Profil Biodata Ustadz Adi Hidayat,Pengganti Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden? Cek Faktanya
Ustadz Adi Hidayat adalah ulama asal Pandeglang, Banten yang kini disebut bakal menggantikan Gus Miftah sebagai Utusuan Khusus Presiden.
Benarkah? Yuk cek faktanya!
BANGKAPOS.COM – Inilh profil biodata Ustadz Adi Hidayat yang disebut-sebut sebagai pengganti Gus Miftah sebagai utusan khusus Presiden.
Nama Ustadz Adi Hidayat banyak disebut, terutama di media sosial, bakal menggantikan Gus Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Namanya mencuat setelah Gus Miftah mengundurkan diri gara-gara dikecam publik buntut video viral dirinya dianggap menghina penjual es teh bernama Sunhaji.
Selain itu, muncul pula narasi bahwa Presiden Prabowo Subianto menunjuk Ustaz Adi Hidayat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Hal ini karena rekam jejak Ustaz Adi Hidayat yang positif.
UAH pernah mendoakan Prabowo Subianto saat akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI tahun 2019 silam.
Kini, nama Ustaz Adi Hidayat dianggap cocok menjadi pengganti Gus Miftah.
Dia adalah kader Muhammadiyah itu juga memiliki ilmu, adab dan sopan santun yang diakui oleh masyarakat.
Terlepas dari itu, siapa Ustadz Adi Hidayat lebih jauh dan benarkah fakta bahwa dirinya akan menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden? Yuk simak profil, biodata hingga hasil cek faktanya!
Profil
Ustadz Adi Hidayat adalah ulama yang lahir di Pandeglang, Banten, pada 11 September 1984.
Umur atau usia Ustadz Adi Hidayat saat ini adalah 40 tahun.
Ia memiliki nama dan gelar Dr (HC) Adi Hidayat Lc MA.
Ustadz Adi Hidayat merupakan seorang alim ulama asal Indonesia yang menguasai isi kitab suci Alquran dan Hadis beserta letak barisnya.
Tidak hanya mendalami Alquran, Ustadz Adi Hidayat juga menguasai ilmu hadis dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.
Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Ia aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.
Tidak hanya berdakwah, Ustaz Adi Hidayat juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.
Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan dini di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik.
Lulus dari pendidikan dini, Ustaz Adi Hidayat melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas 3 dan beralih ke SDN III Pandeglang di kelas 4 hingga 6.
Meski berpindah, Ustaz Adi tetap mengukir prestasi yang sama di kedua sekolah dasar tersebut sebagai siswa terbaik.
Bahkan, Ustaz Adi ditempatkan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang.
Dia menjadi siswa teladan di peringkat pertama.
Dalam proses pendidikan dasar, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan oleh kedua orang tuanya ke Madrasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang.
Pagi hari ia sekolah umum, siang hingga sore ia sekolah agama.
Di madrasah ini, ia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.
Tahun 1997, lulus dari pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikan menengah Tsanawiyyah hingga Aliyah di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut.
Ponpes yang memadukan pendidikan agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.
Pendidikannya di Ponpes inilah yang membuatnya memiliki bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama.
Guru utama Ustaz Adi Hidayat adalah Buya KH Miskun as-Syatibi.
Orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaannya pada Alquran dan pendalaman pengetahuan.
Selama masa pendidikan ia meraih banyak penghargaan baik di tingkat pondok, Kabupaten Garut, hingga Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh Alquran.
Di tingkat II Aliyah Ustaz Adi pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah di Ponpes Taruna Alquran Yogyakarta.
Ustaz Adi Hidayat juga sering kali dilibatkan oleh pamannya, KH Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah ‘Konsep ESQ dalam Alquran’ di hadapan tokoh pendidikan M Yunan Yusuf.
Tahun 2003, ia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Kairo hingga akhirnya diterima.
Tahun 2005, ia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya, meskipun harus meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan Alquran, Hadis, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan sebagainya.
Ustaz Adi Hidayat juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.
Awal tahun 2011, Ustaz Adi kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes Alquran Al-Hikmah Lebak Bulus.
Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.
Pada tahun 2016, Ustaz Adi Hidayat mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Kini, Ustaz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.
Ustaz Adi Hidayat juga giat menulis dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.
Riwayat Pendidikan
– S1 Kulliyyah Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 – 2009)
– S2 International Islamic Call College, Tripoli, Libya
– Doktor honoris causa dalam bidang sains, kerja profesional kebudayaan, dan diseminasi di masyarakat Arab dari International Astrolabe University, atau dalam bidang pelayanan masyarakat dan dakwah Islam internasional dari Passion International University of America (2019)
– Doktor honoris causa dalam bidang manajemen pendidikan Islam dari Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (2023).
Cek Fakta
Satu di antara rumor ini diunggah di platform TikTok.
Postingan itu menarasikan Ustadz Adi Hidayat (UAH) telah resmi menggantikan posisi Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Unggahan tersebut juga menampilkan foto Presiden Prabowo Subianto dan Ustadz Adi Hidayat (UAH) sedang berjabat tangan.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut :
“RESMI Ustadz Adi Hidayat Menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Setelah Gus Miftah Mengundurkan Diri Dari Jabatan Tersebut.”
Namun, benarkah Ustadz Adi Hidayat (UAH) sudah resmi gantikan posisi Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden?
Penjelasan :
Dikutip dari Antara, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi siapa yang akan menduduki posisi yang ditinggalkan oleh Miftah Maulana itu. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menanggapi terkait pengunduran diri Miftah Maulana dari jabatan Utusan Khusus Presiden dan menghargai keputusan tersebut.
Presiden menyatakan akan mencari pengganti Miftah untuk menduduki posisi Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Nanti kita cari ya, nanti kita cari (pengganti Miftah Maulana), “ Ucap Presiden Prabowo kepada awak media di teras Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan jabatan utusan khusus berbeda dengan jabatan lain yang ada dalam kabinet.
Jabatan Utusan Khusus Presiden boleh kosong jika sosok yang sebelumnya menempati mengundurkan diri.
“Posisi itu boleh diisi, dan boleh tidak diisi,” kata Dasco.
(Bangkapos.com/tribun-medan.com/Wartakota/ Antara)