Operasi SAR Evakuasi 10 Warga Korban Longsor di Karo Sumut, Semua Meninggal
TEMPO.CO, Jakarta – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) berhasil mengevakuasi 10 warga yang tertimbun longsor di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, hingga Senin malam, 25 November 2024. Seluruh korban dalam kondisi meninggal dunia.
Petugas gabungan yang dipimpin Basarnas memfokuskan pencarian korban di sekitar bangunan rumah yang terdampak longsor. Hingga Senin petang, pukul 18.15 WIB, kesepuluh korban meninggal telah dievakuasi dan diidentifikasi di RS Kabanjahe.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan operasi SAR baru dihentikan lima belas menit kemudian untuk memastikan aspek keamanan dan keselamatan petugas di lokasi terdampak.
“Koordinator Basarnas menginformasikan operasi SAR akan dilanjutkan Selasa, 26 November 2024,” kata Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa.
Kemarin, kata Muhari, BPBD dan dinas terkait berhasil membersihkan dua titik longsoran yang menimbun akses menuju lokasi yang diduga masih ada warga tertimbun longsor. “Operasi SAR dilakukan petugas gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Karo, TNI, Polri dan warga setempat,” kata dia.
Sementara itu, material longsor di sekitar Masjid Al-Hidayah yang terletak di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Karo, belum sepenuhnya berhasil dibersihkan. Kondisi tersebut menyebabkan akses jalan belum dapat dilalui kendaraan.
Selain jatuh korban jiwa, tanah longsor mengakibatkan kerusakan tempat tinggal. Data BNPB pada Senin pukul 21.36 WIB mencatat bangunan yang mengalami kerusakan berat mencakup rumah warga 2 unit, penginapan dan masjid masing-masing 1 unit.
Muhari menyebutkan material longsor sempat memutus akses jalan yang menghubungkan Desa Semangat Gunung menuju Desa Doulu. Pada lahan pertanian dan sektor perikanan terdampak, pemerintah daerah setempat masih melakukan pendataan di lapangan. “Sedangkan dampak lain tanah longsor menyasar pada infrastruktur irigasi dan jaringan listrik yang terputus.”
Tanah longsor di Desa Semangat Gunung atau dekat dengan pemandian air panas Sidebu-debu terjadi setelah adanya hujan lebat pada 23 November pukul 14.00 WIB.
Memasuki puncak musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor atau pun angin kencang. “Warga dapat memantau potensi curah hujan melalui kanal resmi pemerintah atau pun BPBD,” ucap Muhari.
Pilihan Editor: Larang Impor Ratusan Ribu Ton Sampah Plastik, Kementerian Lingkungan Hidup: Presiden Prabowo Setuju