Makna Film Solo: A Star Wars Story
Film Solo: A War Story disutradarai oleh Ron Howard dan dirilis pada 23 Mei 2018. Film ini adalah salah satu film paling mahal yang lernah dibuat manusia dengan menghabiskan dana USD 275 juta.
Film ini menjadi film Star Wars pertama yang jadi Box Office dan meraup USD 393,2 juta. Film ini juga adalah peraih Academy Awards ke-91.
Setelah saya menonton cuplikan film Solo: Star Wars Story, saya pun bertanya kepada diri sendiri: apa makna film ini bagi pendidikan? Hal ini mengingat film ini sangat populer.
Kekuatan utamanya adalah pada unsur hiburan. Ini tidak dapat ditafsir filosofis. Setelah menonton, para penonton terhibur dan puas, lalu mengundang banyak minat dan kunjungan berikut.
Temanya memang Star Wars tetapi sayang sekali isi film ini, lebih menonjolkan kisah petualangan tokoh Solo di dunia kejahatan. Jadi alur ceritera film dipisahkan dengan tema: Star Wars.
Sutradara inginkan agar alur ceritera dipisahkan dari Star Wars dengan tujuan penonton diajak untuk fokus pada karakter Solo sebagai bintang utama film. Dengan demikian, penonton diajak untuk menemukan makna film.
Bagi saya, makna dari karakter film ini hanya ditemukan apabila kita membuat perbandingan dengan karakter Alden Ehrenreich dalam peran film tahun 2016 lalu. Kita harus membuat perbedaan dengan karakter yang diperankan Alden di film sebelumnya.
Dengan buat pemisahan antara alur ceritera dengan Star Wars, film ini sebenarnya sangat sederhana, tidak mendalam dan diproduksi untuk hiburan saja.
Film cowboy luar angkasa AS untuk menghibur. Aktor utama, sebagai Solo, adalah Alden Ehrenreich menyuguhkan pengalaman menyenangkan, tetapi penuh kecemasan dan bahaya kepada para penonton.
Bermula di planet Corellia, Han melarikan diri dari geng lokal. Lalu Han menjadi Solo atau Han Solo, seorang petualang pemberani di dunia kejahatan yang berbahaya.
Hans Solo bertemu dengan co- pilot masa depannya Chewbecca dan penjudi terkenal Lando Calrissian yang menjadikannya pahlawan perang Star Wars.
Film ini menjelaskan pertumbuhan karakter Solo. Pada tahun 2016, Alden Ehrenreich memainkan film bertema Star Wars tetapi saat itu Alden berkarakter positif thinking.
Karakter positif thinking bertumbuh ke karakter serius dan menjalankan peran yang berbahaya dan menimbulkan kecemasan di Solo: A Star Wars Story.
Film ini adalah pertunjukkan hiburan yang menonjolkan keyakinan Sutradara terhadap adanya character growth atau pertumbuhan karakter pada setiap individu.
Jadi karaker manusia bukan merupakan keadaan yang statis atau menetap. Tetapi karakter manusia bertumbuh dan berkembang lebih baik di masa depan.