6 Objek Diduga Cagar Budaya Ditemukan di DIY Sepanjang 2024
Sepanjang tahun 2024, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X menerima enam laporan mengenai temuan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pamong Budaya Ahli Muda BPK Wilayah X, Wardiyah, mengonfirmasi bahwa temuan-temuan tersebut tersebar di tiga kabupaten, yaitu Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.
“Ada 3 laporan di Sleman, 2 di Bantul, dan 1 di Gunungkidul. Seluruhnya berasal dari laporan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui Dinas Kebudayaan setempat,” ujar Wardiyah kepada Pandangan Jogja, Jumat (8/11).
Di Kabupaten Bantul, temuan pertama dilaporkan di Dusun Dokaran, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, berupa lapik atau alas yang telah dipindahkan dan kini disimpan di Kantor BPK Wilayah X sebagai ODCB Kabupaten Bantul. Temuan kedua di Bantul adalah fragmen pedang yang ditemukan di Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul. Laporan ini diteruskan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, dan saat ini tengah dalam tahap pengkajian oleh BPK Wilayah X.
Di Sleman, temuan pertama berasal dari Dusun Besalen, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, berupa komponen batu candi yang telah dipindahkan ke Gumuk Mpu Supo dan dicatat sebagai ODCB Kabupaten Sleman. Temuan kedua di Sleman adalah arca Ganesha dan komponen batu candi yang ditemukan di Dusun Sayidan, Kalurahan Sumberadi, Kapanewon Mlati.
“Benda ini telah dipindahkan, disimpan, dan diberikan kompensasi oleh BPK Wilayah X,” ungkap Wardiyah.
Temuan ketiga di Sleman adalah fragmen Arca Tokoh yang ditemukan di Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean. Benda ini kini disimpan di Kantor Kalurahan Sidorejo dan dicatat sebagai ODCB Kabupaten Sleman.
Di Gunungkidul, satu laporan diterima dari Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, mengenai temuan kubur batu. Temuan baru ini telah dikaji oleh BPK Wilayah X, dan proses tindak lanjutnya diserahkan kepada Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.
Temuan-temuan ini menjadi bukti kekayaan budaya di DIY yang masih terjaga hingga kini, dengan BPK Wilayah X dan Dinas Kebudayaan terus berperan aktif dalam upaya pelestariannya.