Bagaimana Cara Membedakan Uang Palsu dari UIN Makassar dengan Uang Asli?
JAKARTA, KOMPAS.com – Media sosial di Indonesia tengah diramaikan dengan pemberitaan mengenai sindikat pembuat uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan. Kabar ini membuat masyarakat resah karena uang palsu tersebut disebut sulit dibedakan secara kasat mata dari uang asli rupiah.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Marlison Hakim, menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat unsur pengamanan uang rupiah untuk melindungi masyarakat dari pemalsuan.
Salah satu langkah penting yang diambil adalah edukasi kepada masyarakat melalui program Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
“Dengan memperhatikan, menerapkan, dan mengadopsi inovasi teknologi terkini, kami terus meningkatkan pengamanan keaslian uang rupiah,” ujar Marlison, Rabu (25/12/2024).
Baca juga: Sindikat UIN Makassar, Biaya Produksi Uang Palsu Rp 100.000 Capai Rp56.000 Per Lembar
Sebagai bagian dari edukasi tersebut, masyarakat diajarkan untuk mengenali keaslian uang rupiah dengan metode sederhana yang dikenal sebagai 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
Lantas, bagaimana sebenarnya cara membedakan uang palsu dengan uang asli? Berikut caranya menurut BI.
Baca juga: Antisipasi Uang Palsu, BI Imbau Masyarakat Tukar Uang Lewat Bank Resmi
Dilihat
Perhatikan benang pengaman pada uang kertas. Benang tersebut tampak seperti dianyam di dalam kertas dan akan berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu.
Pastikan ada cetakan angka nominal yang berwarna mencolok pada bagian tertentu uang.
Diraba
Rasakan hasil cetakan pada gambar pahlawan, lambang burung Garuda, nilai nominal, dan kode tunanetra (blind code) berupa garis-garis di sisi kanan dan kiri uang. Cetakan asli akan terasa kasar dan memiliki tekstur yang khas.
Baca juga: BI Sebut Uang Elektronik Turunkan Penggunaan Uang Logam dan Peredaran Uang Palsu
Diterawang
Saat diterawangkan ke arah cahaya, Anda akan melihat tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan nasional dan ornamen electrotype pada pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Perhatikan gambar saling isi (rectoverso) berupa logo Bank Indonesia (BI) yang akan terlihat utuh jika diterawang.
Scan UV
Selain metode 3D, masyarakat juga dapat menggunakan alat sederhana seperti lampu ultraviolet (UV) dan kaca pembesar untuk memeriksa keaslian uang.
Lampu UV dapat mengungkap serat bercahaya yang tersembunyi di dalam uang kertas asli, sementara kaca pembesar membantu memperhatikan detail cetakan halus.
Baca juga: Peredaran Uang Palsu Turun, tapi Bentuknya Makin Mirip Asli
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Uang Diduga Palsu?
Jika Anda menemukan uang yang dicurigai palsu, segera kunjungi kantor Bank Indonesia terdekat untuk memastikan keasliannya.
Bank Indonesia memiliki Counterfeit Analysis Center yang dilengkapi tenaga ahli untuk menganalisis uang yang diragukan dan mendukung proses penyidikan oleh pihak kepolisian.
Kasus pemalsuan uang seperti yang terjadi di UIN Makassar menjadi pengingat bahwa kewaspadaan adalah hal yang utama.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah di atas, masyarakat dapat melindungi diri dari risiko pemalsuan uang.
(Tim Redaksi: Rully R. Ramli, Aprillia Ika)