Liga Voli Korea – Salip Megawati sebagai Spiker Tersubur, Legenda Korsel Harap Kompetisi Berjalan Lebih Keras
BOLASPORT.COM – Liga Voli Korea musim 2024-2025 belum berjalan separuh musim, tetapi untuk mengetahui pemain yang lebih konsisten sudah terlihat saat liga baru memasuki putaran kedua.
Salah satunya pada posisi penyerang atau spiker, legenda bola voli putri Korea Selatan yakni Kim Yeon-koung menunjukkan penampilan yang stabil.
Kim Yeon-koung saat ini sudah menginjak usia ke-36 tahun, sementara pada bulan Februari 2025 mendatang, dia akan berusia 37 tahun.
Meski begitu, kemampuannya di atas lapangan belum surut bagi pemain yang sudah meraih pemain terbaik atau MVP sebanyak enam kali di Liga Voli Korea.
Kim memiliki keahlian menyerang yang sangat baik.
Pencapaian itu ditunjukkan berdasarkan statistik bahwa ia menjadi pemain nomor satu dengan tingkat keberhasilan serangan.
Kim mencatatakan rata-rata serangan sukses sebesar 46,84 persen dari 11 pertandingan musim ini.
Raihan tersebut menyalip opposite Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi.
Baca Juga: Liga Voli Korea – Bukan Megawati atau Bukilic, Statistik Menyebutkan 2 Pemain Red Sparks Jadi Kambing Hitam
Megawati sempat menduduki posisi tertinggi sebagai pemain dengan tingkat keberhasilan serangan.
Atlet asal Indonesia itu sempat menorehkan serangan sukses mencapai 49,01 persen dari empat pertandingan awal Red Sparks pada musim ini.
Namun, performa Megawati mengalami penurunan setelah absen satu pertandingan karena mengalami cedera otot paha.
Megawati kini menempati posisi kedua sebagai spiker tersebur dengan catatan 43,13 persen serangan sukses.
Meskipun jika dihitung perolehan poin, Megawati masih unggul dengan 232 poin, sementara Kim 214 poin.
Meski begitu, Kim memilih merendah dan hanya ingin memberikan tontonan terbaik kepada penggemar.
“Sulit untuk menentukan alasan yang spesifik, namun saya pikir kami bermain buruk musim ini (di liga),” kata Kim, dilansir BolaSport.com dari ISPlus.
“Lebih penting untuk menunjukkan penampilan yang berkualitas (kepada para penggemar bola voli) daripada memainkan banyak pertandingan.”
“Kami harus memikirkan bagaimana kami dapat mengatasi cedera dan tetap mengembangkan para pemain muda kami,” ujarnya.
Dia bahkan berharap kualitas Liga Voli Korea perlu ditingkatkan untuk menciptakan persaingan yang lebih keras.
“Sangat konyol bahwa saya berusia pertengahan 30-an dan saya berada di puncak rekor pribadi.”
“Liga ini perlu ditingkatkan. Hanya dengan begitu kita bisa meningkatkan level tim nasional,” ujarnya.
Baca Juga: Liga Voli Korea – Sampai Megawati Juga Disalahkan, Pelatih IBK Altos Meradang Saat Red Sparks Hancurkan Rekor Sangarnya