BEGINI CARA Suradi Bisa Bertahan Hidup Selama 3 Hari di Lautan,Penumpang Kapal Pelni yang Terjatuh
TRIBUN-MEDAN.COM – Sosok Suradi, usia 21 tahun, warga Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Suradi merupakan penumpang Kapal Pelni KM 4 Enggapulu yang berangkat dari Maluku ke Jakarta pada Rabu (30/10/2024) siang.
Namun, pada Sabtu (2/11/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, Suradi terpeleset dan tercebur ke laut.
Suradi berusaha meminta tolong, tetapi tidak ada yang mendengarnya dan kapal terus melanjutkan perjalanan.
Seorang diri, Suradi bertahan hidup di laut dengan cara mengapung menggunakan celana yang diikat dan diisi udara serta botol air mineral.
Setelah tiga hari terapung di laut, Suradi pun ditemukan oleh seorang nelayan asal Desa/Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep pada Senin (4/10/2024) siang.
Sang nelayan kemudian mengevakuasi Suradi dan melapor ke perangkat desa setempat serta petugas polair.
Belakang terungkap, sosok Suradi ialah pemuda asal Cirebon yang bekerja sebagai pencari ikan dan cumi di perairan Maluku.
Merasa tak betah, Suradi pun memutuskan pulang ke Cirebon.
Atas izin atasan, Suradi berangkat dari Maluku ke Jakarta menggunakan Kapal Pelni KM 4 Enggapulu pada Rabu (30/10/2024) siang.
“Ajaibnya, tiga hari di tengah laut, tanpa pelampung, tapi dia membuat pelampung sendiri pakai celana menjadi balon ditiup, dan ditambah botol air mineral, yang juga dipakai untuk mengapung,” ungkap Ade Faizal di Kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat (8/11/2024) petang.
Setelah Suradi berhasil dievakuasi, warga menghubungi PCNU Sumenep yang kemudian berkoordinasi dengan PCNU Cirebon. Hingga akhirnya keluarga Suradi berhasil ditemukan.
Ade Faizal yang juga menjabat Ketua Lazisnu Kabupaten Cirebon, memutuskan untuk membentuk tim penjemputan bersama keluarga, perangkat desa, petugas kepolisian, dan lainnya.
Mereka kemudian menjemput Suradi di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang yang diantar oleh oleh tim dari Sumenep.
“Jam 11 siang, kita sampai lokasi. Suradi langsung menangis sesenggukan. Laporan dari penyelamat, Suradi banyak tidur, diam, sulit diajak komunikasi,” tambah Ade menceritakan kondisi Suradi setelah dievakuasi.
Sementara itu Arif Rahman, Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PCNU Kabupaten Cirebon mengatakan Suradi sudah kembali ke keluarganya.
Menurutnya, Suradi berasal dari keluarga kurang mampu.
Arif menambahkan, PCNU Kabupaten Cirebon telah mendapatkan kuasa resmi dari Suradi dan berencana untuk mengajukan surat kepada PT Pelni KM 4 untuk meminta klarifikasi mengenai kejadian tersebut.
“Merujuk Undang Undang 17 Tahun 2008 tentang Pelayanan, diperbaharui Nomor 66 Tahun 2024, di dalam undang-undang tersebut nomor 40 hingga 41, keselamatan penumpang maupun barang menjadi tanggung jawab Pelni,” jelas Arif.
Ia juga menyoroti bahwa tidak ada upaya penyelamatan ketika Suradi jatuh dari kapal, dan barang-barangnya masih tertinggal di kapal.
Arif berharap surat pertama akan direspons PT Pelni.
Jika tidak, ia akan mengambil langkah hukum untuk memastikan hak Suradi sebagai korban terpenuhi.
(*/Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kronologi Terjatuhnya Suradi, Pemuda Cirebon yang Bertahan Hidup Selama 3 Hari di Perairan Sumenep, https://jabar.tribunnews.com/2024/11/09/kronologi-terjatuhnya-suradi-pemuda-cirebon-yang-bertahan-hidup-selama-3-hari-di-perairan-sumenep?page=all.