Perintah Prabowo, Seluruh Produksi Gabah dan Jagung Petani Akan Diserap Pemerintah
JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar seluruh produksi gabah kering dan jagung dari petani akan diserap pemerintah.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai rapat terbatas terkait pangan yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (30/12/2024).
“Berapa pun produksi gabah dan jagung petani, akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Zulhas dalam keterangannya kepada wartawan.
Menurut Zulhas, keputusan itu merupakan keputusan berani dan bersejarah.
Baca juga: Panen Raya Diprediksi Februari-Maret, Zulhas Usulkan Besaran Harga Gabah ke Prabowo
Dalam rapat tersebut juga dibahas terkait tempat penyimpanan gabah atau beras dan jagung petani usai diserap pemerintah.
“Tadi nyimpannya di mana, kami bahas sampai detail. Ada gudang Bulog, nanti akan dipergunakan. Ada gudang induk koperasi juga akan digunakan,” kata Zulhas.
“Pendek kata, perintah Presiden tadi, gabah dan jagung, berapa pun produksi petani akan dibeli dengan harga HPP,” ucap Zulhas lagi.
Adapun pemerintah memutuskan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap gabah kering dan jagung di tingkat petani.
Harga gabah kering panen (GKP) yang akan diserap pemerintah naik menjadi Rp 6.500 per kilogram. Kemudian, harga jagung naik menjadi Rp 5.500 per kilogram.
“Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden, kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 (per kilogram). Kedua, jagung disepakati harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500,” kata Zulhas.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga hadir dalam rapat terbatas tersebut, mengapresiasi keputusan pemerintah menaikkan HPP gabah dan jagung.
“Kami sungguh bahagia dan mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya mewakili petani Indonesia. Harga gabah kini dinaikkan dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram, sedangkan HPP jagung meningkat dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram,” tutur Amran.
Kebijakan itu, sebut Amran, merupakan wujud nyata keberpihakan Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan petani Indonesia.
Baca juga: BPS: Harga Beras Naik di Tengah Turunnya Harga Gabah