JAKARTA, KOMPAS.com – Sistem pengereman adalah salah satu komponen vital dalam sepeda motor yang berfungsi menjaga keselamatan pengendara. Banyak orang yang mengabaikan perawatan minyak rem, padahal cairan ini memiliki peran penting dalam mendukung kinerja rem agar tetap optimal.
Minyak rem yang tidak diganti secara berkala berpotensi menurunkan performa pengereman, terutama saat menghadapi situasi darurat di jalan.
Menurut Wahyu Budhi, Training Analyst di PT Wahana Makmur Sejati, minyak rem memiliki masa pakai yang terbatas dan harus diganti sesuai jadwal perawatan kendaraan.
Baca juga: Pertamax Naik, Berikut Komparasi Harga Pertamina, Shell, BP dan Vivo
“Minyak rem cenderung menyerap kelembapan dari udara seiring waktu, sehingga menurunkan titik didihnya. Jika tidak diganti secara berkala, maka bisa menyebabkan rem menjadi kurang responsif, terutama saat kendaraan digunakan dalam kondisi ekstrem seperti menuruni tanjakan panjang,” kata Wahyu belum lama ini.
Wahyu menambahkan, pengecekan minyak rem sebaiknya dilakukan setiap 10.000 kilometer atau sesuai rekomendasi pabrikan. Aoabila warnanya sudah berubah menjadi lebih gelap atau terlihat keruh, itu tanda bahwa minyak rem perlu segera diganti.
Selain itu, ia mengingatkan agar penggantian minyak rem dilakukan di bengkel resmi atau tempat terpercaya.
“Minyak rem memiliki spesifikasi tertentu, jadi penting untuk menggunakan produk yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa menggunakan minyak rem yang tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pengereman, seperti korosi pada komponen atau kebocoran pada seal.
Baca juga: Oli Encer vs Oli Kental: Mana yang Tepat untuk Mobil Modern?
Dengan rutin mengganti minyak rem sesuai jadwal, pengendara tidak hanya memperpanjang umur sistem pengereman, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan akibat rem yang tidak berfungsi dengan baik.
Jangan tunggu sampai terlambat, pastikan minyak rem kendaraan Anda selalu dalam kondisi terbaik.