7 Tips Diet ala Adhe Tora, Berhasil Turun 20 Kg dengan Tetap Makan Enak
KOMPAS.com – Menjalankan diet untuk menurunkan berat badan bukan perkara mudah. Dibutuhkan tekad kuat dan konsistensi untuk behasil.
Adhe Tora adalah salah satu orang yang berhasil menurunkan berat badan. Dari berat badan 100 kg, berhasil turun 20 Kg menjadi 80 Kg.
Untuk mencapai angka tersebut, Adhe melakukan intermittent fasting, defisit kalori, dan olahraga.
Baca juga: Perjalanan Diet Adhe Tora, Food Blogger yang Sukses Turun Berat Badan 20 Kg
Bagi kamu yang juga ingin menurunkan berat badan, berikut beberapa tips diet ala Adhe Tora.
7 Tips diet ala Adhe Tora 1. Diet dengan Nyaman
Dengan prinsip bahwa diet harus terasa nyaman dan menyenangkan, ia membuktikan bahwa menjaga pola makan tidak berarti harus menyiksa diri.
“Enggak boleh bikin kalian lapar banget, sampai pusing, jangan sampe kayak gitu. Diet itu harus fun, jadi kayak apapun yang pengin kalian makan, kalian makan, tapi harus dihitung jumlah kalori,” ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com belum lama ini.
Adhe mengaku, kerap kali hanya mencicipi makanan favoritnya dalam porsi kecil untuk mengobati rasa lapar, seperti nasi padang yang hanya ia ambil dua hingga tiga sendok dan sebagian besarnya dimakan oleh keluarganya di rumah.
Baca juga: Demi Penampilan, Adhe Tora Berhasil Menurunkan Berat Badan 20 Kilogram
2. Fokus pada Kalori Masuk dan Keluar
Kunci dari diet Adhe adalah menciptakan defisit kalori. Ia memastikan bahwa asupan kalorinya lebih rendah daripada yang dibakar melalui aktivitas fisik.
Dengan mengontrol makan, olahraga, dan memastikan kalori tetap dalam takaran yang sesuai, berat badannya turun secara konsisten.
3. Olahraga yang Terukur dan Teratur
Adhe mengintegrasikan olahraga ke dalam rutinitas sehari-harinya. Ia mengikuti tutorial di YouTube, berenang, dan menggunakan smartwatch untuk memantau pembakaran kalori, minimal 500 hingga 1.000 kalori per sesi.
Aktivitas ini dilakukan setidaknya 30 menit hingga maksimal 90 menit per hari. Ia mengaku awalnya merasa berat untuk melakukan olahara.
Tapi, setelah dilakukan lebih dari dua bulan, olahraga yang dirasa berat kini telah berubah menjadi kebiasannya.
Baca juga: Smartwatch Makin Canggih, Fiturnya Makin Banyak
Apalagi, pada hari di mana ia makan lebih banyak dari biasanya dan tidak makan makanan sehat, ia akan lebih banyak berolahraga untuk membakar lebih banyak kalori.
“Kalau pengin makan seblak, biasanya tetap makan. Tapi nanti benar-benar harus dipertanggungjawabkan, olahraganya harus lebih di-push lagi,” pungkas Adhe.
4. Defisit Kalori
Awal perjalanan dietnya dimulai dengan konsultasi dokter dan mengikuti catering diet selama satu bulan. Di mana ia melakukan defisit kalori dan hanya mengonsumsi sekitar 300–500 kalori per makan sebanyak 2 kali setiap harinya.
5. Melakukan Intermittent Fasting
Adhe juga melakukan intermittent fasting, di mana ia berpuasa selama selama 17 jam dari jam 8 malam hingga jam 1 siang dan hanya boleh minum air putih saja.
Ia kemudian mulai makan dari jam 1 siang hingga kembali berpuasa pada jam 8 malam.
Baca juga: Jadwal Diet Intermittent Fasting dan Manfatnya
6. Jadikan Diet sebagai Gaya Hidup
Bagi Adhe, diet bukan sekadar fase sementara, tetapi bagian dari gaya hidup. Setelah dua bulan menjalani rutinitas sehat, olahraga dan pola makan seimbang menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan.
Ia menekankan pentingnya konsistensi, agar hasil yang diperoleh tetap bertahan. Menurutnya, hidup sehat perlu dijadikan kebiasaan agar berat badan tidak kembali naik.
Adhe juga menyoroti pentingnya motivasi pribadi dalam diet. “Takut jelek itu motivasi paling besar buat gue,” candanya. Baginya, menghindari obesitas bukan hanya soal penampilan, tetapi juga kesehatan.
Baca juga: 8 Tips Diet Sehat dari Ahli Gizi, Wajib Hindari Gorengan
7. Makan Lebih Banyak, tapi Tetap Sehat
Meskipun sekarang berat badannya sudah turun ke angka 80 kg, Adhe tetap makan dalam porsi besar. Bedanya, ia fokus pada clean food yang kaya protein, seperti telur rebus yang dikombinasikan dengan bumbu sederhana.
Dengan begitu, ia merasa kenyang tanpa mengorbankan kualitas gizi. Berat badannya pun cenderung bertahan tanpa mengalami peningkatan yang drastis.
“Sekarang makannya lebih mirip bulking sih, makanya berat badannya stuck di 80, karena memang tidak mengurangi jumlah makanan, makannya yang banyak banget, tapi tetap dengan clean food, yang high protein,” tutup Adhe.
Kisah Adhe Tora menunjukkan bahwa diet tidak harus rumit atau menyiksa. Dengan mengutamakan kenyamanan, konsistensi, dan sedikit kreativitas, siapa pun bisa mencapai berat badan ideal dan hidup lebih sehat.