Informasi Terpercaya Masa Kini

Kesaksian Zonk Suroto Dipercaya,Kubu Rudiana Sebut 2 Sahabat Vina Halu Padahal Punya Bukti Valid

0 12

TRIBUNJAKARTA.COM – Widi dan Mega dituding bohong bahkan halusinasi soal pengakuan mereka di malam peristiwa kematian Vina dan Eky oleh Kuasa Hukum Iptu Rudiana dan Aep, Pitra Romadoni.

Padahal, bukti isi chat Vina dengan Widi memperlemah kesaksian Suroto, orang yang mengaku menemukan pertama kali jasad Vina dan Eky di atas Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon. 

Eks Kabareskrim, Susno Duadji hingga kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas pun menyebut bahwa apa yang disampaikan Suroto tak lagi bisa dipercaya. 

Widi dan Mega mengaku kala itu berkomunikasi dengan Vina sekitar pukul 22.05 WIB pada Sabtu (27/8/2016). 

Hal itu diingat oleh Widi lantaran Vina sudah berjanji akan pulang ke rumah Widi sebelum pukul 22.00 WIB.

Tak kunjung pulang, Vina rupanya menghubungi Widi dan mengajak untuk main.

“Dia ngajak main tapi saya gak mau, saya bilang kamu aja, saya takut dimarahin pacar saya,” kata Widi.

Setelah itu, Vina pun kemudian menelepon Widi dan mengajaknya untuk main lagi.

Saat itu kata Widi, Vina terdengar seperti sedang ada di sisi jalan karena banyak suara kendaraan lewat.

Vina juga mengaku sedang berada di daerah Sumber, Kabupaten Cirebon.

Widi pun kembali menolak ajakan Vina dengan alasan kasihan adiknya sendirian di rumah.

Setelah itu Vina pun sempat menelepon Widi lagi namun tidak diangkat.

“Males saya angkatnya, soalnya pasti maksa ngajak main, saya nya gak mau,” kata Widi.

Akhirnya hingga pukul 23.00 WIB, mereka mendapat kabar Eky kecelakaan.

Padahal saat itu Widi dan Mega sedang menunggu Vina pulang.

Pengakuan Widi dan Mega menggemparkan masyarakat pasalnya bertentangan dengan kronologi kematian Vina dan Eky yang disampaikan polisi.

Pihak kepolisian menyebut Vina dan Eky, dikejar dan dilempari batu sekitar pukul 21.00 WIB.

Lalu jasadnya ditemukan tergelatak di Flyover Talun, oleh Suroto pukul 22.00 WIB.

Disebut Halusinasi

Menurut Pitra Romadoni, pengakuan Widi dan Mega itu tidak benar karena keduanya tidak ada di lokasi kejadian.

“Dia tidak melihat di lokasi, saya bilang keterangan dia itu tidak benar dan bohong,” kata Pitra Romadoni dikutip dari Kompas TV, Jumat (9/8/2024).

Menurut Pitra, tidak mungkin Vina masih menelepon Widi pada pukul 22.05 WIB.

Sebab berdasarkan pengakuan Suroto, dirinya mengaku melihat Vina dan Eky sudah terbaring di dekat flyover Talun.

Pitra mengatakan, Suroto mengaku melihat keduanya sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB.

“Kan enggak nyambung dengan saksi Suroto. Itu kan halusinasi dia aja,” ungkap Pitra.

Bahkan menurutnya, yang melihat Vina dan Eky sudah terkapar pada pukul 22.00 WIB bukan hanya Suroto saja.

Melainkan lima orang saksi lainnya yang merupakan polisi dari Polsek Talun.

Sehingga Pitra meyakini kalau keterangan Widi itu bohong.

“Bagaimana mungkin orang yang sudah terkapar bisa nelepon, halusinasi saja,” katanya lagi.

Bukti Chat memperlemah kesaksian Suroto

Secara mengejutkan, bukti elektronik yang selama ini dipertanyakan oleh banyak pihak akhirnya terkuak. 

Bukti elektronik berupa riwayat chat antara Vina dan Widi, teman dekatnya, yang telah diekstraksi tersebut mengubah alur peristiwa.

