Informasi Terpercaya Masa Kini

Langkah PSSI Ditiru Malaysia, FAM Angkat Pelatih Baru Timnas dan Cari Pemain Keturunan

0 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Belum genap dua tahun, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir mengalami sejumlah peningkatan. Timnas Indonesia yang paling terlihat perkembangannya, tidak hanya di level senior, melainkan juga lapisan di bawahnya. Pembenahan lain pun dilakukan, seperti perbaikan kualitas wasit, penataan kompetisi, dan penyediaan VAR di BRI Liga 1.

Langkah PSSI di bawah Erick Thohir membuat sepak bola Indonesia mendapat perhatian dari negara tetangga yang selama ini menjadi pesaing, salah satunya Malaysia. Tidak hanya memuji, Malaysia melalui Sultan Johor Tunku Ismail ibni Sultan Ibrahim, menggelar pertemuan dengan Erick membahas kemajuan sepak bola di Asia Tenggara. Tunku Ismail disebut-sebut akan menjadi Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) secara resmi mulai tahun depan.

Selepas pertemuan Tunku Ismail dengan Erick, FAM rupanya tergerak mengikuti langkah yang diambil PSSI di bawah komando Erick. Pada Senin (16/12/2024), FAM mengumumkan pergantian pelatih senior dan U-23, CEO, direktur teknik, serta melakukan pertemuan dengan FIFA untuk mendapat data pemain berdarah Malaysia di luar negeri. FAM ingin mengakselerasi kekuatan timnasnya seperti PSSI dengan mendatangkan pemain keturunan berdarah Malaysia untuk membela Harimau Malaya.

Langkah pertama, FAM secara resmi mengumumkan dua nama penting yang akan memimpin struktur organisasi baru skuad timnas Malaysia sebagai awal dari revolusi pemberdayaan skuad sepak bola nasional. Mereka adalah Peter Cklamovski sebagai pelatih kepala timnas senior dan Nafuzi Zain sebagai pelatih kepala timnas Malaysia U-23.

Penunjukan Peter Cklamovski asal Australia dianggap tepat untuk memastikan skuad Harimau Malaya bisa bersaing lebih baik di kancah internasional, dimulai dari babak Kualifikasi Piala Asia 2027 bulan Maret mendatang.

Cklamovski, yang kini berusia 46 tahun, bekerja selama lebih dari 15 tahun membantu pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou ketika mereka bersama-sama menangani timnas Australia yang menjuarai Piala Asia 2015. Ia kemudian menjuarai Liga J1 Jepang pada 2019 ketika mereka menangani klub Jepang Yokohama Marinos.

Cklamovski kemudian mengembangkan karirnya sebagai pelatih kepala ketika ditunjuk sebagai pelatih klub Liga J1 Shimizu S-Pulse pada 2020. Pada musim 2021, ia menerima tantangan menjadi manajer klub J2 League, Montedio Yamagata dan berhasil menyelamatkan klub dari zona degradasi, kemudian naik hingga lolos ke laga playoff ke J1 League.

Setelah itu, Cklamovski ditunjuk sebagai pelatih FC Tokyo pada Juni 2023 dan berhasil memberikan pengaruh langsung melalui penerapan identitas sepak bola yang menginspirasi yang menghasilkan kesuksesan dan membuat para penggemar bersemangat.

Kedatangannya ke Malaysia untuk membekali sejumlah staf kepelatihan yang kuat guna memastikan para pemain yang dipanggil dalam pemusatan latihan skuad Harimau Malaya mendapat bimbingan terbaik, sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya untuk tampil di pertandingan tingkat internasional.

Misi utama Cklamovski awalnya adalah memastikan skuad Harimau Malaya berhasil lolos dari Grup F guna mencapai target lolos ke Piala Asia 2027 di Arab Saudi, serta memperbaiki peringkat FIFA hingga mencapai 100 besar dunia.

 

Malaysia U-23

Mantan pelatih kepala Kedah Darul Aman FC Nafuzi Zain diangkat menangani timnas Malaysia U-23 untuk menjamin keberlangsungan tim yang berperan sebagai pemasok talenta-talenta muda untuk dipromosikan ke skuad senior.

Kredibilitas Nafuzi yang kini berusia 46 tahun juga patut diacungi jempol dalam upaya memberikan semangat kembali pada skuad U-23 yang belakangan ini kurang bersinar di kancah internasional.

Rekor dan pengalaman Nafuzi menangani tim usia di bawah umur tak terbantahkan ketika ia sukses mengantarkan Kelantan meraih juara Piala Presiden sebanyak tiga kali, yakni sebagai asisten pelatih kepala pada 2011 dan 2013 serta sebagai pelatih kepala pada 2015.

Ia kemudian menjadi pelatih kepala skuad Piala Presiden T-Team FC dan menjadi runner-up pada tahun 2016 dan kemudian ditunjuk sebagai asisten pelatih kepala Terengganu FC pada tahun 2017 hingga 2019.

Nafuzi kemudian mengembangkan kariernya saat ditunjuk sebagai pelatih kepala Terengganu FC pada tahun 2020 hingga 2022 dengan sukses meraih juara ketiga Liga Super 2020 serta runner-up Liga Super 2022 dan Piala FA 2022, selain lolos ke Piala AFC.

Setelah meraih penghargaan Pelatih Terbaik Nasional Football Awards (ABK) 2022, Nafuzi pindah menjadi pelatih kepala Kedah Darul Aman FC pada 2023 dan 2024.

Dengan hadirnya Nafuzi, tentunya tugas penting skuad nasional U-23 di tahun 2025 adalah bangkit kembali di ajang ASEAN U-23 2025, Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, dan SEA Games 2025 di Thailand.

Kedua pelatih ini akan resmi memulai tugas di FAM pada 1 Januari 2025.

Selain itu, Chief Executive Officer baru dan tim medis berpengalaman akan ditunjuk untuk membantu restrukturisasi FAM guna memastikan operasional organisasi berjalan lebih efisien dan profesional.

Tim medis akan mulai menggunakan teknologi terkini untuk membantu memastikan para pemain Harimau Malaya selalu mendapatkan pelayanan dan pengobatan medis terbaik.

Langkah-langkah tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas manajemen serta memperkuat kebugaran pemain dan membantu pemulihan pemain serta memaksimalkan potensinya. Ini merupakan elemen penting untuk meningkatkan performa timnas Malaysia secara keseluruhan. 

Leave a comment