Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Letda Enzo Zenz Allie Lulusan Kopassus Terbaik Angkatan 109,Blasteran Indonesia-Prancis

0 3

BANGKAPOS.COM– Inilah Letda sosok Enzo Zenz Allie, pria blasteran Indonesia-Prancis yang menjadi lulusan terbaik Kopassus angkatan 109.

Pemuda kelahiran Cilegon, Jawa Tengah itu jadi sorotan lolos jadi Kopassus menyandang pangkat Letnan Dua atau Letda,

Enzo Zenz Allie dilantik bersama 157 prajurit sebagai Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah.  

Usai pelantikannya, Enzo yang sempat mengikuti latihan khas Kopassus kini ditugaskan di Grup 2 Sandi Yudha Kopassus.

Ia akan bergabung ke Batalyon 21/Buhpala Yudha.

Grup 2 Kopassus adalah satuan setingkat Brigade, yang merupakan bagian dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan didirikan pada tahun 1962.

Grup ini bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sebelumnya, 2022, saat masih Taruna Akmil Tingkat IV, Enzo Zenz Allie mengikuti Latihan Tempur Antar Kecabangan (Ancab) TNI AD di Baturaja, Sumatera Selatan.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) saat itu, Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa hal ini dilakukan agar para Taruna Akmil Tingkat IV merasakan apa kesulitan yang dirasakan para Bintara dan Tamtama.

Latihan tersebut latihan puncak tingkat Batalyon di mana Batalyon Infanteri dilengkapi dengan Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur), Satuan Bantuan Administrasi (Satbanmin) maupun Satuan Teritorial (Satter).

Dudung meninjau langsung mekanisme latihan Yonif Raider 400/BR yang digelar Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad, Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Minggu (2/10/2022).

KASAD menyebut pelibatan para Taruna Akmil selama satu Minggu untuk mengikuti Latihan Antar Kecabangan ini dalam rangka agar para Taruna sebagai calon Komandan Peleton di satuan baik di satuan tempur, mendapatkan bekal nanti di satuan bantuan tempur maupun satuan bantuan administrasi.

“Dalam waktu dekat ini mereka akan menjadi Komandan Peleton, sekitar enam bulan lagi. Artinya mereka harus sudah tahu bagaimana nantinya jadi Danton, memimpin anak buahnya, ” jelas Kasad.

Sosok Letda Enzo Zenz Allie

Letda Enzo Zenz Allie merupakan anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang resmi bertugas di Kopassus.

Ia lahir di Cilegon, Banten pada 1999.

Letda Enzo Zenz Allie merupakan anak dari pasangan Siti Hajah Tilaria dan Jean Paul Francois Allie.

Semasa kecil, Enzo tinggal di Prancis.

Namun setelah ayahnya meninggal pada 2012, Enzo dibawa sang ibu ke Indonesia untuk dirawat.

Ia pun belajar Bahasa Indonesia secara pelan-pelan setelah 2012 itu.

Enzo sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Bayan, Serang, Banten.

Enzo memiliki cita-cita sebagai seorang prajurit TNI.

Mimpi itu mulai terwujud pada 2019 saat ia diterima sebagai taruna Akademi Militer (Akmil).

Nilai psikotes serta fisiknya jauh di atas rata-rata.

Enzo sukses menyelesaikan 19 pull up, 50 sit up, dan 50 push up, semuanya dalam kurun waktu satu menit.

Ia juga mampu menyelesaikan 7,5 putaran lari di lintasan 400 meter serta dengan jarak 3.000 meter, dalam waktu 12 menit.

Hasil mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Bayan membuat sosok Enzo Allie menarik di markas TNI.

Ia terkenal menguasai bahasa Indonesia, Inggris, Prancis dan Arab.

Enzo sempat dicurigai terpapar radikalisme

Keberhasilan Letda Enzo Zenz Allie di satuan TNI AD tidak berjalan mulus.

Ia sempat menghadapi berbagai rintangan dari berbagai pihak, termasuk dari mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto.

Soleman Ponto menyoroti foto Enzo, yang pernah memegang bendera identik dengan Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).

Karena alasan itu, Soleman sempat meminta Enzo diberhentikan.

Alasannya, Enzo dicurigai terpapar radikalisme.

Namun, kritikan itu akhirnya mereda.

Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, yang kala itu masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat memilih mempertahankan Enzo.

“Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie,” ujarnya saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

“Dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364,” imbuhnya.

Keputusan tersebut diambil Andika Perkasa karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya, secara acak terkait ideologi.

“Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid.”

“Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan.”

“Digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun,” beber Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada Sabtu (10/8/2019) dan Minggu (11/8/2019) lalu.

Setelah itu, hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019) kemarin.

“Kesimpulannya, Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara, ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84 persen.”

“Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus,” jelas Andika Perkasa.

Andika Perkasa menjelaskan, dalam proses rekrutmen, pihaknya memiliki sejumlah alat ukur yang sudah diterapkan mulai dari akademik, kesehatan, jasmani, kondisi psikologi, sampai mental ideologi.

“Dari hasil alat ukur yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna akademi militer 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu.”

“Tetapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, Enzo, maka kami pun juga berusaha untuk objektif,” beber Andika Perkasa.

Namun demikian, menurut Andika Perkasa, penilaian terhadap Taruna calon Perwira tidak hanya berhenti di tahap awal.

Melainkan, penilaian tersebut dilakukan selama masa pendidikan.

(Bangkapos.com/Tribun Medan/Tribun Pontianak)

Leave a comment