Tertawa Paling Keras saat Penjual Es Teh Dihina Gus Miftah,Usman Ali Akhirnya Muncul Beri Pengakuan
TRIBUNJAKARTA.COM – Sosok yang tertawa keras saat Gus Miftah menghina penjual es teh akhirnya meminta maaf.
Namun, ia mengaku belum bertemu langsung dengan penjual es teh bernama Sunhaji itu.
Sosok tersebut yakni Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) API Al-Huda, KH Usman Ali Salman Masykuri.
KH Usman Ali menjadi sorotan karena tertawa paling keras saat Gus Miftah menghina Sunhaji saat acara salawatan di Lapangan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada akhir November 2024.
Saat itu, KH Usman Ali duduk di sebelah kiri Gus Miftah saat pendakwah itu mengolok-olok Sunhaji.
Usman Ali saat itu tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat hinaan yang dilontarkan Gus Miftah.
Tindakannya pun dikecam publik lantaran dinilai tak berempati.
KH Usman Ali akhirnya meminta maaf atas tindakannya yang dianggap menyinggung.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan memberikan keterangan disebabkan oleh keinginannya untuk bertemu langsung dengan Sunhaji terlebih dahulu.
“Saya ingin meminta maaf karena baru bisa memberikan keterangan. Kemarin, saya sudah berusaha menemui Pak Sunhaji di Grabag, tetapi beliau sedang pergi. Saya juga sempat ke Yogyakarta, namun beliau sedang mengurus paspor. Akhirnya, kami berbicara melalui video call,” ujar Usman Ali dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
Ia menyampaikan bahwa tindakannya di atas panggung semata-mata spontan dan terbawa suasana karena ceramah Gus Miftah yang cair dan penuh humor.
“Namun, saya menyadari bahwa tindakan saya salah. Oleh karena itu, saya memohon maaf kepada Pak Sunhaji dan keluarga,” ungkapnya.
“Saya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu oleh perilaku saya,” sambungnya.
Usman Ali menambahkan bahwa peristiwa tersebut akan menjadi pelajaran berharga baginya untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berkata, dan membawa diri di mana pun berada.
Aksi Damai di Yogyakarta
Sementara itu, ratusan orang yang tergabung dalam kelompok Santri Jalanan menggelar aksi damai di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, pada Senin (9/12/2024) siang.
Aksi ini bertujuan menolak pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah, dari posisinya sebagai utusan presiden.
Massa aksi menilai bahwa Gus Miftah adalah sosok yang banyak memberikan kontribusi positif selama menjalankan tugasnya, baik sebagai pendakwah maupun pembina masyarakat.
Koordinator aksi, Indra Eka Putra, menegaskan bahwa keputusan untuk mundur tersebut tidak seharusnya terjadi.
Ia bersama rekan-rekannya berharap agar Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah.
“Kami meminta agar beliau tidak diturunkan dari jabatannya. Kami merasa bahwa kontribusi beliau, baik dalam pemerintahan maupun dalam membina kami, sangat besar. Beliau adalah pembina, guru, dan tokoh yang kami hormati,” ujar Indra.
Terkait kontroversi yang mencuat baru-baru ini, Indra menilai hal tersebut tidak mencerminkan sosok Gus Miftah secara keseluruhan.
“Gus Miftah sudah biasa gojekan seperti itu. Saya mengenal beliau sejak 2016, dan itu sudah menjadi bagian dari kepribadiannya. Beliau juga menunjukkan kepedulian besar kepada santri-santrinya,” lanjutnya.
Sebagai contoh, Indra menyebut salah satu santri Gus Miftah, Sunhaji, seorang penjual es teh asal Grabag, Magelang, yang sempat menjadi bahan pembicaraan.
“Alhamdulillah, Gus Miftah dengan ksatria meminta maaf kepada keluarga Sunhaji, bahkan mengumrohkan seluruh keluarganya,” imbuhnya.
Selain aksi damai, Santri Jalanan juga berencana mengirimkan surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto. Surat tersebut berisi permohonan agar Presiden menolak pengunduran diri Gus Miftah dari jabatannya.
Tangis Istri dan Anak Sunhaji
Sedangkan, Yuli Fatimah (34), istri Sunhaji, penjual es teh keliling yang viral di media sosial, mengaku sempat bersedih setelah suaminya diolok oleh Miftah Maulana Habiburrahman di hadapan ribuan jemaah yang menghadiri acara sholawatan.
Meski insiden tersebut terjadi pada akhir bulan lalu, namun Yuli Fatimah baru mengetahui kejadian itu kemarin melalui media sosial setelah video ceramah Miftah yang menyebut suaminya dengan sebutan “goblok” viral di TikTok.
“Nggak menyangka kalau video bapak viral. Pertama kali tahu dari adik saya yang ngasih tahu. Kok videonya seperti itu,” ungkap Yuli di rumahnya, Rabu (4/12/2024).
Menurut Yuli, video yang viral membuat keluarga mereka merasa sedih.
Bahkan suami dan dua anaknya yang masing-masing masih duduk di bangku SD dan SMP sempat menangis.
“Bapak nangis, anak-anak juga nangis,” katanya.
Buntut peristiwa tersebut, Gus Miftah mendatangi rumah Sunhaji, Rabu (4/12/2024), untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
Dalam pertemuan itu, Gus Miftah duduk bersama Sunhaji dan merangkulnya.
“Yang saat itu niatnya guyon tapi disalah persepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” ujar Miftah.
Sementara Sunhaji mengaku telah memaafkan Miftah dan saat ini tak menyimpan rasa sakit hati atas kejadian yang menjadi perhatian publik itu.
“Senang, saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Tapi saya tidak berbicara banyak karena masalah ini sudah selesai,” ujar Sunhaji. ( persen20
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
“>TribunJogja)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya