Informasi Terpercaya Masa Kini

Apa yang Terjadi Ketika Pesawat Menabrak Burung?

0 5

KOMPAS.com – Pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024). Dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/12/2024), kecelakaan tersebut diduga terjadi karena kegagalan sistem roda pendaratan depan untuk terbuka. 

Akibatnya, pesawat kehilangan stabilitas saat mendarat, tergelincir di landaran pacu, dan akhirnya menabrak dinding beton di ujung bandara.

Baca juga: Pesawat Jeju Air Jatuh dan Tabrak Pembatas di Bandara Korea Selatan

Selain itu, para penyelidik juga mempertimbangkan adanya kemungkinan gangguan mekanis yang disebabkan oleh serangan burung.

Lantas, apa yang terjadi ketika pesawat tabrakan dengan kawanan burung di udara?

Apa yang terjadi ketika pesawat menabrak burung?

Dilansir dari CNN, insiden tabrakan antara pesawat dan burung merupakan risiko umum yang nyata bagi pesawat saat terbang di udara.  Risiko buruk dari kejadian ini yakni mesin pesawat akan rusak dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

 

Menurut catatan pelopor penerbangan asal Amerika Serikat, Orville Wright, tabrakan antara pesawat dan burung terjadi pertama kali pada 1905 di ladang jagung di Ohio, Amerika Serikat.

Baca juga: Posisi Duduk 2 Orang yang Selamat dari Kecelakaan Jeju Air

Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, 90 persen tabrakan antara pesawat dan burung terjadi di dekat bandara. 

Umumnya, hal ini terjadi saat pesawat hendak lepas landas, mendarat, atau terbang di ketinggian rendah yang mana merupakan tempat bagi sebagian besar aktivitas burung terjadi.

Adapun dampak dari tabrakan burung bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis pesawat yang beroperasi. Dampaknya dapat berupa mesin pesawat mati.

Insiden ini pernah terjadi pada penerbangan Virgin Australia, yang terbang menggunakan armada Boeing 737-800.

Baca juga:

  • Pesawat Jeju Air Jatuh, 85 Penumpang Dikabarkan Tewas
  • Dugaan Sebab Jeju Air Kecelakaan di Bandara Muan Korea Selatan, Roda Gagal Digunakan

Sementara itu, pada pesawat yang lebih kecil, terutama pesawat bermesin tunggal, tabrakan dengan burung dapat berakibat fatal. 

Pada dasarnya, ada beberapa faktor yang membuat burung berisiko bertabrakan dengan pesawat terbang.

Dikutip dari laman Aljazeera, burung secara alami tertarik pada habitat yang sering terletak di sekitar bandara. Misalnya di lapangan terbuka dan lahan basah yang berfungsi sebagai tempat mencari makan dan bersarang. 

Selain itu, potensi tabrakan dengan burung bisa terjadi saat burung bermigrasi. Pada kondisi ini, jalur terbang burung dapat bersinggungan dengan rute lalu lintas udara.

Ditambah, burung sering terbang secara berkelompok sehingga meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan akibat tabrakan.

Baca juga: Jeju Air Kecelakaan di Bandara Muan Korea Selatan, Rute Penerbangan yang Baru Setahun

Apakah tabrakan pesawat dan burung bisa dihindari?

Sebagian besar tabrakan dengan burung terjadi pada waktu burung aktif terbang yakni pada pagi hari atau saat matahari terbenam. Dengan demikian, pilot dilatih untuk waspada pada waktu-waktu tersebut.

Dua produsen pesawat jet penumpang terbesar, Boeing dan Airbus, menggunakan mesin turbofan. Mesin ini menggunakan serangkaian kipas yang berfungsi untuk memampatkan udara sebelum menambahkan bahan bakar dan api guna mendapatkan daya dorong yang dibutuhkan untuk lepas landas.

Apabila terjadi serangan burung pada salah satu mesin ini, dapat menyebabkan kerusakan parah pada bilah kipas, yang mengakibatkan mesin rusak.

Baca juga: CEO Jeju Air: Saya Minta Maaf Sedalam-dalamnya

Menghindari hal tersebut, Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Pemerintah Australia mengatakan, salah satu teknik yang bisa dilakukan yaitu menggunakan ledakan gas kecil untuk meniru suara senapan. Hal ini dilakukan guna mencegah burung berkeliaran di dekat landasan pacu.

Menambahkan dari laman Aljazeera, otoritas dan pengelola bandara dapat mengurangi risiko tabrakan melalui manajemen dan pengendalian burung. 

Pertama-tama, sistem radar digunakan untuk mendeteksi keberadaan burung. Kemudian, bisa menyalakan sinyal bahaya untuk mengalihkan perhatian burung, misalnya dengan suara atau lampu.

Baca juga: 3 Maskapai Buka Penerbangan Internasional ke Indonesia per Agustus, Ada Jeju Air

Leave a comment