Tanggapan Rudy soal Pidato Prabowo yang Minta Tak Jelek-jelekkan Megawati
SOLO, KOMPAS.com – Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto yang meminta tidak menjelek-jelekkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputeri.
Rudy sapaan akrabnya, menyinggung Megawati sebagai salah satu tokoh yang berani menolak pertanggungjawaban presiden.
“Yang jelas resformasikan salah satu tokoh yang berani menolak pertanggungjawaban presiden, Megawati. Yang bisa menyelesaikan krisis Gus Dur dan Megawati. Kalau Pak Prabowo seperti itu, itu hubungan yang sangat luar biasa kok Pak Prabowo dengan Mbak Mega,” kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Soal Usulan Kongres PDI-P Ditarik ke Solo, Rudy: Solo Punya Sejarah
Mengenai rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati, kata Rudy pasti akan terjadi.
Tetapi karena ada undangan menjadi pembicara ke Vatikan, ungkap Rudy rencana pertemuan itu mestinya diundur.
“Pastilah pertemuan itu pasti terjadi. Kemarin mau ngadakan pertemuan terus ada undangan untuk menjadi pembicara di Vatikan itu sehingga mestinya diundur. Namun untuk pertemuan-pertemuan secara pribadi pasti sudah dilakukan juga,” kata dia.
Baca juga: Kongres PDI-P 2025, Solo Siap Jadi Tuan Rumah
PDI-P tetap dukung pemerintah pusat dan daerah
Meski tidak masuk kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, kata Rudy, PDI-P tetap mendukung pemerintah pusat dan daerah.
“Ndak masalah (tidak masuk kabinet). Tidak dalam kabinet kita mendukung pemerintah pusat maupun di daerah kok,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebutkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki peran dan keberhasilan bagi bangsa Indonesia.
“Saya akui Bu Mega banyak keberhasilan dan jasa untuk Republik ini, saya akui,” ujar Prabowo saat memberikan arahan dalam peringatan HUT ke-17 Gerindra, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Baca juga: Tanggapan Jokowi soal Terpilihnya Kembali Prabowo sebagai Ketum Gerindra
Prabowo mengatakan, semua presiden Indonesia memiliki bagian dalam membangun negara ini.
Dia mengibaratkan pembangunan bangsa sebagai proses membangun rumah.
“Semuanya punya bagian. Ibarat kita bangun rumah. Pak Harto membangun dan seterusnya, Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Mega,” lanjut dia.
Untuk itu, Prabowo mengaku tidak terima jika ada yang menjelek-jelekkan Megawati.
Tangannya pun terlihat mengepal saat menyebut ada pihak yang menjelek-jelekkan Megawati.
“Maaf kalau ada yang mau jelek-jelekan Bu Mega, saya akan… Saya tidak suka menjelek-jelekkan karena saya juga mengerti apa yang beliau buat untuk republik ini,” lanjut Prabowo.
Baca juga: Saat Jokowi Dukung Penuh Prabowo Maju Pilpres 2029