Pesan singkat di ponsel Vina yang sudah diekstraksi itu berada di tangan Kuasa Hukum Saka Tatal, Edwin Partogi Pasaribu.

Di dalam isi HP Vina tersebut menunjukkan masih ada percakapan dengan Widi sekitar pukul 22.14 WIB. 

Bukti chat ini sekaligus mematahkan keterangan Suroto yang menemukan Vina dan Eky tewas di Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon pada 27 Agustus 2016 sekitar pukul 22.15 WIB. 

“Yang paling mengesankan dari bukti percakapan ini adalah percakapan antara Vina kepada Widi pukul jam 22, menit 14, detik 10. Di situ ada SMS dari Vina kepada Widi yang mengajak untuk keluar jalan-jalan, dijemput kalau mau, jadi itu menjelaskan dengan terang bahwa di jam 22.14 menit, Vina masih hidup,” ujar Edwin seperti dikutip dari iNews TV yang mewawancarai secara ekslusif yang tayang pada Kamis (8/8/2024). 

Bukti chat ini bertolak belakang dengan putusan tiga perkara nomor 16, 3 dan 4. 

Dalam putusan yang sudah inkrah itu disebutkan pada pukul 21.15 WIB, telah terjadi peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina dan Eky.

“Jadi poinnya di situ, di soal percakapan SMS tersebut yang tidak pernah dihadirkan dalam persidangan,” ungkapnya. 

Farhat Abbas dan Susno kompak sebut Suroto Bohong

Eks Kabareskrim Komjen Pol Purn Susno Duadji sempat meyakini kesaksian Suroto yang mengaku pertama kali melihat jenazah Vina dan Eky di jembatan layang Talun, Cirebon. 

Namun, Susno ternyata salah sangka. 

Kesaksian Suroto dinilainya bohong seiring dengan bergulirnya kasus kematian dua sejoli itu. 

“Banyak saksi-saksi yang enggak jelas, berbohong, termasuk Suroto. Yang dulu saya puji-puji bagus ternyata bohong juga Suroto,” ujar Susno Duadji di Sindo Prime yang tayang pada Kamis (18/7/2024). 

Kebohongan Suroto, kata Susno, terungkap ketika dia mengaku yang pertama kali melihat jenazah Vina dan Eky di atas jembatan. 

Padahal, kejadian itu pertama kali dilaporkan warga yang datang ke Polsek Talun. 

“Yang pertama menemukan justru orang yang melapor pada polsek kan gitu. Jadi banyak saksi ngaku-ngaku yang pertama ngaku-ngaku hebat tapi bohong juga,” ujarnya. 

Hal senada juga diungkapkan pengacara Saka Tatal, Farhat Abbas. 

Farhat Abbas menyentil saksi Suroto, mandor keamanan yang mengaku menemukan korban Vina dan Eky pertama kali di Jembatan Layang Talun, Cirebon. 

Farhat Abbas mengingatkan Suroto untuk tidak usah lagi tampil di publik dan memberikan kesaksiannya. 

Pasalnya, kesaksian Suroto diyakini bohong belaka. 

Suroto mengaku sempat melihat celana dalam korban Vina melorot dan membetulkannya. 

Keterangan Suroto seakan menguatkan bukti bahwa Vina menjadi korban pemerkosaan. 

Namun, kesaksian itu dibantah Farhat Abbas. 

Menurut kubu Saka Tatal, Vina kala itu mengenakan pembalut lantaran dalam keadaan haid. 

Menurutnya, tidak ada pemerkosaan yang dialami Vina Cirebon. 

“Loh dokter visum saja tidak mengatakan ada pemerkosaan. Mana ada sih pemerkosa dengan sopan menurunkan celana dalam Vina 30 cm kemudian digilir 11 orang kemudian dibetulkan lagi sambil ditaruh pembalut?” ujar Farhat seperti dikutip dari tayangan iNews pada Kamis (1/8/2024).  

Ia menegaskan bahwa Suroto hanya mengarang cerita.

“Suroto itu bohong. Jadi, udah Suroto kamu enggak usah ngomong apa-apa lagi,” ujar Farhat. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Leave a comment