca Juga: Kronologi Korupsi Eks Pejabat Pajak, Muhammad Haniv, Pakai Duit Haram untuk Biayai Fashion Show Anak

“Jadi, coba dibayangkan, ini kan tempus-nya 2018-2023. Kalau sekiranya dirata-rata di angka itu (Rp 193,7 triliun) setiap tahun, bisa kita bayangkan sebesar kerugian negara,” ujar Harli.

Namun, ia menekankan bahwa perhitungan pasti masih memerlukan analisis lebih lanjut, karena setiap tahunnya bisa saja ada variasi dalam komponen yang menyebabkan kerugian.

Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung mengidentifikasi lima faktor utama yang berkontribusi terhadap kerugian negara:

1. Kerugian akibat ekspor minyak mentah dalam negeri – Rp 35 triliun

2. Kerugian dari impor minyak mentah melalui perantara – Rp 2,7 triliun

3. Kerugian akibat impor BBM melalui broker – Rp 9 triliun

4. Kerugian akibat pemberian kompensasi – Rp 126 triliun

5. Kerugian dari pemberian subsidi – Rp 21 triliun

Selain itu, ada faktor lain yang berpotensi memperbesar angka kerugian, seperti distribusi BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

Jika kualitas BBM yang dijual lebih rendah dari standar yang seharusnya, selisih harga tersebut juga dapat dikategorikan sebagai kerugian negara.

Baru-baru ini, wartawan beri sentilan telak pada tujuh tersangka kasus korupsi Pertamina saat bertemu.

Baca Juga: Sosok Winda Wanayu, Istri Riva Siahaan Dirut Pertamina, Jejaknya Lenyap Usai Suami Ketahuan Korupsi

Hal itu terungkap dalam akun Instagram @rumpi_gosip, Jumat (28/2/2025).

Dalam video yang beredar, para wartawan tengah mengerumuni tujuh tersangka kasus korupsi Pertamina yang sedang digiring.

Tujuh tersangka kasus korupsi Pertamina itu terlihat mengenakan rompi berwarna merah dan tampak tertunduk.

Bak geregetan dengan tingka tujuh tersangka yang nekat oplos Pertamax dan Pertalite, para wartawan tak segan lempar sindiran nyelekit.

“Tega banget ngoplos,” ujar seorang wartawan.

“Gajinya kurang ya pak?” saut wartawan lain.

“Tega banget ya, dapat untung berapa dan uangnya buat apa,” kata wartawan lagi.

Namun tujuh tersangka kasus korupsi Pertamina itu hanya tertunduk lesu sembari berjalan melewati kerumunan.

Sontak unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dari para netizen.

“Kata2 kasar kata2 jelek ga mempan buat bapak2 maruk tamak serakah. Lepasin aja biar rakyat yg hukum,” tulis akun @ranienita

Baca Juga: Terungkap Gaji Fantastis Dirut Pertamina yang Diduga Korupsi Minyak Mentah, Ahok Beberkan Rinciannya

“orang2 yg begini perlu di kasih efek jera..bersenang senang diats penderitaan rakyat..woii mana hati nuranimu,” tulis akun @cussonbabycontest

“Knpa ngg ada yg berani mukulin yaaakkkk coba kalo rakyat yg bgituuuuuuuuuu, pastiii uda almarhum tuhhhh,” tulis akun @masnanda04

“Ya Allah aku gak ridho uang2 kami rakyat kecil diamb oleh orang orang dzalim ini, hukum mereka dgn pedih ya Allah,” tulis akun @ayumiakihito

“Anak istri mantu cucu ponakan hrsnya ikutan . Biar kapok 7 turunan,” tulis akun @wedding_organizer_clemira

(*)

Leave a comment