Pentingnya Pemeriksaan Gula Darah agar Terhindar dari Diabetes
KOMPAS.com – Penyakit diabetes masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian. Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021, dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.
Untuk itu diperlukan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan sekaligus deteksi dini diabetes.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, Ph.D, KEMD, menekankan pentingnya pemeriksaan gula darah dan tindakan deteksi dini sebagai upaya mencegah diabetes.
“Mengingat diabetes merupakan penyakit yang terus mengalami peningkatan di Indonesia, pemeriksaan dan deteksi dini menjadi sangat penting untuk mencegahnya,” kata Dante, seperti ditulis Antara, Kamis (14/11/2024).
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Ubi Jalar Rebus? Ini Penjelasannya
Menurut Dante, deteksi dini dapat mencegah penyakit diabetes karena membantu mengidentifikasi faktor risiko, gejala awalnya, serta kemungkinan pengobatan yang perlu dilakukan.
Kemudian, skrining juga penting dilakukan oleh individu berisiko tinggi, seperti memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, obesitas, atau pola makan tidak sehat sehingga dapat diimbau untuk melakukan perubahan gaya hidup dan perawatan yang sesuai.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mendorong seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah, sektor swasta, media, hingga pegiat kesehatan untuk terus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan diabetes.
“Kampanye meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini menjadi inisiatif untuk membantu masyarakat Indonesia. Jika dilakukan bersama-sama, tentunya akan memiliki dampak positif untuk menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Melalui tema “Diabetes dan Kesejahteraan” pada peringatan Hari Diabetes Sedunia 2024, Kemenkes terus berupaya untuk menghadirkan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial penderita diabetes.
Kementerian Kesehatan juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang faktor risiko dan pentingnya gaya hidup sehat seperti diet yang seimbang, rutin berolahraga, serta menjaga berat badan ideal untuk mencegah timbulnya diabetes.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkolaborasi dan memberi perhatian lebih pada masalah diabetes ini. Semoga langkah-langkah ke depan membawa kehidupan yang positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia,” imbuh Dante.
Baca juga: Apakah Gatal pada Diabetes Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya…
Apa saja gejala diabetes?
Selain melakukan pencegahan dan diagnosis dini dengan rutin memeriksa kadar gula darah, kita juga perlu mengetahui macam-macam gejala diabetes.
Dikutip dari laman P2PTM Kemkes, berikut sederet gejala diabetes yang perlu diperhatikan:
- Peningkatan frekuensi urine karena sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa. Akibatnya, ginjal berupaya mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin melalui urine.
- Rasa haus berlebihan karena sering buang air kecil sehingga tubuh perlu mengisi kembali cairan yang hilang
- Penurunan berat badan drastis dan tiba-tiba karena hormon insulin tidak dapat memproses glukosa sebagai sumber energi tubuh
- Kesemutan atau mati rasa karena gula darah mengakibatkan kerusakan saraf
- Masalah kulit, seperti tampak kering dan bersisik, gelap atau kehitaman di sekitar leher atau ketiak, dan gatal-gatal
- Infeksi jamur, seperti Candida dan iritasi genital
- Mudah lelah dan gampang tersinggung
- Penglihatan kabur dan perlahan menyebabkan kerusakan permanen maupun kebutaan.
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera tes gula darah dan berkonsultasi ke petugas kesehatan sehingga bisa segera mendapat perawatan yang sesuai.