Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari, Pemerintah Masih Cari Strategi Pengadaan Susu Sapi…
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah disebut bakal mencari strategi untuk memenuhi kebutuhan susu sapi yang menjadi salah satu bagian pendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (6/1/2025) pekan depan.
Menurut Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi, strategi pemenuhan kebutuhan susu sapi itu bakal didiskusikan dulu di internal pemerintah.
“Itu nanti strateginya (memenuhi kebutuhan susu sapi) kita diskusikan dulu,” ujar Budi usia menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/1/2024) sebagaimana dilansir pada Sabtu (4/1/2025).
Budi Arie menyampaikan, pihaknya sudah mengonfirmasi kepada jajaran koperasi susu terkait kemampuan penyediaan susu sapi untuk makan bergizi gratis.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari, Prabowo Minta Bahan Baku Disuplai dari Desa, Bukan Impor
Dari laporan yang ada, koperasi susu disebut mampu menyediakan 1,3 juta liter susu sapi per hari.
Namun, menurut Budi kemampuan itu masih jauh dengan kebutuhan seluruh penerima program makan bergizi gratis.
“Jadi 1,3 juta liter per hari. Kalau katakan satu orang minum susu 200 ml atau 0,5 liter, itu berarti kemampuan koperasi baru (untuk) 6,5 juta penerima makan bergizi gratis. Jadi perlu ada peningkatan kapasitas,” jelas Budi.
“Kita sudah komunikasi dengan Pak Kepala BGN, bahwa koperasi siap sekitar 1,3 juta liter. Terutama Jawa Timur ya. Jawa Timur sudah menghitung itu semua susu se-Jawa Timur dipakai untuk program MBG cukup. Cuma kan provinsi lain enggak,” katanya.
Baca juga: Cara Jadi Vendor Makan Bergizi Gratis dan Syaratnya
Budi Arie melanjutkan, terkait ketersediaan susu untuk MBG merupakan ranah Badan Gizi Nasional (BGN).
Sementara itu Kemenkop membantu untuk ketersediaan pasokan bahan pangan, termasuk untuk susu.
Dalam penjelasannya, Budi Arie juga mengungkap bahwa Presiden Prabowo Subianto agar bahan baku MBG disuplai dari desa.
“Jadi kita tadi arahan Bapak Presiden, makan siang bergizi itu melalui kerja sama dengan koperasi, BUMDES, itu seharusnya sepatutnya bahan bakunya dari desa,” ujar Budi Arie usai mengikuti rapat sebagaimana dilansir pada Sabtu (4/1/2024).
“Jadi arahan Presiden ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor. Nah bahan bakunya bukan impor,” tegasnya.
Baca juga: Sudah Lapor ke Prabowo, Budi Arie Sebut 1.923 Koperasi Siap Dukung Makan Bergizi Gratis
Untuk mendukung arahan itu, pemerintah telah mendata ada 1.923 koperasi yang siap membantu menyediakan bahan untuk MBG.
Koperasi tersebut tersebar di 29 provinsi. Selain itu ada dukungan dari BUMDes.
“Misalnya koperasi peternak telur, membantu penyediaan telur. Selain itu ada koperasi sayur, beras, koperasi ikan, dan sebagainya,” ungkap Budi.
“Termasuk desa. Desa juga BUMDes sudah menyiapkan semuanya,” katanya.
Baca juga: Apa Saja Syarat dan Tata Cara Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis? Ini Penjelasan Badan Gizi Nasional
Untuk diketahui, program makan bergizi gratis bakal dimulai pada Senin pekan depan.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi mengatakan, pelaksanaan kick off MBG itu nantinya bakal melibatkan sekitar 1.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang akan menyediakan 3.000-3.500 porsi makanan per hari.
Sehingga jika dihitung ada 3,2 – 3,3 juta penerima manfaat MBG ketika program pertama kali dimulai pada 2025.
“2025 selesai, kita target berkembang terus (penerima menjadi) 15-20 juta,” dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang disiarkan YouTube Kompas TV, Jumat (27/12/2024).
Sementara itu, sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan impor 200.000 ekor sapi perah pada 2025.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Kementan, Agung Suganda, menyebutkan bahwa target tersebut merupakan bagian dari impor sekitar 1,2 juta ekor sapi perah hingga 2029
“Target kami pada tahun 2025 nanti kami harapkan 200.000 (sapi perah) itu akan masuk ke Indonesia,” kata Agung usai focus group discussion (FGD) percepatan peningkatan produksi susu dan daging sapi di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).