Bikin Heboh,Begini Penampakan Kontainer Rp 6,4 Miliar yang Jadi Ruang Kelas di Unsika
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG — Penggunaan kontainer sebagai ruang kuliah di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) sempat bikin heboh dan viral di media sosial.
Pasalnya, penggunaan peti kontainer sebagai ruang kelas itu menelan anggaran hingga mencapai Rp 6,4 miliar.
Alasan Unsika membangun ruang kelas menggunakan kontainer ini, lantaran kekurangan ruang kelas untuk menampung mahasiswanya.
Dengan begitu, pihak kampus menjadikan kontainer atau kabin sebagai tempat proses belajar mengajar.
Pantauan TribunBekasi.com, puluhan peti kontainer sudah dicat bercat merah dan benar-benar disulap menjadi kelas yang layak.
Terlihat, ada meja, kursi, AC dan dekorasi ruangan tersebut. Selain menjadi ruang kelas, peti kontainer itu juga disulap menjadi ruang dosen, ruang rapat dosen, ruang pegawai kampus, toilet hingga kantin.
Baca juga: Soal Kontainer Bekas Senilai Rp 6,4 Miliar untuk Ruang Kelas, Unsika Klaim Jadi Inovasi Kampus
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unsika, Indra Budiman menyampaikan, 80 kontainer ini sekarang sudah dibuat 36 ruang kelas dengan satu kelas berkapasitas 30 orang.
Selain itu, lanjut Indra, kabin kontainer ini dibikin ruang rapat, kantin, ruang dosen, dan toilet.
“Dari 80 kontainer ini dibikin 36 ruang kelas dibawah 18 ruang kelas di atas 18 ruang kelas dengan 1 kelasnya kapasitas 30 orang dengan 30 kursi, ruang rapat, 2 ruang dosen, kantin, dan toilet,” ujarnya kepada TribunBekasi.com pada Kamis (2/1/2025).
Indra menjelaskan, adapun fasilitas di dalam ruang kelas ini sudah dipasang peredam suara, peredam panas, juga dilengkapi meubeler dan m-masing ruangan dipasang 2 AC yang kualitas 1 PK.
“Di dalamnya ada peredam suara, peredam panas, dan sudah dipasang AC. Tinggal pasokan air dan listrik,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya masih menunggu pihak inspektorat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk melakukan pemeriksaan.
“Kita masih nunggu pemeriksaan Irjen dan pendapat Irjen. Unsika sudah melayangkan surat ke Irjen. Mudah-mudahan Minggu kedua Januari ada jawaban,” tuturnya.
Baca juga: Ruang Kelas Unsika Dibangun Pakai Kontainer Bekas, Ini 5 Catatan Cellica Nurrachadiana
Di samping itu Indra menjelaskan, kebijakan kampus menggunakan kabin atau peti kontainer sebagai ruang kelas itu sebagai langkah cepat mengatasi kekurangan kelas.
Sebab, pihak Unsika juga telah merencanakan pembangunan konstruksi sejak tahun 2019.
Namun ada kendala sehingga pihaknya mengambil alternatif pengadaan kelas kabin.
“Kita udah ada DED (Detail Engineering Design) dari 2019, ternyata kadaluarsa. Jadi harus direvisi, 2024 ini direvisi. Mudah-mudahan 2025 pelaksanaan pembangunannya,” kata Indra.
Menurutnya, kelas kabin itu termasuknya seperti beli barang sehingga prosesnya lebih cepat dibanding pengadaan konstruksi.
“Tapi insyaallah 2025 Gedung Kuliah Bersama akan di bangun, sumber dananya dari APBN, termasuk landscape kelas kabin juga pengadaannya di 2025,” pungkasnya. (MAZ)
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News