9 Tanda Peringatan Gula Darah Rendah pada Penderita Diabetes,Kelaparan hingga Timbul Rasa Cemas
TRIBUNHEALTH.COM – Jika Anda menderita diabetes, Anda tahu betapa pentingnya menurunkan kadar gula darah saat kadarnya terlalu tinggi.
Namun, kadar gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia juga penting untuk dihindari.
Menurut Harvard Medical School, meskipun diabetes tipe 2 tidak meningkatkan risiko hipoglikemia seseorang, mereka yang mengonsumsi insulin atau obat yang meningkatkan produksi insulin, dapat mengalami gula darah rendah.
Jika orang yang mengonsumsi obat untuk meningkatkan insulin melewatkan makan, makan lebih sedikit karbohidrat dari biasanya, atau melakukan lebih banyak aktivitas dari biasanya, mereka berisiko mengalami gula darah rendah.
Baca juga: 8 Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami, Solusi Terbaik Penderita Diabetes
“Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun ke tingkat yang terlalu rendah untuk mempertahankan fungsi normalnya,” kata Erin Palinski-Wade, RD, CDCES, yang dilansir dari Everyday Health.
Menurut American Diabetes Association, penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek, seperti kebingungan dan pusing, serta masalah lebih serius, termasuk kejang, koma, hingga kematian.
Untuk mencegah hipoglikemia dan efek sampingnya yang berpotensi membahayakan, Mayo Clinic menyarankan untuk memantau kadar gula darah Anda dan mengobati gula darah rendah segera setelah Anda menyadarinya.
Tanda Peringatan Gula Darah Rendah pada Penderita Diabetes
Dilansir dari Everyday Health, berikut ini tanda peringatan yang harus diwaspadai oleh penderita diabetes.
1. Kelaparan yang rakus
Jika Anda tiba-tiba merasa sangat lapar tanpa alasan, tubuh Anda memberi sinyal bahwa kadar gula darah Anda sedang turun.
Anda dapat mengelola gula darah dengan menghitung asupan karbohidrat dan memahami berbagai jenis dan sumber makanan yang Anda konsumsi.
Jumlah karbohidrat yang tepat untuk setiap orang bergantung pada berbagai faktor, karena itu berkonsultasilah dengan ahli gizi.
2. Perasaan cemas
Ketika kadar glukosa turun terlalu rendah, tubuh Anda melepaskan hormon epinefrin, yang juga disebut adrenalin dan kortisol,
Kedua jenis hormon ini memberi sinyal pada hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah.
Hipoglikemia dapat menyebabkan gemetar, berkeringat, dan jantung berdebar-debar.
Perasaan cemas atau panik secara tiba-tiba dapat mengindikasikan rendahnya gula darah.
Baca juga: 5 Teh Terbaik untuk Penderita Diabetes, Dapat Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
3. Gelisah di malam hari
Dokter menggunakan istilah “hipoglikemia nokturnal” untuk merujuk pada kadar glukosa darah yang turun di bawah 70 mg/dl di malam hari.
“Gejala-gejalanya meliputi keringat malam, mimpi buruk, terbangun tiba-tiba, menangis, dan perasaan gelisah dan bingung saat bangun,” kata Palinski-Wade.
“Camilan sebelum tidur dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan gangguan tidur.”
4. Gemetar dan tremor
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2023, gemetar adalah gejala umum hipoglikemia, terutama pada penderita diabetes.
Penulis studi melaporkan penelitian yang menemukan 71 persen dari sampel kecil orang dewasa lanjut usia dengan diabetes mengalami tremor selama kejadian hipoglikemia.
Sebagai respons terhadap hipoglikemia, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan non-adrenalin.
5. Berkeringat
Berkeringat merupakan salah satu tanda awal terjadinya hipoglikemia.
Sama seperti tremor, berkeringat dikaitkan dengan lonjakan adrenalin dan non-adrenalin, yang meningkat saat kadar glukosa turun.
Menurut penelitian, hingga 84 persen penderita diabetes mengalami keringat saat mereka mengalami hipoglikemia.
6. Pusing
Bila kadar gula darah rendah, otak berusaha menyimpan energi sebenayak mungkin, akibatnya Anda merasa pusing.
Jika Anda mengalami gejala hipoglikemia yang umum ini, Mayo Clinic menyarankan untuk segera mengobati hipoglikemia dengan 15 hingga 20 gram karbohidrat yang bekerja cepat, seperti jus.
Cobalah untuk berbaring, jika pusing berlanjut selama 15 menit, saatnya mencari pertolongan medis.
7. Kesulitan kosentrasi
Otak bergantung pada gula darah untuk mendapatkan energi, jika terjadi penurunan glukosa, otak Anda mungkin tidak berfungsi dengan kapasitas penuh.
Hal itu dapat menbuat Anda sulit berkosentrasi pada satu hal pada satu waktu.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018, kejadian hipoglikemia parah yang berulang berisiko menimbulkan kerusakan otak pada jangka panjang, terutama pada pembelajaran spasial dan memori.
Baca juga: 5 Kacang-kacangan Rendah Purin yang Cocok Dikonsumsi Penderita Asam Urat
8. Masalah penglihatan
Jika Anda tiba-tiba mulai mengalami masalah penglihatan, penurunan kadar gula darah mungkin menjadi penyebabnya.
Fungsi otak yang menurun yang menyebabkan masalah kosentrasi juga dapat menyebabkan penglihatan kabur dan bahkan dapat menyebabkan kejang dan kehilangan kesadaran.
Menurut dokter mata, penglihatan kabur adalah salah satu gejala awal hipoglikemia.
Kondisi ini dapat memengaruhi satu mata atau keduanya.
9. Bicara tidak jelas dan koordinasi buruk
Otak Anda yang kekurangan gula dapat mengubah cara Anda berbicara.
Menurut Mayo Clinic, bicara tidak jelas merupakan gejala umum yang terkait dengan kadar gula darah yang turun di bawah 40 mg/dL.
Dikombinasikan dengan gerakan canggung, yang merupakan tanda lain dari gula darah rendah.
Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas dan tak kunjung membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Buah Raspberry, Selain Bagus untuk Jantung, juga Bagus untuk Kulit dan Otak
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)