Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Bima, Kuliah di ITS Harus Tempuh 80 Km Sambil Jualan Ayam Geprek

0 21

KOMPAS.com – Sosok Bima Saputra belakangan ini ramai diperbincangkan terutama di kalangan sivitas akademika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Bima dikenal karena kisah hidupnya yang penuh perjuangan untuk bisa kuliah di ITS di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya.

Bima harus menempuh perjalanan sejauh 80 kilometer untuk sampai ke kampus ITS Surabaya dari rumahnya di Mojosari, Mojokerto.

Bima berangkat ke kampus menggunakan angkutan umum sambil membawa dagangannya yakni ayam geprek untuk dijual di lingkungan kampus.

Baca juga: 77 Lowongan Dosen Tetap Non-PNS di ITS, buat Lulusan S2-S3

Jualan ayam geprek untuk bantu keluarga

Motivasi utama pemuda yang akrab disapa Bimbim ini dalam berjualan adalah untuk membantu ekonomi keluarganya, mengingat ayahnya bekerja di pabrik dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Apabila tidak membantu dengan berjualan maka perekonomian keluarga Bimbim masih sangat pas-pasan.

“Selain itu, dengan berjualan ini saya juga ingin membantu teman-teman perantau untuk bisa mendapatkan makanan murah,” kata Bimbim dikutip dari laman resmi ITS, Minggu (8/12/2024).

Bimbim ingin usahanya berjualan ayam geprek ini dikenal sebagai penyedia makanan murah, praktis, dan berkualitas. Ide ini muncul dari dirinya sendiri agar bisa membantu meringankan beban ekonomi keluarga.

“Untuk mencapainya, saya berencana memanfaatkan platform digital seperti media sosial untuk promosi lebih luas,” ujarnya.

Baca juga: SKB CPNS 2024 di Jawa Timur Pakai AI Buatan ITS

Aktivitas Bimbim

Setiap hari, Bimbim menghabiskan pagi harinya untuk mempersiapkan dagangan bersama sang ibu mulai dari ikut memasak, mengemas nasi, dan memastikan semua siap dibawa ke kampus.

Ia akan membawa 25-35 kotak nasi ayam geprek dan dijual pada teman-teman mahasiswa dengan harga relatif terjangkau yakni Rp 10 ribu per kotak.

Menjelang sore hari, mahasiswa angkatan 2024 itu pun langsung kembali ke rumah untuk membantu ibunya dan mempersiapkan aktivitas esok hari.

“Semua ini untuk keluarga dan masa depan saya,” ungkapnya.

Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Inovasi Digital Departemen Sistem Informasi ini Bimbim berpesan pada setiap anak muda untuk tidak takut memulai usaha.

Meskipun dalam memulai usaha banyak pertimbangan, seperti rasa malu, gengsi, takut, dan lain-lain. Namun jika konsisten dan mau belajar, hasilnya akan menyenangkan.

“Selalu ingat tujuan awal, baik itu membantu keluarga atau menambah pengalaman,” ungkapnya.

Baca juga: Ini Rincian Biaya UKT Per Semester di ITS, Termahal Jurusan Kedokteran

Bimbim juga menyarankan agar selalu membuat jadwal yang jelas dan memastikan untuk selalu mendahulukan hal yang menjadi prioritas utama.

Tidak boleh ragu untuk meminta bantuan teman atau keluarga jika ada kendala dan pastikan untuk selalu menjaga kesehatan.

“Sukses tidak datang dalam semalam, jadi nikmati prosesnya secapek apapun,” ucap Bimbim.

Leave a comment