Informasi Terpercaya Masa Kini

Momen Haru Orangtua Merasa Buah Hatinya Akan Tutup Usia: Ketika Kembang Api Berakhir, Bayi Kami Juga Tiada

0 3

BEIJING, KOMPAS.com – Sebuah video yang memperlihatkan seorang bayi berusia 16 bulan meninggal dunia dalam pelukan ibunya saat menonton kembang api viral di China belum lama ini.

Sebagaimana dilaporkan South China Morning Post (SCMP) pada Jumat (13/12/2024), video tersebut telah menyentuh hati jutaan pengguna internet di “Negeri Tirai Bambu”.

Anak laki-laki itu meninggal setelah didiagnosis mengalami cacat septum ventrikel (VSD), yakni adanya lubang pada dinding jantung yang memisahkan ruang jantung bagian bawah atau ventrikel. 

Baca juga: Pria Ini Tak Sengaja Temukan Kaset Isi 12 Lagu Michael Jackson yang Belum Dirilis, Akan Diapakan?

Menurut Elephant News, VSD menyumbang sekitar 40 persen dari semua kasus penyakit jantung bawaan di China.

Rekaman CCTV yang direkam pada 29 November menunjukkan sang ibu sedang menggendong bayinya ketika mereka menonton kembang api di depan rumah, dengan ayah anak itu berdiri di dekatnya.

Sepanjang video, sang ibu terlihat terus-menerus menyeka air matanya, sementara sang ayah mendekat untuk mencium wajah bayinya dengan lembut.

Sang ayah, bermarga Liu, yang tinggal di Guiyang di Provinsi Guizhou selatan, bercerita bahwa mereka merasa bayi mereka mendekati akhir hidupnya malam itu setelah berjuang melawan penyakit jantung.

“Seseorang kebetulan menyalakan kembang api di luar rumah kami, jadi istri saya membawa bayi kami keluar untuk melihatnya. Saat kembang api berakhir, anak saya juga meninggalkan kami,” ungkapnya, dikutip dari SCMP.

Liu menjelaskan, bayinya didiagnosis menderita penyakit kuning yang parah saat lahir dan dirawat di rumah sakit karena pneumonia pada usia 3 bulan.

Baca juga: Pria Ini jadi Juara Dunia Scrabble Berbahasa Spanyol, padahal Tak Bisa Bahasa Spanyol

Pada gilirannya, dokter ternyata menemukan kelainan jantung pada putranya.

Anak laki-laki itu menjalani operasi jantung pada usia 5 bulan, tetapi tiga hari setelah operasi, jantungnya tiba-tiba berhenti.

Dokter berhasil menyadarkannya, dan dia menghabiskan waktu satu bulan di unit perawatan intensif.

Setelah dipulangkan, dokter menyarankan pasangan tersebut untuk menghentikan perawatan medis lebih lanjut.

“Dokter memberi tahu kami bahwa ada beberapa lubang di jantungnya dan operasi tambahan akan sia-sia,” kata sang ayah, mengungkapkan kesedihan yang dialami bayinya.

“Kami patah hati. Tidak ada harapan yang tersisa bagi kami. Jika ada kemungkinan untuk menyembuhkan kondisi anak saya, kami pasti akan mencari bantuan medis lebih lanjut,” keluh Liu.

Berita tersebut memicu luapan kesedihan dan simpati di media sosial China.

“Sejak menjadi seorang ibu, saya selalu menangis setiap kali mendengar cerita seperti ini yang melibatkan anak kecil,” komentar seorang warganet di media sosial Douyin.

“Beristirahatlah dengan tenang, anak kecil. Semoga kamu bebas dari rasa sakit di Surga,” kata pengguna lain.

Baca juga: Pria Ini Menang Lotre Rp 3,5 Triliun, Disebut Bisa Langsung Kalahkan Kekayaan Adele dan Harry Styles

Sementara itu, komentator lain memberikan penghiburan kepada keluarga tersebut.

“Bayi itu pasti pergi ke tempat yang tidak menderita. Sang ibu jangan terlalu menyalahkan dirinya sendiri. Cintailah diri Anda sendiri, dan akan ada harapan untuk masa depan,” ungkap salah satunya.

Leave a comment