Informasi Terpercaya Masa Kini

Akhirnya Kades Kohod Beber Sumber Uangnya hingga Bisa Beli Mobil Rubicon Rp 800 Juta,Civic dan CRV

0 26

SURYA.co.id – Kepala Desa Kohod, Arsin akhirnya mau mengungkap sumber uangnya hingga mampu membeli mobil Rubicon seharga Rp 800 juta.

Tak hanya mobil Rubicon ternyata Arsin juga memiliki mobil Honda Civic dan CRV seharga ratusan juta rupiah. 

Arsin membantah mobil Rubicon itu dibeli dari hasil mengurus sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di area pagar laut Tangerang. 

Dijelaskan, sebelum membeli Rubicon itu, dia awalnya kredit mobil Honda Brio. 

“Begitu lunas, mobil saya diambil sebagai DP, saya kredit RUbicon,” sebut Arsin dikutip dari tayangan AB+ yang diunggah di channel youtube Official iNews pada Selasa (18/2/2025). 

Baca juga: Percuma Kades Kohod Cuci Tangan di Kasus Pagar Laut Tangerang, Susno Duadji Sebut Sudah Pasti Kena

Dikatakan Arsin, alasan dia kredit Rubicon karena mobil jeep itu bisa masuk ke kota dan kampung-kampung. 

“Jadi kalau banyak-banyak bisa kemana juga. Itu juga kredit,” ujarnya kepada presenter Abraham Silaban. 

Saat ditanya berapa  harga mobil Rubicon itu, Arsin tidak mau menyebut angka pastinya.  

“Itu harganya Rp 800 juta kalau cash nya,” katanya. 

Sementara untuk mobil Honda Civic, dibeli Arsin pada tahun 2018, sebelum dia menjadi kepala desa Kohod. 

Sedangkan CRV dibeli saat dia sudah menjadi Kades Kohod. 

Saat ditanya berapa gajinya sehingga dia sampai bisa beli mobil-mobil mahal itu, Arsin hanya tertawa tanpa mau menyebutkan. 

Namun, ketika ditanya sumber uangnya, Arsin mengungkap jika dia memiliki usaha kos-kosan di Desa Kohod maupun di daerah Kalibaru. 

Usaha itu sudah ada sebelum dia menjadi kades. 

Selain itu, anaknya juga memiliki usaha bengkel. 

Arsin juga membantah jika kekayaannya itu didapat dari pembrian seseorang karena dia mengurus sertifikat di area pagar laut Tangerang. 

“Enggak. Apalagi itu.  Saya gak ikut campur itu. Gak tahu saya,” serunya dengan nada tinggi.

Nada tinggi juga diucapkan Arsin saat ditanya keberadaannya yang disebut menghilang setelah kasus pagar laut Tangerang.

Diakuinya, selama ini dia tidak kemana-mana. 

Dia mengaku sakit karena kondisi cuaca dan demam. 

“Kemarin aja, kita berobat di RS, sampai di mabes disiapin dokter. Bahkan dikasih obat juga. Kalua dirawat enggak, ntar dibilang ilang beneran,” ujarnya. 

Arsin juga membantah tidak berkantor selama dua minggu. 

“Enggak, warga mana (bilang itu). Warga saya tiap hari juga ada. Bukan nginap, emang saya gak mena-mana, yang bilang saya pergi siapa. Ini jangan di itulah, Saya gak pernah kemana-mana. 

“Masa saya harus demi Allah, demi RosulAllah, cuma urusan begitu. Saya ada. Ini yang saya pergi kemana aja. Punya paspor aja engak, umroh aja belum,” serunya dengan nada tinggi. 

Dikatakan Arsin, selama ini dia banyak urusan rapat di kecamatan, kabupaten hingga panggilan pemeriksaan di KKP dan bareskrim. 

Saat Bareskrim menggeledah rumah dan kantornya, Arsin mengaku ada urusan rapat di Tangerang. 

Disinggung tentang adanya petugas yang sengaja mengamankan dia, Arsin membantahnya. 

“Gak ada. Itu saudara saya, abang saya, kadang-kadang RT, RW. Gak ada pengaman desa. 

Masak lurah diamanin, orang di kampung saya, saya lahir di sini. Masak diamanin, enggak lah,” tukasnya. 

