Penduduk Miskin Sumsel Berkurang 35,4 Ribu Orang
Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan persentase kemiskinan di wilayah Sumatra Selatan pada periode September 2024 tercatat sebesar 10,51% atau menurun 0,46% dibanding Maret 2024.
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto mengatakan jumlah penduduk miskin secara absolut sebanyak 948,84 ribu orang atau berkurang 35,4 ribu orang dibanding Maret.
“Jadi secara persentase turun 0,46%, namun secara absolut penduduk yang berhasil kita entaskan dari garis kemiskinan sebanyak 35,4 ribu orang,” ujarnya, dikutip Kamis (16/1/2025).
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin Kepri di 2024 Turun 0,59%, Terendah Keempat Nasional
Dia menjelaskan, untuk jumlah penduduk miskin pada perkotaan tercatat sebesar 9,02% atau turun 1,02% dari Maret 2024.
Sedangkan di perdesaan, penurunan persentase kemiskinan terjadi cukup sedikit yaitu 0,10 terhadap periode yang sama dengan persentase 11,43%.
Baca Juga : : Ketimpangan Si Kaya dan Si Miskin Makin Lebar, Pertumbuhan Ekonomi untuk Siapa?
“Kalau kita bandingkan persentase penduduk miskin menurut spasial kota dan desa, memang masih ada gap antara keduanya,” jelasnya.
Berdasarkan garis kemiskinan di Sumsel, pada bulan September 2024 tercatat naik sebesar 1,85% atau dari Rp554,197 per kapita pada Maret 2024, menjadi Rp564,462 per kapita.
Baca Juga : : Penduduk Miskin Sulsel 711.770 Orang, Turun 3,35%
Adapun pendorong terbesar pada periode tersebut yaitu dari komoditas makanan dengan sumbangan sebesar 75,03% dari garis kemiskinan. “Artinya konsumsi penduduk miskin memang untuk konsumsi makanan,” kata Wahyu.
Secara rinci, komoditas yang memengaruhi besaran garis kemiskinan yaitu beras dengan proporsi 18,67% di perkotaan, dan 23,49% di pedesaan, rokok filter 13,99% di perkotaan dan 11,76 di pedesaan, daging ayam ras 5,22% di perkotaan dan 3,50% di pedesaan, telur ayam ras 4,36 di perkotaan dan 4,24 di pedesaan, serta mie instan 2,77 di perkotaan dan 2,21 di pedesaan.
“Sedangkan komoditas non makanan proporsinya adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi yang memberikan share tertinggi,” tutupnya.