7 Fakta Manfaat Cuti Ayah untuk Keluarga dan Perusahaan
Cuti ayah, atau paternity leave, merupakan kebijakan yang memberikan kesempatan bagi Papa untuk mengambil cuti kerja dalam rangka mendampingi istri saat melahirkan dan merawat anak yang baru lahir.
Meskipun lebih umum diterapkan di negara-negara maju, kesadaran akan pentingnya cuti ayah mulai meningkat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Penerapan cuti ayah tidak hanya bermanfaat bagi keluarga, tetapi juga memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Bagi keluarga, kehadiran Papa selama masa awal kelahiran anak sangat penting dalam membangun ikatan emosional antara Papa dan anak. Selain itu, dukungan Papa dapat membantu Mama dalam proses pemulihan pascapersalinan dan mengurangi risiko depresi postpartum.
Di sisi lain, perusahaan yang menerapkan kebijakan cuti ayah menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas karyawan.
Berikut, Popmama.com telah merangkum 7 manfaat cuti ayah untuk keluarga dan perusahaan. Simak ulasannya untuk Papa agar semakin paham pentingnya peran Papa selama masa awal kelahiran anak dan bagaimana kebijakan ini juga membawa keuntungan bagi tempat kerja.
1. Mendorong hubungan yang lebih kuat
Cuti ayah memungkinkan para Papa untuk terlibat lebih aktif dalam peran pengasuhan sejak awal kehidupan anak. Dengan adanya waktu khusus untuk mendampingi istri dan bayi, ayah dapat memperkuat ikatan emosional melalui kegiatan seperti mengganti popok, memberi susu, atau sekadar menghabiskan waktu bersama.
Kehadiran Papa yang konsisten tidak hanya membantu mendukung kesehatan mental istri pasca melahirkan, tetapi juga menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis.
Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan Papa sejak dini dapat berdampak positif pada perkembangan anak sekaligus mempererat hubungan antara pasangan, menjadikan keluarga lebih kompak dan bahagia.
2. Memperkuat peran orang tua sejak dini
Papa yang mengambil cuti memiliki kesempatan emas untuk terlibat langsung dalam kehidupan awal anak. Ini adalah momen penting untuk menetapkan peran sebagai orangtua yang aktif, bukan sekadar pendukung.
Dilansir dari survei mckinsey.com, hasilnya menunjukkan, mengasuh anak bersama pada hari-hari, minggu-minggu, atau bulan-bulan pertama kehidupan seorang anak berperan penting dalam membentuk dinamika keluarga.
3. Meningkatkan hubungan emosional dengan anak
Cuti ayah dapat membantu menciptakan hubungan yang sangat kuat dengan anak-anak seiring berjalannya waktu. Dengan waktu yang dihabiskan di rumah memungkinkan Papa untuk mengembangkan apa yang mereka gambarkan sebagai ikatan “khusus” yang akan bertahan selama bertahun-tahun mendatang.
Ikatan emosional yang terbentuk antara Papa dan anak sejak dini memiliki dampak besar pada perkembangan psikologis anak terutama dalam meningkatkan kepercayaan diri anak.
4. Mengurangi beban istri
Dukungan Papa dalam merawat bayi dapat meringankan beban Mama, baik secara fisik maupun emosional. Dengan adanya Papa dirumah, Mama dapat memanfaatkan waktu untuk beristirahat atau memulihkan kesehatan pascapersalinan.
Selain itu, kehadiran Papa juga dapat mengurangi risiko depresi postpartum pada Mama. Ini memberikan kontribusi besar pada kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
5. Meningkatkan produktivitas karyawan
Perusahaan yang menyediakan cuti ayah menunjukkan bahwa mereka peduli dengan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi karyawannya. Kebijakan ini dapat meningkatkan loyalitas dan semangat kerja karyawan.
Ketika karyawan merasa didukung oleh perusahaan, mereka cenderung lebih produktif dan fokus pada pekerjaan setelah kembali dari cuti. Ini menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
6. Mendukung karier pasangan
Dengan Papa berbagi tanggung jawab pengasuhan, menjadikan Mama memiliki lebih banyak kesempatan untuk melanjutkan karier tanpa harus merasa terbebani sepenuhnya oleh tanggung jawab rumah tangga.
Dilansir dari survei mckinsey.com, pilihan tersebut juga dapat memberikan manfaat finansial bagi keluarga. Cuti ayah mengurangi kesenjangan upah berdasarkan gender dalam rumah tangga dengan meningkatkan upah Mama dan membantu meningkatkan kesejahteraan finansial rumah tangga secara keseluruhan dalam jangka panjang.
7. Menciptakan budaya kerja yang baik
Perusahaan yang mendukung cuti ayah menciptakan budaya kerja yang inklusif dan progresif. Kebijakan ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan di semua jenjang.
Selain itu, budaya seperti ini membantu meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Ini juga dapat membantu meningkatkan reputasi perusahaan secara keseluruhan.
Itu dia, 7 manfaat cuti ayah untuk keluarga dan perusahaan. Cuti ayah adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi keluarga dan perusahaan, menciptakan harmoni dan produktivitas yang lebih baik.
Baca juga:
- Menteri PANRB Sebut ASN Pria Dapat Cuti Ayah saat Istri Melahirkan
- RUU KIA Disahkan, Ibu Bekerja Bisa Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan
- 9 Contoh Surat Cuti Melahirkan untuk Diajukan ke Atasan