20 Tradisi Unik Imlek di Indonesia yang Sarat Makna
KOMPAS.com – Tahun Baru Imlek selalu membawa nuansa istimewa dengan warna merah dan tradisi khas yang meriah.
Dari menggantung lampion hingga membagi angpau, setiap tradisi sarat makna dan melambangkan harapan baik untuk tahun yang baru.
Masyarakat Tionghoa di Indonesia turut melestarikan berbagai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Tradisi-tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga menjadi wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur.
1. Menggantung Lampion Merah
Lampion merah menjadi simbol harapan dan penerangan hidup di tahun baru. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, lampion dipercaya mengusir kesialan dan membawa keberuntungan bagi penghuni rumah.
2. Menempel Kuplet Pintu
Dekorasi berupa tulisan doa dan harapan ditempel di pintu rumah. Kuplet ini biasanya dipasang berpasangan karena angka genap dipercaya membawa keberuntungan.
3. Memotong Kertas dengan Motif Keberuntungan
Kertas merah dipotong dengan pola seperti hewan zodiak atau bunga mekar. Seni ini melambangkan harapan untuk kebahagiaan dan kemakmuran di tahun mendatang.
4. Membuat Lukisan Tahun Baru
Lukisan dengan gambar tokoh legenda atau tanaman keberuntungan sering digunakan sebagai hiasan rumah. Gambar-gambar ini melambangkan doa untuk rezeki dan kebahagiaan.
5. Memasang Karakter Fu Terbalik
Karakter “Fu” ditempel secara terbalik di pintu rumah. Posisi terbalik dipercaya membawa keberuntungan yang langsung mengalir ke dalam rumah.
6. Merawat Pohon Kumquat
Pohon kecil berbuah emas ini dianggap simbol kekayaan dan kemakmuran. Warna keemasannya melambangkan keberuntungan sepanjang tahun.
7. Menghias Rumah dengan Bunga Mekar
Bunga seperti anggrek, persik, dan peony digunakan untuk dekorasi rumah. Mekarnya bunga melambangkan musim semi dan harapan baru.
8. Membeli Pakaian Baru
Tradisi membeli pakaian baru melambangkan awal yang segar. Warna merah sering menjadi pilihan karena dipercaya membawa keberuntungan dan menjauhkan kejahatan.
9. Makan Malam Bersama Keluarga
Keluarga berkumpul untuk menikmati makanan khas seperti ikan kukus, pangsit, dan mi panjang. Setiap hidangan memiliki makna khusus, seperti umur panjang dan rezeki melimpah.
10. Menyantap Makanan Manis
Hidangan manis seperti kue keranjang melambangkan kebahagiaan dan hubungan keluarga yang erat. Rasanya yang lengket menyimbolkan persatuan keluarga.
11. Memberi Angpau
Amplop merah berisi uang diberikan oleh orang yang lebih tua kepada anak-anak. Tradisi ini melambangkan doa untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan.
12. Menyalakan Kembang Api dan Petasan
Suara bising dari petasan dipercaya mengusir roh jahat. Tradisi ini berkaitan dengan legenda monster Nian yang ditakuti oleh masyarakat di masa lampau.
13. Sembahyang kepada Leluhur
Warga keturunan Tionghoa berdoa di rumah atau kelenteng untuk menghormati leluhur. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas berkah yang diterima.
14. Atraksi Barongsai dan Liong
Tarian singa dan naga menjadi hiburan khas Imlek. Gerakan dinamis dan iringan musiknya dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif.
15. Mengirim Pesan Selamat Imlek
Ucapan Imlek dikirim melalui media sosial atau aplikasi pesan instan. Meski sederhana, tradisi ini menjadi simbol perhatian dan harapan baik untuk orang-orang terdekat.
16. Melihat Festival Lentera
Puncak perayaan Imlek ditutup dengan Cap Go Meh. Lentera warna-warni dinyalakan sebagai simbol keberuntungan dan harapan baru.
17. Makan Glutinous Rice Balls
Bola-bola ketan yang manis melambangkan keharmonisan dan kebersamaan keluarga. Hidangan ini biasanya disajikan pada Festival Lentera.
18. Berbelanja Dekorasi Imlek di Pasar Pecinan
Pasar-pasar di kawasan pecinan penuh dengan pernak-pernik khas seperti lampion, angpau, dan bunga persik. Berbelanja dekorasi dipercaya membawa suasana baru yang lebih cerah.
19. Menyaksikan CCTV New Year Gala
Acara televisi ini menampilkan berbagai seni tradisional seperti tarian dan komedi. Gala ini menjadi hiburan favorit keluarga selama malam Tahun Baru Imlek.
20. Mengunjungi Wihara untuk Berdoa
Warga keturunan Tionghoa mengunjungi wihara untuk berdoa dan menyalakan dupa. Doa ini ditujukan untuk meminta perlindungan dan keberuntungan di tahun baru.