5 Rekomendasi Es Dawet di Klaten,Termasuk Es Dawet Bayat yang Khas,Ada yang Buka Sejak 1960-an
Berikut ini 5 rekomendasi es dawet di Klaten, salah satunya adalah es dawet Bayat yang khas, dan ada yang buka sejak 1960-an
TRIBUNNEWSMAKER.COM – 5 rekomendasi es dawet di Klaten, salah satunya adalah es dawet Bayat yang khas, dan dawet beras.
Dawet adalah minuman khas yang sangat populer di Kota Klaten, Jawa Tengah yang terbuat dari campuran air daun suji, kelapa muda, dan cincau hitam, dengan es batu serut dan gula merah.
Dawet memiliki rasa yang manis dan segar membuat dawet menjadi pilihan utama warga Klaten, terutama di cuaca panas.
Di Klaten, dawet sering dijajakan di sepanjang jalan, baik oleh pedagang kaki lima maupun di warung-warung kecil.
Nah, berikut ini 5 rekomendasi es dawet di Klaten yang bisa dicoba!
Baca juga: 5 Aktivitas di Tempat Wisata Watergong Klaten, Kulineran Seru Bareng Keluarga, Bisa Beli Ikan Segar
1.Dawet Beras Pasar Gedhe
Di Pasar Gedhe Klaten, ada kuliner khas Es Dawet Ayu Bu Handayani yang sudah berdiri sejak 1960-an.
Warung dari es dawet beras ini berlokasi di lantai II Zona B Pasar Gedhe Klaten yang dulunya merupakan kawasan terminal angkutan.
Es dawet ayu tersebut terdiri dari cendol, santan dan gula jawa, dan disajikan dengan es batu yang segar.
Belum lagi cendolnya dari tepung beras yang memiliki tekstur lembut, dalam tiga warna yakni merah, putih dan hijau.
Seporsi es dawet ayu Bu Handayani harganya hanya Rp 4.000, tetapi jika hendak dibawa pulang, harganya Rp 7.000 per kemasan.
2. Es Dawet Bayat
Dawet Bayat kini menjadi kuliner khas di Kabupaten Klaten dan banyak dijual di pinggir jalan.
Namun, es dawet Bayat yang asli bisa dinikmati langsung dari daerah asalnya di Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten.
Salah satunya di tepi Jalan Pandanaran, Desa Paseban, Bayat, yang ramai dikunjungi pembeli.
Es dawet Bayat ini memiliki tiga bahan utama saat membuat dawet, yaitu cendol, juruh, dan santan.
Selain itu, ada juga sentra pembuatan dawet ini berada di Kecamatan Bayat, yang juga kerap mengadalah pelatihan.
Materi pelatihan emncangkup pembuatan dawet, bahan dan alat yang dibutuhkan, membuat cendol dan membuat juruh.
Baca juga: 4 Wisata Selain Umbul di Sekitar Bendungan Kendalsari Klaten, Nikmati Pemandangan Alam & Udara Sejuk
3. Es Dawet Onggok
Es dawet onggok juga menjadi salah satu pilihan es dawet di Klaten yang disukai oleh banyak orang.
Es dawet Onggok memiliki isian tape beras, dimana proses fermentasi dalam bungkus daun pisang.
Sehingga tape menghasilkan aroma dan cita rasa segar dan sedikit asam, sangat nikmat dinikmati dengan dawet.
Sejak 2015 penjual Es Dawet Onggok di Klaten terus bertambah, salah satunya di sekitar Jalan Wedi-Klaten.
Penjual Es Dawet Onggok juga banyak dijumpai di Cawas, Bayat, serta di beberapa ruas Jalan Jogja-Solo.
Para penjual Es Dawet Onggok biasanya mulai berjualan es dawet sejak pukul 09.00 pagi dan tutup di sore hari.
4. Es Dawet Pak Cipto
Warung Es Dawet Ngudi Roso yang didirikan dan dikelola oleh Parno Cipto.
Pak Cipto awalnya berjualan bubur kacang hijau dari kampung ke kampung, namun sejak 1990 mulai berjualan es dawet dengan berbekal resep dari mertuanya.
Es Dawet Pak Cipto berada di jalan antara Yogyakarta-Solo, di dekat candi Prambanan.
Pak Cipto biasa buka sekitar pukul 09.00 WIB dan habis paling lama sekitar pukul 17.00 WIB.
Ketika sedang ramai, biasanya jam 13.30 WIB juga sudah habis oleh para turis yang baru dari Prambanan.
Bahkan banyaknya pengendara yang berhenti sampai membuat jalanan di sana tersendat, karena ingin mencicipi es dawet.
5. Es Cendol Dawet Mbak Ria
Terakhir, ada Es Cendol Dawet Mbak Ria, yang terletak di Karanganom, Klaten.
Salah satu menu populer yang disajikan Es Cendol Dawet Mbak Ria, Karanganom, Klaten adalah dawet nangka.
Dengan harga yang hanya Rp 5.000-an, dawet nangka yang segar sudah bisa dinikmati di bawah terik matahari.
Es Cendol Dawet Mbak Ria beralamatkan di Jalan Raya Penggung Jatinom, KM 4, Beku, Karanganom, Klaten
ini.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)