Tak hanya aktif dalam berbagai kegiatan sosial, Masjid Nurul Ashri Deresan di Sleman, DIY, juga memiliki program taaruf yang sudah diikuti lebih dari 12.000 orang sejak Maret 2022.
Hasilnya, sekitar 100 pasang orang telah menikah dari program taaruf ini, artinya sudah ada 200 orang yang menikah tanpa ada kasus perceraian hingga saat ini.
“Hingga kini, tidak ada pasangan dari program kami yang bercerai. Kami tekankan pentingnya proses taaruf untuk saling mengulik dan memastikan kecocokan sebelum akad nikah,” kata Koordinator Partnership dan Komunikasi Masjid Nurul Ashri, Faturrahman Arhaby, saat ditemui Pandangan Jogja, Kamis (12/12) kemarin.
Hal itu karena taaruf di Nurul Ashri tak hanya mempertemukan pasangan, tetapi juga memberikan edukasi mendalam tentang kehidupan rumah tangga. Para peserta diarahkan mengikuti sekolah pranikah, yang dilanjutkan dengan kelas peran suami-istri untuk persiapan lebih matang.
“Biasanya kita sarankan untuk ikut Sekolah Pranikah terlebih dulu. Nanti setelah Sekolah Pranikah ini ada juga nanti kelas turunannya, ada kelas jadi istri sama kelas jadi suami, sesuai dengan peran masing-masing,” ujarnya.
Tak ada tarif khusus yang harus dibayar oleh peserta taaruf maupun kelas pranikah. Peserta cukup memberikan infak seikhlasnya, dengan sistem yang fleksibel dan tanpa perbedaan layanan.
“Program ini menggunakan sistem infak fleksibel, dengan nominal mulai dari 0 hingga jumlah yang ingin didonasikan, tanpa membedakan layanan,” kata Fatur.