Ramai soal Hilangnya Pesawat MH370 Terlihat di Satelit Spionase AS, Ini Kata Pengamat
KOMPAS.com – Unggahan yang menampilkan rekaman video yang disebut sebagai detik-detik menghilangnya pesawat MH370 milik Malaysia Airlines 10 tahun lalu, ramai di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun media sosial X (Twitter) @toe****** pada Jumat (15/11/2024).
Dalam narasi video, pengunggah menyebut bahwa rekaman pesawat tersebut diperoleh dari satelit spionase milik Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada 12 Maret 2014, empat hari setelah M370 menghilang pada 8 Maret 2014.
“Ini adalah rekaman nyata pesawat Malaysia flight 370 yang 10 tahun lalu menghilang, seolah-olah tidak pernah ada, bahkan tidak ada sisa-sisanya yang ditemukan. Bagaimana Anda tahu video itu asli?” tulis unggahan.
“Ya, itu adalah video satelit dari kemampuan pengawasan dan spionase AS yang sebelumnya tidak diketahui. Hal tersebut diketahui bahwa MH370 adalah Boeing 777 dan video ini diposting pada 19/5/2014. Deskripsinya berbunyi ‘diterima 12/3/2014’ 4 hari setelah pesawat tersebut menghilang,” sambungnya.
Lantas, benarkah ada rekaman asli pesawat MH370 dari satelit spionase AS?
Baca juga: Ilmuwan Klaim Temukan Pesawat MH370: Jatuh di Broken Ridge, Bukan Kecelakaan tapi Kesengajaan
Penjelasan pakar penerbangan
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan bahwa video yang beredar di media sosial yang disebut sebagai rekaman asli MH370 sebelum menghilang dan direkam oleh satelit spionase AS, adalah hoaks.
“Video itu total bohong (hoaks). Kalau dari Satelit, sudut perekamannya pasti dari atas, bukan dari samping dan ketinggian setara dengan pesawat yang direkam,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (16/11/2024).
“Dan kalaupun MH370 memang terdeteksi, MH370 pasti sudah terungkap keberadaannya,” tambahnya.
Adapun, satelit spionase atau satelit mata-mata adalah wahana antariksa yang digunakan oleh pemerintah untuk memantau operasi militer asing dan fenomena yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Menurut Alvin, keberadaan satelit spionase bukan untuk memantau pergerakan pesawat sipil komersil, yang diketahui jumlahnya ribuan setiap saat.
“Memang ada satelit spionase. Bisa dilihat dari rekaman video satelit yang memantau rudal dan bom yang menghantam target militer. Sejak perang Irak tahun 2002 sudah ada videonya,” kata dia.
“Jadi fungsinya bukan untuk memantau pesawat komersil. Untuk apa mengikuti gerakan pesawat komersial yang setiap saat ada ribuan di udara. Tidak jelas pula pesawat itu airlines apa, rute apa,” tambahnya.
Dengan demikian, Alvin memastikan bahwa video tersebut adalah hoaks.
Baca juga: 10 Tahun MH370 Menghilang, Ilmuwan Kembangkan Cara Baru Lacak Pesawat Menggunakan Hewan Laut
Tragedi hilangnya pesawat MH370
Dilansir dari Kompas.com (29/1/2022), tepatnya pada 8 Maret 2014, pesawat MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Sebanyak 239 penumpang dan awak yang berada di dalam pesawat tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan data satelit, diindikasikan pesawat tersebut tanpa sebab yang jelas, memutar ke arah terpencil di Samudra Hindia. Hal ini sempat menimbulkan dugaan bahwa pesawat sengaja diarahkan ke tempat terpencil tersebut.
Adapun posisi terakhir pesawat tersebut sebelum putus kontak, berada di kawasan Laut China Selatan di antara Pesisir Timur Semenanjung Malaysia dan ujung selatan Vietnam.
Menurut pihak Malaysia, pesawat berada pada ketinggian 10.670 meter saat putus kontak dan sama sekali tidak ada peringatan bahaya yang dikirimkan oleh pilot.
Hilangnya MH370 memicu operasi pencarian besar-besaran yang melibatkan banyak negara selama bertahun-tahun kemudian.
Hingga kini, masih banyak pihak yang terus mencari dan mengeluarkan spekulasi mengenai penyebab dan titik jatuhnya MH370.