Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Distrik Tarabu, Dihuni Lansia, Kini Timang Bayi Pertama dalam Setengah Abad

0 2

KOMPAS.com – Kota Kaneyama di Prefektur Fukushima merupakan salah satu daerah di Jepang dengan jumlah penduduk sangat kecil, kurang dari 2.000 orang.

Bahkan Distrik Tarabu di Kaneyama, memiliki penduduk yang sangat minimalis, dengan hanya dihuni oleh 12 kepala keluarga dengan rata-rata berusia 65 tahun.

Dilansir dari Japan Today (7/11/2024), distrik ini sudah setengah abad tidak pernah mencatatkan kelahiran baru, sehingga kebanyakan warga di sana merupakan orang dewasa dan lansia.

Akan tetapi, untuk pertama kalinya dalam 52 tahun, akhirnya Tarabu dikaruniai bayi perempuan dari pasangan Aonuma.

Baca juga: Mengenal Ubasute, Praktik Membuang Orangtua ke Hutan dalam Cerita Rakyat Jepang

Bayi pertama di Tarabu dalam 52 tahun

Bayi perempuan itu adalah anak dari Dai dan Emiko Aonuma yang lahir pada November 2023.

Baik Dai maupun Emiko sebenarnya bukanlah penduduk asli Distrik Tarabu. Dai dibesarkan di Provinsi Yamanashi, dan Emiko berasal dari Provinsi Kanagawa.

Dai datang ke distrik ini pada 2020 saat melakukan perjalanan keliling Jepang dengan mobil truk.

Sementara, Emiko datang ke Distrik Showa, yang terletak dekat dengan Tarabu untuk mempelajari karamushiori, metode tradisional membuat tekstil dengan cara menenun alang-alang.

Pasangan ini menikah pada musim panas tahun 2023. Tak lama setelah itu, Emiko melahirkan Tara di sebuah rumah di Tarabu dengan bantuan seorang bidan.

Pasangan ini lalu memutuskan memberi nama putri mereka Tara, yang diambil dari kata Tarabu.

Setahun setelah kelahirannya, Tara tumbuh dengan sehat dan bahagia. Dai dan Emiko tak pernah absen memeriksakan kesehatan putri mereka ke pusat kesejahteraan kota.

Baca juga: 95.000 Orang Jepang Hidup hingga Usia 100 Tahun, Apa Rahasianya?

Mendapat kasih sayang dari penduduk Tarabu

Kelahiran Tara tak hanya membawa kebahagiaan bagi Dai dan Emiko, tetapi juga masyarakat Tarabu. Rumah mereka kerap dikunjungi oleh tetangga yang ingin menjenguk Tara.

“Saya tidak pernah melihat (bayi) sebelumnya karena di sini semuanya hanya orang dewasa,” kata salah seorang warga.

Para lansia di sana juga ikut membantu dan memberikan saran kepada Dai dan Emiko bagaimana merawat seorang bayi serta menjadi orangtua yang baik.

Seperti yang dilakukan oleh Kiku Otake, lansia berusia 91 tahun yang membagikan resep masakan untuk bayi dan mengajari pasangan itu cara menggunakan kain pembungkus tubuh tradisional untuk menggendong Tara.

Bahkan, ada warga yang sampai pindah ke Tarabu untuk menjadi penata rambut pribadi Tara, lantaran tidak ada salon di daerah tersebut.

Mirip dengan Nozomi, satu-satunya siswa kelas satu di sekolahnya di daerah pedesaan di Prefektur Ehime, Tara juga akan mengalami kisah yang sama.

Dai dan Emiko berharap, Tara kelak dapat tumbuh dan memiliki hubungan yang hangat dengan para warga di Tarabu.

Baca juga: Warga Jepang Miliki Risiko Obesitas Rendah dan Harapan Hidup Tinggi, Apa Rahasianya?

Leave a comment