Informasi Terpercaya Masa Kini

Rangkuman Hari Ke-1.016 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilih Perang atau Lari | Barat Abaikan Peringatan Kremlin

0 7

KOMPAS.com – Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan sudah memasuki hari ke-1.016 pada Kamis (5/12/2024).

Pada hari Kamis, banyak remaja laki-laki Ukraina dilema harus memilih ikut perang atau melarikan diri.

Sedangkan pada hari yang sama, Rusia menuduh Barat gagal mengindahkan peringatan Kremlin atas bahaya pengiriman pasukan untuk mendukung Ukraina.

Baca juga: Menlu Lavrov: Rusia Siap Bela Diri dengan Berbagai Cara

Berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-1.016 dikutip dari kantor berita AFP dan Reuters.

1. Remaja Ukraina dilema, pilih perang atau melarikan diri

Perang antara Rusia dengan Ukraina belum berakhir. Sejak Februari 2022, perang telah menghancurkan dan merenggut banyak nyawa.

Karena perang yang berlangsung lama atau hampir tiga tahun ini, Ukraina membutuhkan banyak pasukan.

Karena itu, remaja laki-laki harus membuat keputusan untuk ikut berperang atau melarikan diri.

Seperti yang dilakukan penduduk asli Kyiv, Roman Biletskyi sebulan sebelum meninjak usia 18 tahun, ia memilih meninggalkan keluarganya dan menaiki kereta api ke arah barat.

Tujuannya ialah untuk melarikan diri dari Ukraina dan segala kemungkinan untuk bertempur dalam perang yang melelahkan tersebut.

“Saya menunda keputusan itu hingga akhir,” katanya kepada Reuters dari asrama kuliahnya di Slovakia tempat ia bepergian pada Februari.

“Itu tiket sekali jalan,” imbuh dia, dikutip dari Reuters pada Kamis (5/12/2024).

Namun, tidak semua remaja Ukraina membuat keputusan yang sama. Sebaliknya, Andriy Kotyk bergabung dengan tentara di awal perang pada 2022 setelah ia berusia 18 tahun.

“Saya memikirkan semuanya dengan matang dan memutuskan untuk mendaftar,” kata Kotyk, yang mengenakan pelindung tubuh dan memegang senapan otomatis.

Baca juga: Pasukan Keamanan Palestina Baku Tembak dengan Kelompok Bersenjata di Tepi Barat

Ia mengatakan itu dari posnya di wilayah Kharkiv di timur laut Ukraina tempat ia menunggu perbaikan kendaraan setelah selamat dari serangan pesawat nirawak.

“Saya berkata, saya akan pergi untuk membela tanah air saya. Lebih baik mengabdi daripada melarikan diri,” tambahnya.

2. Rusia tuduh Barat abaikan peringatan Kremlin

Rusia pada Kamis menuduh Barat gagal mengindahkan peringatan Kremlin atas bahaya pengiriman pasukan untuk mendukung Ukraina.

Spekulasi mengenai kemungkinan pengerahan pasukan Barat, yang berpotensi sebagai pasukan penjaga perdamaian jika terjadi gencatan senjata, telah meningkat di tengah eskalasi perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Kamis, pembicaraan tentang pengerahan pasukan di lapangan menunjukkan bahwa Barat tidak mendengarkan kekhawatiran Moskwa.

“Semua fantasi ini hanya memperburuk situasi, dan menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki gagasan seperti itu, lebih suka tidak mendengar peringatan yang sangat jelas yang telah berulang kali diberikan oleh Presiden Putin,” katanya kepada wartawan.

Menlu Perancis Jean-Noel Barrot mengatakan bulan lalu tidak ada “garis merah” terkait dukungan Paris untuk Ukraina.

Ketika ditanya apakah ini termasuk pengerahan pasukan Perancis, ia berkata: “Kami tidak mengesampingkan opsi apa pun”.

Baca juga: Setelah Aleppo, Pemberontak di Suriah Berhasil Rebut Kota Hama

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, masih terlalu dini dan tidak tepat untuk membahas apakah Berlin di masa mendatang akan mengirim pasukan ke pasukan penjaga perdamaian yang mungkin ada di Ukraina.

Leave a comment