Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengenal Tradisi Yee Sang, Keberkahan Menyantap Salad Imlek

0 25

Tahun Baru Imlek menjadi satu perayaan yang paling dinanti. Apalagi, dengan adanya berbagai tradisi yang menghiasi momen istimewa ini. Termasuk, bila membahas sejarah orang Tionghoa dalam melaksanakan tradisi Yee Sang yang.

Lantaran, keluarga dan kerabat bisa lebih dekat melalui tradisi menikmati hidangan salad ini. Lantas, seperti apa tradisi Yee Sang? Popbela telah merangkum sederet informasinya sebagai berikut.

Apa itu tradisi yee sang?

Tahun Baru Imlek diwarnai dengan beragam hidangan khusus, salah satunya bernama yee sang. Makanan ini dihidangkan sebagai makanan pembuka, dan biasanya dimakan pada hari Renri (hari ke-7 bulan pertama kalender Imlek).

Yee sang berasal dari frase “yu sheng” yang berarti ikan segar atau mentah (“yu”: ikan; “sheng”: mentah). Keistimewaannya, “yu sheng” yang berarti ikan mentah diucapkan dengan cara yang sama seperti “yu sheng” yang bermakna kelimpahan hidup. Oleh karena itu, salad yee sang saat perayaan Imlek melambangkan harapan akan kelimpahan hidup di tahun yang baru.

Cara penyajian yee sang

Dalam penyajian yee sang, saus disajikan terpisah dan dicampur langsung dengan sumpit oleh orang yang akan menikmatinya. Keluarga dan kerabat dekat yang hendak menyantap salad yee sang akan mengitari meja makan dengan sumpit di tangan. Berdasarkan tradisi, saat mencampur saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi di atas piring.

Semakin tinggi yee sang diangkat, maka semakin baik pula nasib yang akan diterima di tahun yang baru. Yee sang diaduk bersama-sama oleh semua orang yang duduk satu meja sembari saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Tradisi mengaduk yee sang dan mengangkatnya tinggi disebut lo hei (撈起 atau 捞起).

Bahan utama dalam sajian yee sang

Dalam penyajian yee sang ada dua bahan utama yaitu potongan daging ikan mentah dan berbagai jenis sayuran yang dipotong halus. Sayuran tersebut mewakili tiga warna, seperti lobak dan jeruk bali untuk warna putih, wortel dan kubis brussel untuk warna oranye, serta mentimun yang melambangkan warna hija.

Beragam sayuran ini melengkapi hidangan utama berupa ikan mentah yang dalam bahasa Mandarin disebut “yee sang” atau “yusheng.” Ikan yang digunakan biasanya adalah irisan ikan tuna segar, yang terlebih dahulu direndamb dalam campuran minyak wijen, minyak goreng, dan merica untuk memperkaya rasa.

Kepopuleran yee sang di Singapura, Malaysia, dan Indonesia

Seremoni serta hidangan salad yee sang mulai dikenal luas di Indonesia dalam 5-10 tahun terakhir, berbeda dengan di Singapura dan Malaysia yang sudah lebih lama mengonsumsinya. Bahkan, salad yee sang telah diakui sebagai salah satu makanan warisan oleh Jabatan Warisan (Department of National Heritage) Malaysia. 

Meskipun begitu, beberapa pihak di Singapura juga mengklaim sebagai asal hidangan ini. Konon, yee sang mulai dipopulerkan kembali di Restoran Lai Wah, Singapura, yang dulu merupakan bagian dari wilayah Malaysia.

Bila di Indonesia, ada versi lain dari Yee Sang yang berasal dari masakan Hakka khas Bangka, yaitu “Ng-sang” (鱼生; ikan segar). Ng-sang Bangka terbuat dari potongan ikan mentah yang dicampur dengan saus kacang dan sayuran.

Itulah, informasi seputar tradisi yee sang yang mewarnai perayaan Tahun Baru Imlek. Kalau ada informasi lain yang kamu tahu, bisa tulis lewat kolom komentar, Bela!

Baca Juga: 10 Serial Anime yang Wajib Ditonton Saat Tahun Baru Imlek

Baca Juga: 10 Ide Kado Imlek untuk Sahabat yang Bermanfaat dan Mudah Didapat

Baca Juga: Imlek 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Cuti Bersama dan Sejarahnya

Leave a comment