Seorang Trump pun Tak Bisa Memecatnya, Sekuat Apa Jerome Powell di Dunia?
Ada yang menarik dalam pengumuman pemangkasan bunga acuan Amerika Serikat yang diumumkan Ketua Federal Reserve atau The Fed, Jerome Powell, Kamis (7/11), waktu AS. Dengan ekspresi dinginnya, dia menegaskan Presiden terpilih AS Donald Trump tak bisa memecat atau meminta dia mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir.
Hal tersebut dia sampaikan untuk menjawab pertanyaan apakah dia akan keluar dari bank sentral jika diminta Trump, mengingat Trump berulangkali menyerangnya saat masa jabatan pertama sebagai presiden.
Mengutip Reuters, Powell menegaskan dirinya atau petinggi The Fed lainnya tidak bisa dipecat seenaknya sebelum periode kepemimpinan berakhir karena hal tersebut tidak diperbolehkan secara hukum.
“Tidak diizinkan menurut hukum,” kata Powell.
Fed telah memenuhi ekspektasi pasar dengan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. FOMC menetapkan suku bunga bank sentral di akhir pertemuan kebijakan dua hari pada Kamis (7/11), di mana para pejabat menurunkan suku bunga acuan ke kisaran 4,50 persen sampai 4,75 persen seperti yang diharapkan secara luas.
Menjelang pemilu nasional AS pada hari Selasa, Fed secara luas diperkirakan akan terus maju dengan target pemangkasan suku bunga.
Powell pada hari Kamis menepis berbagai pertanyaan tentang apa saja tujuan kebijakan Trump yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan bank sentral.
“Dalam jangka pendek, pemilihan umum tidak akan berdampak pada keputusan kebijakan kami,” kata Powell, seraya menambahkan “kami tidak menebak, berspekulasi, dan kami tidak berasumsi tentang apa yang mungkin dilakukan pemerintah secara lebih luas.”
Trump menunjuk Powell sebagai ketua Fed pada awal 2018 untuk menggantikan Janet Yellen, yang kemudian menjadi Menteri Keuangan Presiden Joe Biden. Biden mengangkat kembali Powell untuk masa jabatannya saat ini.
Namun hubungan antara Trump dan Powell memburuk, dengan Trump yang sering menyerang Fed dan pimpinannya selama masa jabatan pertamanya atas pilihan kebijakan bank sentral, meskipun para pembuat kebijakan secara rutin mengabaikan kata-kata kasar tersebut.
Serangan Trump terhadap Fed muncul setelah puluhan tahun presiden menghindari kritik langsung terhadap bank sentral, yang beroperasi dengan independensi hukum yang tunduk pada pengawasan Kongres.