Nasib Andre Taulany CS Buntut Parodikan Gelar HC Raffi Ahmad ,S3 Kerupuk Empat,,Dipermalukan Sensen
SRIPOKU.COM – Murkanya Sensen mengetahui Andre Taulany CS parodikan gelar HC Raffi Ahmad dengan celetukan ‘S3 Kerupuk Empat’.
Ya, baru-baru ini pantan vokalis sekaligus komedian Andre Taulany mendapat sindiran dari asisten Raffi Ahmad usai memparodikan gelar sarjana diduga menyentil suami Nagita Slavina.
Diketahui gelar HC raffi Ahmad kini tengah disorot lantaran status kampus yang tak jelas.
Gelar doktor honoris causa Raffi Ahmad itu kemudian dipertanyakan oleh warganet.
Lantaran sedang viral, acara yang dibawa Andre Taulany CS termasuk Ayu Ting Ting memparodikan penghargaan tersebut.
Baca juga: Fakta Terungkap, Saksi Lolly Aborsi Akhirnya Muncul, Kejadian di Apartemen Anak Nikita Mirzani Bocor
Pantauan Sripoku.com dalam tayangan acara Lapor Pak itu, Andre Taulany tampil dengan jubah dan topi toga seperti seseorang yang baru saja wisuda.
Teman satu program, Andika Pratama bertanya soal lokasi wisuda Andre Taulany.
Kemudian, Ayu Ting Ting juga ikut bertanya soal gelar yang didapat Andre Taulany.
“S3 kerupuk 4” jawabnya bercanda.
Kemudian saat kembali ditanya perihal gelar, ia kembali menjawab dengan guyonan yang disinyalir menyindir Raffi Ahmad.
“Gelarnya apa pak komandan” tanya Andika Pratama lagi.
“Sultan di langit” jawab Andre Taulany.
Parodi yang dilakukan Andre Taulany kemudian dikaitkan dengan Raffi Ahmad yang beberapa waktu lalu menerima gelar doktor honoris causa hingga menuai cemooh.
Asisten Raffi Ahmad, Sensen sampai iktu mengomentari aksi Andre Taulany CS itu.
Dalam akun media sosial priadinya, Sensen diduga sindir Andre Taulany.
”Lagi seru nonton nih. Nonton yang lagi parodiin yang suka di tolongin Sama yang minta tolong ” tulisnya lewat akun Instagram @sensen_ahmad dikuip Minggu, 10 November 2024.
Sensen juga menyinggung ide cerita dari tim kreatif program televisi tersebut.
”Yang bikin ide cerita juga lucu, Gemesh deh sama yg bikin ceritanya. Ayo dong ide cerita baru lainnya, biar tambah LUCU terus viral lagi. Udah viral kan sekarang cerita kamu” tambah Sensen.
Sosok Bule Beri Gelar Doktor ke Raffi Ahmad Terbongkar, Wartawan Luar Negeri Sebut Profesor Palsu
Sebelumnya sosok bule yang beri gelar doktor ke Raffi Ahmad, dientitas aslinya dikuak wartawan luar negeri.
Yang mencengangkan wartawan tersebut mengakui jika pria tua tersebut adalah profesor palsu di Universitas Institute of Professional Management atau UIPM.
Sebelumnya, Raffi Ahmad mendapatkan gelar doktor dari kampus Universitas Institute of Professional Management atau UIPM.
Kampus tersebut diduga abal-abal setelah salah satu warganet manemukan alamat UIPM di Thailand.
Pada alamat tersebut tak ada aktivitas layaknya tempat menimba ilmu.
Kini, setelah lokasi kampus, sosok pejabat kampus UIPM yang memberi gelar doktor juga ikut viral di media sosial.
Sosok tersebut diduga merupakan profesor palsu.
Dalam salah satu foto Raffi Ahmad, nampak seorang pria bule ikut dalam seremoni pemberian gelar doktor kehormatan.
Mencuatnya hal ini tampaknya turut jadi perhatian Andrew McGregor Marshall yang merupakan sosok jurnalis asal Skotlandia.
Baca juga: Asal Usul Lily Anak Raffi Ahmad Terbongkar, Ada Hubungan dengan Ridwan Kamil, Nagita Akhirnya Ngaku
Melalui akun X miliknya, Marshall tampak mengungkap hal mengejutkan mengenai sosok profesor di UIPM tersebut.
Marshall tampak mengungkap jika ia telah melakukan investigasi terkait kecurigaan publik mengenai perguruan tinggi palsu.
Marshall mengungkap jika sosok Ian Broome merupakan profesor palsu.
“Dia adalah Ian Broome, seorang lelaki tua (asal) Inggris yang tinggal di Phitsanulok.
Ia berpura-pura menjadi profesor terhormat di universitas palsu bernama UIPM,” tulis Marshall, pada Minggu (3/11/2024) lalu.
Disebutkan oleh Marshall jika sosok profesor di UIPM merupakan seorang lelaki tua asal Inggris.
Ian Broome dan UIPM telah menimbulkan kontroversi karena memberikan gelar ke para public figure.
Ya, tampaknya Raffi Ahmad bukan satu-satunya sosok yang diberi gelar Doktor Honoris Causa.
Ada pihak yang lain yang juga mendapatkan gelar tersebut salah satunya adalah senator asal Thailand bernama Keskamol Pleansamai.
