Informasi Terpercaya Masa Kini

Ada Raffi Ahmad? Daftar 25 Orang Terkaya Indonesia 2025: Prajogo Pangestu Teratas,Hary Tanoe No 23

0 3

BANJARMASINPOST.CO.ID – Saat heboh membicarakan kekayaan Raffi Ahmad yang sudah didaftarkan ke LHKPN, Forbes memperbarui daftar orang terkaya di Indonesia pada awal Januari 2025 ini.

Lantas, adakah nama Sultan Andara itu dalam daftar orang terkaya di Indonesia 2025 itu?

Ternyata, pada peringkat pertama orang terkaya di Indonesia, diduduki oleh pemilik Grup Barito Pacific, Prajogo Pangestu.

Dikutip dari Forbes Real Time Billionaires, Rabu (8/1/2025), pemilik nama asli Phang Djoem Phen itu memiliki kekayaan 46,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 758,6 triliun.

Dengan total kekayaan tersebut, Prajogo Pangestu menduduki posisi ke-30 sebagai orang terkaya di dunia.

Masih merujuk laman Forbes Real Time Billionaires, posisi kedua orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Low Tuck Kwong.

Tercatat, pemilik perusahaan Bayan Resources itu memiliki total kekayaan sebesar 27,9 miliar dollar AS atau Rp 452,2 triliun.

Baca juga: Tindakan Istana pada Raffi Ahmad Imbas Viral Mobil RI 36 dan Patwalnya Arogan, Ini Kata Mayor Teddy

Kemudian, disusul oleh Hartono Bersaudara yang dikenal sebagai konglomerat pemilik BCA dan Djarum.

Robert Budi Hartono mempunyai kekayaan 23,6 miliar dollar AS (Rp 382,5 triliun) dan Michael Hartono 22,7 miliar dollar AS (Rp 367,9 triliun).

Di posisi kelima, ditempati oleh Sri Prakash Lohia yang merupakan pendiri perusahaan tekstil dan petrokimia, yaitu PT Indo-Rama Synthetics dan PT indorama Corporation.

Forbes mencatat, Sri Prakash mempunyai kekayaan dengan total 8,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 139,4 triliun.

Sementara, Raffi Ahmad tak masuk daftar 25 orang terkaya di Indonesia.

Berikut ini daftar 25 orang terkaya di Indonesia versi Forbes di awal tahun 2025:

  1.     Prajogo Pangestu: 46,8 miliar dollar AS
  2.     Low Tuck Kwong: 27,9 miliar dollar AS
  3.     Robert Budi Hartono: 23,6 miliar dollar AS
  4.     Michael Hartono: 22,7 miliar dollar AS
  5.     Sri Prakash Lohia: 8,6 miliar dollar AS
  6.     Agoes Projosasmito: 6,2 miliar dollar AS
  7.     Tahir dan keluarga: 4,9 miliar dollar AS
  8.     Dewi Kam: 4,9 miliar dollar AS
  9.     Chairul Tanjung: 4,4 miliar dollar AS
  10.     Djoko Susanto: 4,1 miliar dollar AS
  11.     Lim Hariyanto Wijaya Sarwono: 3,7 miliar dollar AS
  12.     Martua Sitorus: 3,5 miliar dollar AS
  13.     Theodore Rachmat: 3,4 miliar dollar AS
  14.     Sukanto Tanoto: 3,3 miliar dollar AS
  15.     Alexander Ramlie: 2,9 miliar dollar AS
  16.     Hermanto Tanoko: 2,2 miliar dollar AS
  17.     Otto Toto Sugiri: 2,2 miliar dollar AS
  18.     Bambang Sutantio: 2 miliar dollar AS
  19.     Peter Sondakh: 2 miliar dollar AS
  20.     Mochtar Riady dan keluarga: 2 miliar dollar AS
  21.     Manoj Punjabi: 1,7 miliar dollar AS
  22.     Bachtiar Karim: 1,4 miliar dollar AS
  23.     Hary Tanoesoedibjo: 1,4 miliar dollar AS
  24.     Eddy Sugianto: 1,3 miliar dollar AS
  25.     Bahari Karim: 1,2 miliar dollar AS

Siapa Prajogo Pangestu

Nama Prajogo Pangestu, salah satu investor IKN Kaltim menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes Januari 2025.

Sosok Prajogo Pangestu sudah dikenal sebagai seorang miliarder, konglomerat bisnis, investor, dan filantropis asal Indonesia yang termasuk deretan orang terkaya Indonesia.

Dari daftar orang terkaya versi Forbes, Prajogo Pangestu memiliki kekayaan bersih sebesar USD47 miliar atau sekitar Rp760 triliun, apa investasinya di IKN Kaltim?

Dari daftar Forbes, Minggu (12/1/2025), nama Prajogo Pangestu ada dalam jajaran orang terkaya di dunia yang dirilis Forbes yaitu di peringkat 30.

Dalam daftar itu, Prajogo Pangestu disebut memiliki kekayaan bersih sebesar USD47 miliar atau sekitar Rp760 triliun.

