Farhan Upayakan untuk Selamatkan Rumah Harry Roesli
BANDUNG, KOMPAS.com – Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, menyampaikan keprihatinannya atas rencana penjualan Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) di Jalan Supratman no. 59.
Rumah tersebut dikenal sebagai bagian dari warisan budaya yang berkontribusi besar pada ekosistem musik di Bandung.
“RMHR adalah rumah heritage yang melahirkan banyak musisi terbaik Indonesia dan karya-karya terbaik mereka. Sejak Kang Harry Roesli wafat, pihak keluarga sudah berusaha mempertahankan RMHR, tetapi belum berhasil,” ujar Farhan saat dihubungi, Selasa (17/12/2024).
Baca juga: Sejarah Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Si Bengal dari Bandung Lahirkan Ken Arok
Farhan prihatin mendengar kabar bahwa RMHR akan dijual karena tingginya biaya operasional yang harus ditanggung keluarga Harry Roesli.
“Kami sangat sedih dan prihatin ketika mendengar kabar bahwa RMHR akan dijual,” katanya.
Ia berharap pembeli RMHR tetap mempertahankan bentuk asli rumah tersebut serta nama Harry Roesli, yang memiliki nilai sejarah dan kontribusi besar dalam dunia musik.
“Tentu saja kami masih berharap ada yang bisa menyelamatkan RMHR. Jangan sampai bangunan tersebut diubah total. Kami ingin RMHR tetap menjadi rumah bagi para musisi,” imbuhnya.
Farhan juga menegaskan komitmennya untuk berupaya menyelamatkan RMHR, baik sebagai wali kota maupun sebagai individu yang peduli pada musik dan budaya Bandung.
“Proses penyelamatan berjalan terus, tanpa menunggu pelantikan. Hal ini membutuhkan pelibatan semua pihak, termasuk calon pembeli rumah tersebut. Upaya ini dilakukan agar nilai sejarah dan kontribusi RMHR terhadap perkembangan musik di Bandung tetap kita jaga dan lestarikan,” tandasnya.
Baca juga: Alasan Keluarga Terpaksa Jual Rumah Musik Harry Roesli di Bandung
Rumah Musik Harry Roesli dikenal sebagai tempat berkumpul dan berkreasi banyak musisi berbakat.
Penjualan rumah ini menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya salah satu bagian penting dalam perjalanan sejarah musik di Bandung.