“Yang telah menimbulkan kontroversi dengan memberikan gelar doktor kehormatan kepada orang-orang seperti senator Thailand Keskamol Pleansamai dan selebriti Indonesia Raffi Ahmad,” lanjut Marshall.
Cuitan Marshall pun mendapat beragam komentar dari netizen.
Khususnya netizen asal Indonesia yang meminta informasi lebih mengenai hal itu.
Marshall kemudian mengungkap jika ia bukan ahli dalam hal gosip.
Dengan tegas ia akan melindungi narasumber yang telah memberikan informasi kepada dirinya.
“Saya bukan ahli dalam hal gosip selebriti Indonesia.
Namun, tampaknya Raffi Ahmad secara universal dibenci sebagai orang yang buruk.
Saya akan menerima lebih banyak informasi, DM saya terbuka dan saya selalu melindungi anonimitas sumber saya,” pungkasnya.
Raffi Ahmad sendiri sempat memberikan respons saat ditanya soal gelar doktor yang tak diakui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, usai dilantik sebagai utusan khusus presiden pada Selasa (22/10/2024)
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengangkat Raffi Ahmad sebagai utusan khusus presiden.
Berdasarkan salinan keputusan yang diterima, tercantum nama Dr (HC) H Raffi Farid Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Gelar ini sempat menuai pro dan kontra karena diberikan oleh UIPM yang belum terdaftar di Indonesia.
Polemik ini mengemuka karena UIPM selaku kampus pemberi gelar kehormatan belum memiliki izin operasional di Indonesia.
Oleh karena itu, gelar dokter honoris causa yang disandang Raffi Ahmad tak diakui oleh Ditjen Dikti.
Menanggapi hal itu, Raffi Ahmad hanya tersenyum dan menyerahkan tanggapan kepada pihak terkait.
“Ya kalau itu mungkin nanti ditanyakan saja kepada pihak sebelah sana,” kata Raffi Ahmad dalam siaran Kompas TV, Selasa (22/10/2024)
Raffi Ahmad juga menyampaikan bahwa ia telah menyiapkan program dan sempat berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana ke depannya.
“Nanti kita pasti ada diskusi lebih lanjut lagi. Yang paling penting, mohon doanya, saya siap menjalankan tugas dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Pak Prabowo Subianto,” jelas Raffi Ahmad.
Tak hanya soal perizinan, sosok Gita Savitri juga dicatut sebagai alumni UIPM dengan nama yang berbeda dalam situs resmi UIPM.
Hal ini terungkap tatkala Gita Savitri mengunggah sebuah IG Story mengenai laman UIPM.
Dalam Instagram Story @gitasav pada Senin (30/9/2024), terlihat testimoni kuliah yang berada di web UIPM dengan nama Anita Sari dengan foto wajah Gita Savitri.
Tampak Gita Savitri mengunggah sebuah tangkapan layar dari web resmi UIPM bertuliskan:
“Archives: Testimonials
Anita Sari
By : admin
As a student at the Universal Institute of Professional Management (UIPM). I am very,” tulis tangkapan layar dalam web tersebut.
Terlihat jika dalam laman tersebut, terdapat foto Gita Savitri sebagai alumni UIPM dengan nama Anita Sari.
Menanggapi hal itu Gita Savitri tampak santai menyindir namanya yang berubah menjadi Anita Sari.
“Mulai sekarang panggil ogut Anita Sari.” tulis Gita Savitri dalam unggahannya tersebut.
Ternyata UIPM mencatut foto Gita Savitri dalam laman testimoninya sebagai alumni mahasiswa.
Tentunya hal ini merupakan testimoni UIPM palsu, karena diketahui Gita Savitri sendiri menempuh pendidikan di Jerman.
Ya, Gita Savitri sendiri merupakan lulusan S1 Freie Universitat Berlin dengan mengambil program studi Kimia Murni.
Testimoni palsu menggunakan wajah Gita Savitri di kampus UIPM itupun viral di sosial media.
Pihak UIPM sendiri sempat menjelaskan tentang adanya alamat di Bekasi yang tertera di laman resmi UIPM.
Agusdin selaku Promotor and Staf Ahli UIPM Indonesia mengatakan, UIPM memang berbasis online sehingga tidak memiliki kampus fisik.
“Ini tidak punya kampus, dia berbasis online, paham? Ya, paham jadi (online),” ujar Agusdin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (1/10/2024).
“Kalau orang salah seperti netizen yang ke Thailand, lihat ini hotel, harusnya masuk,” lanjutnya.
Agusdin mengatakan, alamat di Bekasi adalah kantor untuk surat-menyurat.
“Ya memang bukan kampus, karena ini kantor surat menyurat ya kan, di zaman sekarang udah begitu kantornya. Kantor kita ada di situ ya. Jadi, kami tidak punya kampus fisik,” lanjut Agusdin.
Agusdin mengatakan, UIPM menyewa kantor virtual sebagai alamat untuk surat-menyurat.
Sementara itu, seluruh sistem pembelajaran di UIPM dilakukan online.
Ia menepis kabar bahwa UIPM ini adalah kampus bodong.
“Jadi ini universitas asing yang beroperasi di Indonesia. Jadi ini asing ya.”
“Jadi, dia pusatnya di Amerika, ada di Prancis, ada di Inggris, ada di Lebanon, di Asia Pasifik, itu ada di Malaysia, di Thailand, di Filipina, di Singapura,” ujar Agusdin.
“Nah, di Indonesia ada kantornya di Summarecon Bekasi,” pungkas Agusdin.