LEBIH BAIK Beli Mobil Bekas Cash Atau Kredit? Begini Saran Owner Showroom auto99mobil Malang
SURYAMALANG.COM | KOTA MALANG – Anda bingung ingin membeli mobil bekas secara cash (tunai) atau kredit?
Sebaiknya Anda mempertimbangkan kemampuan keuangan serta kegunaan mobil bekas setelah dibeli.
SURYAMALANG.COM akan memberikan pertimbangan sebaiknya membeli mobil bekas secara cash atau kredit.
Kedua cara itu, baik membeli mobil bekas secara cash atau tunasi sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Berikut saran pertimbangan dari owner (pemilik) Showroom auto99mobil Malang, Fauzi Romadon dari sisi keuangan untuk membeli mobil bekas.
Kendati 80 persen pelanggan Fauzi membeli mobil bekas secara kredit, tapi Anda perlu juga mempertimbangkan pembelian secara cash.
Fauzi yang juga pernah bekerja di lembaga keuangan berbagi cara efektif mengambil kredit kendaraan.
Berdasarkan pengalamannya, kredit kendaraan harus mempertimbangkan pemanfaatannya.
Jika kendaraan digunakan secara konsumtif, maka ia menyarankan bisa beli cash.
Baca juga: PEMILIK Showroom Ragil Autocar Bagi Tips Beli Mobil Bekas Berkualitas: Jangan Tergiur Harga Murah
“Cash kualitasnya bagus, tapi memang harus keluar banyak di awal,” katanya.
Jika ingin mengambil kredit, perlu juga dipertimbangkan ada usaha yang bisa diputar sehingga penghasilannya dapat digunakan membayar kredit.
Ia memberi contoh pertimbangan membeli mobil bekas secara kredit untuk menjalankan usaha.
Cara seperti itu juga pernah dilakukan Fauzi ketika membeli sepeda motor dengan cara kredit, tapi uang lainnya untuk usaha.
“Jadi misal harga Rp 170 juta, saya bayar uang muka mobil bekas Rp 20 juta, yang sisa Rp 150 juta bisa digunakan untuk memutar usaha,” beber Fauzi ketika ditemui SURYAMALANG.COM di showroom mobil bekasnya di Jalan Simpang Sulfat Selatan, Jumat (31/1/2025).
“Peghasilan dari usaha tersebut kan bisa digunakan untuk bayar kredit,” ujar Fauzi melanjutkan perkataannya.
Menurut Fauzi, cara itu efektif untuk memanfaatkan pembayaran kredit tanpa harus terbebani.
Baca juga: INFO Jual Beli Mobil Bekas Jelang Ramadan 2025, Warga Malang Raya Silakan Simak Ulasan Penting Ini
Karena itu, ia pun selalu memberikan konsultasi keuangan kepada setiap pelanggan yang datang ke auto99mobil.
Pemberian konsultasi keuangan itu menjadi keuntungan tersendiri bagi pelanggan ke showroom auto99mobil.
“Kalau teorinya kan idealnya cicilan itu sepertiga dari penghasilan,” ujar Fauzi.
Ia memberi contoh penghasilannya Rp 6 juta per bulan, amannya cicilan Rp 2 juta.
“Tapi kadang kan ada penghasilan di luar itu. Ada beberapa fakto lain yang dipertimbangkan,” tandas Fauzi.
Menjelang Ramadan 2025 dan Lebaran 2025 ini, para pengusaha jual beli mobil bekas mulai menambah stok.
Pasalnya, para pemilik showroom mobil bekas di Kota Malang meyakini penjualan mobil bekas kembali bergeliat di tahun ini.
Fauzi sendiri telah mengambil 20 unit dari target 40 unit untuk penambahan stok.
Berbagai macam jenis mobil dipamerkan di showroom mobil bekasnya.
“Tahun kemarin kurang signifikan. Kalau tahun ini sepertinya ada kenaikan. Sebelum puasa, stok kami tambah karena saat ini harga naik, efek dari mobil baru yang harganya juga naik,” ujar Fauzi.
Saat ini, Fauzi sedang mengumpulkan stok mobil bekas kategori fast moving seperti Avanza, Xenia, Zigra ataupun Calya.
Ia mengatakan, tradisi saat menyambut Lebaran 2025, orang-orang ingin segala sesuatunya terlihat baru.
Stok kendaraan tersebut bisa menjadi pilihan untuk orang-orang yang hendak membeli mobil bekas.
“Stok (mobil bekas) kami banyak. Kami pun ambilnya tidak murah. Kompetisi showroom tidak nyari konsumen saat ini, tapi nyari barang. Kalau kami utamakan kualitas,” ungkap Fauzi.
Untuk mobil berkualitas, Fauzi pun memberikan asuransi sebulan kepada pembeli yang bertransaksi di showroomnya.
Selain itu, kata Fauzi, pembeli juga akan mendapatkan garansi dari lembaga pembiayaan.
Jangan tergiur harga murah
Sementara itu, untuk membeli mobil bekas berkualitas, pemilik showroom Ragil Autocar, Mufid Effendy memberi saran.
Mufid mengingatkan konsumen konsumen tidak membeli mobil bekas dengan harga murah, tapi justru nantinya mengeluarkan biaya perawatan jauh lebih mahal.
Menurut Mufid, belum tentu mobil bekas harga murah memberikan kualitas produk lebih bagus.
“Jangan tergiur dengan harga. Pengalaman kami sendiri, juga sering keliru,” beber Mufid kepada SURYAMALANG.COM, Jumat.
“Setelah dibeli, lalu diperbaiki. Biaya perbaikan lebih mahal jatuhnya,” kata Mufid menceritakan pengalamannya.
“Kalau saran saya, memang ada harga ada rupa. Untuk hal-hal yang lain, perhatikan mesin dan tubuh kendaraan. Diperhatikan juga apakah ada bekas kecelakaan atau tidak,” pesan Mufid.
Mufid juga menyarankan agar calon pembeli bisa mengenal dengan baik orang yang punya dealer.
Selain itu, juga kenal dengan mekanis atau orang bengkel untuk membantu memastikan kondisi mobil yang akan dibeli.