Rubicon Masih Dicicil 

Sebelumnya, kuasa hukum Arsin, Yunihar, menyebut mobil rubicon Arsin angsurannya belum lunas.

“Sempat beredar di publik soal kekayaan pak Kades, tapi dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwa Rubicon itu benar milik Kades Arsin, tapi untuk mendapatkannya, beliau dengan cara dicicil,” paparnya kepada wartawan di Kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (11/2/2025), melansir dari Tribunnews.

Baca juga: Bukan Rubicon, Ini Mobil Kades Kohod yang Disorot saat Bareskrim Geledah Rumahnya Terkait Pagar Laut

Yunihar juga mengatakan, mobil Jeep Rubicon itu hingga saat ini masih berstatus kredit dan masih dicicil oleh Kades Arsin. 

“Itu masih kredit, dan sampai saat ini pun statusnya masih kredit, beliau (Arsin) masih mencicil hingga saat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, hal serupa juga pernah diungkapkan Edi, pekerja di rumah Arsin.

“Jeep Rubicon, sepengtahuan saya itu kredit, bukan beli kontan,” kata Edi dikutip dari tayangan Kompas Petang pada Minggu (2/2/2025). 

Edi juga membantah mobil Rubicon itu berwarna putih seperti yang ramai diberitakan.

“Padahal bukan putih, warnanya hitam. Tahun tua, mobil second. 

“Kalau dikata itu mobil baru, tahu sendiri, harganya berapa duit mobil kayak gitu,” ujar Edi. 

Edi juga membantah Arsin kabur atau menghilang setelah ramai-ramai polemik pagar laut Tangerang. 

Menurutnya, sang majikan itu ada di rumah, bahkan beberapa jam sebelum diwawancara dia juga bertemu dengan Arsin. 

“Tadi ketemu sekitar jam 9, dia bilang bang, saya berangkat dulu. ya udah pak, hati-hati. 

“Diberitakan media, lurah Arsin kabur, itu tidak benar, setiap harinya pak lurah ada di rumah,” tegasnya. 

Berawal Kuli Boronga, Kini Kaya Raya 

Arsin menjabat sebagai Kepala Desa Kohod sejak tahun 2021. 

Sebelum menjadi kades, kehidupan Arsin justru memprihatinkan. 

Ia hanya seorang pria sederhana yang menghabiskan masa mudanya sebagai kuli borongan dan pekerja bank keliling. 

Kini, ia menjabat sebagai Kepala Desa dan dikenal memiliki kekayaan yang mencolok.

“Dulu dia kuli bareng sama temannya. Ini bukan mengada-ada. Ini fakta adanya,” kata Reza, seorang warga Desa Kohod, saat ditemui Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

Selain menjadi kuli, Arsin juga disebut pernah bekerja sebagai bank keliling.

Bahkan, tingkat ekonomi Arsin ketika itu jauh di bawah rata-rata masyarakat pada umumnya. 

“Setelah lulus SD, mulai cari kerja dan akhirnya berkecimpung di bank harian,” ujar Reza.

Hari-hari Arsin sebelumnya dihabiskan mengangkat material dan bergelut dengan panasnya matahari saat menjadi kuli borongan. 

Namun, kehidupan terus berputar. Arsin mencoba mencari jalan keluar dari jeratan pekerjaan kasar.

Pada 2019, Arsin memberanikan diri mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Kohod.

Sayangnya, upaya pertamanya gagal. Namun, ia tidak menyerah.

Jabatan Sekretaris Desa (Sekdes) pun ia emban sebelum akhirnya kembali mencalonkan diri pada Pilkades 2021 dan terpilih sebagai Kades.

Sejak menjabat, hidupnya berubah drastis. Kekayaannya meningkat pesat, terutama setelah terlibat dalam proyek pembangunan PIK 2. 

“Kekayaannya mulai banyak juga itu mungkin ada proyek pembangunan. Pokoknya semenjak ada proyek ini dan menjadi lurah, fasilitasnya bertambah,” kata Reza.

Salah satu simbol perubahan statusnya adalah mobil Rubicon yang kerap ia gunakan saat bekerja sebagai Kades.

Namun, saat Kompas.com mengunjungi rumahnya, mobil tersebut tak terlihat. 

“Dia sudah berada di lingkaran desa. Baru dia ada fasilitas,” imbuh Reza.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Leave a comment