Kebiasaan yang Dapat Mencegah Seseorang Tumbuh Bahagia, Simak Penjelasannya
Semua orang pastinya memiliki cita-cita untuk tumbuh dan bahagia. Namun kebahagiaan ini seringkali terasa sulit dipahami.Sebagai masyarakat, kita dikondisikan untuk mencari kebahagiaan di saat-saat tertentu dan pencapaian besar seperti memperoleh sesuatu.
Dikutip dari Geediting pada Minggu (19/2), ternyata menurut psikolog terdapat 7 kebiasaan yang dapat mencegah seseorang untuk tumbuh bahagia. Simak penjelasannya!
- Membandingkan Diri
Sangat mudah untuk membandingkan diri dengan orang lain. Adapun munculnya media sosial, kita terus-menerus terpapar pada sorotan kehidupan orang lain, yang dapat membuat kita merasa seperti kita gagal.Masing-masing dari kita sedang dalam perjalanan kita sendiri. Jalanmu akan terlihat berbeda dari jalanku, dan hal itu tidak apa-apa.
- Terjebak dalam Pengkondisian Sosial
Kita semua terlahir di dunia dengan norma dan harapan yang sudah ada sebelumnya. Kondisi sosial ini dapat membatasi potensi kita dan mencegah kita untuk benar-benar menjadi diri kita sendiri.
- Mengabaikan Isi Hati
Dalam pencarian kita untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial, kita sering membungkam suara batin kita. Kita menekan perasaan dan keinginan kita, sesuai dengan apa yang kita yakini diharapkan dari kita.
Suara batin Anda mencerminkan diri Anda yang sebenarnya. Ini adalah kompas Anda, membimbing Anda menuju apa yang benar-benar penting bagi Anda. Ketika kita mengabaikannya, kita menyangkal kesempatan untuk hidup secara otentik.
- Terlalu Percaya Kebahagiaan Sebagai Tujuan
Pada kenyataannya, kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan, melainkan sebagai sebuah perjalanan.Hal itu ditemukan di saat-saat kecil kegembiraan, koneksi yang kita buat, tantangan yang kita atasi, dan pertumbuhan pribadi yang kita alami di sepanjang jalan.
- Menolak Perubahan
Banyak dari kita yang menolak perubahan, berpegang teguh pada hal yang akrab karena takut akan hal yang tidak diketahui.Perlawanan ini dapat membuat kita terjebak dalam pola yang tidak lagi melayani kita, mencegah kita untuk mengalami kebahagiaan sejati.
Merangkul perubahan melibatkan pengakuan bahwa semuanya bersifat sementara dan pertumbuhan sering kali berasal dari ketidaknyamanan.Hal itu berarti melangkah keluar dari zona nyaman kita, menantang ketakutan kita, dan membuka diri kita terhadap kemungkinan-kemungkinan baru.
- Mengabaikan Perawatan Diri
Di dunia yang sering menghargai produktivitas daripada kesejahteraan, mudah untuk mengabaikan perawatan diri.Kita mendorong diri kita sendiri hingga batasnya, mengabaikan sinyal tubuh kita untuk istirahat dan peremajaan untuk tetap bugar.
Menghormati kebutuhan fisik, mental, dan emosional kita, menciptakan ruang untuk istirahat, dan memelihara diri kita sendiri dengan cara yang memungkinkan kita untuk tampil sepenuhnya dalam kehidupan kita.
Penting untuk diingat bahwa perawatan diri bukan hanya tentang mandi busa dan hari-hari spa, hal ini tentang menetapkan batasan, mengatakan tidak ketika Anda perlu, dan menjaga kesehatan mental Anda.
- Mengejar Kesempurnaan
Kesempurnaan adalah mitos, namun banyak dari kita yang terjebak untuk mewujudkan hal tersebut tanpa henti.Bahkan kita sering percaya bahwa kebahagiaan akan datang begitu kita mencapai keadaan ini, baik dalam pekerjaan, hubungan, atau pertumbuhan pribadi kita.
Perfeksionisme tidak hanya menetapkan standar yang tidak realistis tetapi juga mencegah kita untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan yang kita miliki. Sudah waktunya untuk melepaskan ide kesempurnaan sebagai prasyarat untuk kebahagiaan dan rangkul ketidaksempurnaan Anda.(jpc)