Prestasi ini juga menempatkan sosok pengusaha kelahiran Bengkayang, Kalimantan Barat ini di atas Low Tuck Kwong dan Hartono Bersaudara di daftar orang terkaya di Indonesia.

Investor IKN Kaltim

Nama Prajogo Pangestu termasuk salah satu investor swasta yang masuk Konsorsium Nusantara yang berinvestasi di IKN Kaltim.

Sosok Prajogo Pangestu terlihat beberapa kali berkunjung ke IKN Kaltim bersama Jokowi.

Mulai saat groundbreaking, di mana Prajogo Pangestu, Aguan dan sejumlah investor lainnya ikut mendampingi Jokowi.

Selain itu, Prajogo Pangestu juga termasuk salah satu investor yang ikut hadir saat Upacara HUT RI di IKN Kaltim, 17 Agustus 2024 lalu.

Berikut 10 perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium ASG:

1. ASG milik Sugianto Kusuma (Aguan)

2. Salim Group milik Anthony Salim

3. Sinarmas milik Franky Wijaya

4. Pulauintan milik Pui Sudarto

5. Djarum milik Budi Hartono

6. Wings Group milik William Katuari

7. Adaro milik TP Rahmat/Boy Tohir

8. Barito Pacific milik Prajogo Pangestu

9. Mulia Group milik Eka Tjandranegara

10. Astra milik Soeryadjaya.

Profil Prajogo Pangestu

Dilansir dari Antara, Prajogo Pangestu yang nama asli Phang Djoen Phen merupakan pengusaha kelahiran di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada 13 Mei 1944.

Ia lahir dari keluarga Hakka yang berasal dari Guangdong, China dan menyelesaikan pendidikan awalnya di sekolah Tionghoa di Indonesia sebelum pindah ke Jakarta pada tahun 1965 untuk memulai perjalanan kariernya.

Prajogo Pangestu tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Ia telah menikah dan dikaruniai tiga anak.

Selain kesuksesannya di dunia bisnis, Prajogo dikenal sebagai seorang filantropis yang aktif mendukung berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Dikutip dari Tribun Palu, Prajogo Pangestu lahir dari keluarga biasa yang membuatnya hanya mampu mengenyam pendidikan sampai di tingkat sekolah menengah.

Sebelum menekuni dunia usaha, ia pernah bekerja sebagai sopir angkot pada 1960-an.

Saat masih menjadi sopir angkot, Prajogo bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray yang mengajaknya bergabung di perusahaan industri kayu, PT Djajanti Group.

Awal Karier Prajogo Pangestu

Pada tahun 1970, Prajogo memulai kariernya di Djajanti Group, sebuah perusahaan kayu milik Burhan Uray.

Pada tahun 1976, ia diangkat menjadi General Manager PT Nusantara.

Namun, setahun kemudian, ia memutuskan untuk keluar dan mendirikan bisnisnya sendiri, yang menjadi awal mula kesuksesannya di dunia bisnis.

Perjalanan Bisnis Prajogo Pangestu

Pada akhir 1970-an, Prajogo mendirikan Barito Pacific Timber.

Perusahaan ini kemudian tumbuh pesat dan menjadi perusahaan kayu terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993.

Pada tahun 2007, nama perusahaan ini diubah menjadi Barito Pacific untuk mencerminkan diversifikasi bisnis yang meluas ke sektor petrokimia, energi, dan sumber daya alam lainnya.

Ekspansi Bisnis ke Sektor Petrokimia dan Energi

Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri.

Langkah ini diperkuat pada tahun 2011 dengan penggabungan Chandra Asri dan Tri Polyta Indonesia, menjadikannya salah satu produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Perusahaan ini juga menjalin kerja sama strategis dengan produsen ban Prancis Michelin pada tahun 2015 untuk mendirikan pabrik karet sintetis di Indonesia.

Tidak berhenti di sana, Barito Pacific juga merambah sektor energi terbarukan melalui Barito Renewables Energy, yang mengendalikan Star Energy, salah satu perusahaan panas bumi terbesar di dunia.

Pada tahun 2022, melalui perusahaan swasta berbasis di Singapura, Green Era, yang dikendalikan oleh Prajogo, keluarga Pangestu membeli 33,33 persen saham Star Energy dari BCPG Thailand.

Akuisisi senilai USD440 juta ini memberikan Prajogo kendali penuh atas Star Energy.

Pencapaian di Pasar Modal

Pada tahun 2023, dua perusahaan milik Prajogo, yaitu Petrindo Jaya Kreasi (tambang batu bara) dan Barito Renewables Energy, resmi melantai di bursa saham.

Langkah ini memperkuat posisi grup usaha Barito di sektor energi konvensional dan terbarukan.

Kekayaan dan Pengakuan Forbes

Dengan total kekayaan bersih mencapai USD47 miliar pada Januari 2025, Prajogo Pangestu resmi menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Sumber kekayaannya mencakup sektor petrokimia, energi, dan investasi yang ia bangun dengan kerja keras dan visi jangka panjang.

(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com/Tribun Kaltim)

Leave a comment