5 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Manfaat Bawang Merah untuk Melawan Kolesterol
TRIBUNHEALTH.COM – Penderita kolesterol tinggi perlu memperhatikan apa yang mereka konsumsi setiap hari.
Pilihan makanan yang tepat turut berkontribusi dalam mengelola kadar kolesterol mereka, bahkan menguranginya.
Satu di antara makanan yang layak dicoba adalah bawang merah.
Konsumsi bawang merah harian sebagai bahan masakan ternyata memberikan manfaat penting untuk kesehatan.
Berikut ini fakta-faktanya, dilansir dari berbagai sumber
Manfaat bawang merah
Melansir Health Benefits Times, Allicin, senyawa yang terbentuk saat bawang merah diiris dan dipotong dadu, telah dikaitkan langsung dengan pengaturan kadar kolesterol dalam tubuh.
Allicin sebenarnya mencegah enzim reduktase yang dibuat di hati, yaitu enzim yang mengendalikan produksi kolesterol.
Dengan menurunkan kadar kolesterol total dalam tubuh, bawang merah membantu mencegah aterosklerosis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
Baca juga: 6 Manfaat Bawang Merah Mentah untuk Kesehatan, Turunkan Hipertensi dan Kontrol Gula Darah
Fakta Penelitian
Dilansir Kontan dari NDTV, bawang merah efektif menurunkan kadar kolesterol jahat.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition mengonfirmasi manfaat bawang merah untuk kolesterol.
Menurut penelitian tersebut, kandungan flavonoid dalam bawang merah bisa menurunkan kadar kolesterol jahat pada orang gemuk yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular.
Sementara Healthline melansir penelitian lain yang dipublikasikan dalam Food and Function Journal.
Hasilnya, penelitian yang dilakukan pada hamster itu menunjukkan turunnya kadar kolesterol karena asupan bawang merah.
Untuk merasakan manfaatnya, Anda bisa mengonsumsi bawang merah secara mentah dengan mencampurkannya ke dalam salad atau sandwich.
Potensi efek samping
Kendati dikenal baik untuk kesehatan, bawang merah tetap memiliki beberapa efek samping.
Kompas.com melansir, bawang merah mengandung senyawa yang dapat menyebabkan bau mulut, yakni belerang.
Bau akibat makan bawang merah dapat bertahan beberapa waktu meski sudah gosok gigi.
Terlalu banyak mengonsumsi bahan ini juga bisa berefek negatif terhadap pencernaan.
Begitu pula dengan asam lambung.
Bawang merah dapat menurunkan otot sfingter esofagus yang berada di bagian bawah kerongkongan.
Otot ini berfungsi untuk menutup dan mencegah masuknya cairan asam lambung ke kerongkongan.
Oleh karenanya, kendor atau turunnya otot sfingter esofagus berpotensi menyebabkan penyakit asam lambung kambuh.
Baca juga: 5 Manfaat Rutin Konsumsi Buah Pepaya, Menguatkan Imun Tubuh dan Cegah Oksidasi Kolesterol
Interaksi dengan obat
Orang yang mengonsumsi obat tertentu juga perlu memperhatikan konsumsi bawang merah, terutama agar tidak berlebihan.
Pasalnya bawang merah memiliki efek antikoagulan yang membantu mencegah pembekuan darah.
Beberapa penelitian melaporkan, bawang merah berpotensi mengganggu obat pengencer darah seperti warfarin, serta sedikit meningkatkan risiko pendarahan.
Namun, penelitian-penelitian tersebut tak menyebutkan jumlah bawang yang diperlukan untuk menimbulkan risiko kesehatan, sehingga masih memerlukan lebih banyak riset.
Orang yang perlu berhati-hati dengan bawang merah
Kendati secara umum aman, konsumsi bawang merah dapat memberikan efek samping seperti yang sudah disinggung.
Orang dengan kondisi tertentu harus berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Orang yang sehat pun tidak boleh berlebihan mengonsumsi makanan ini.
Beberapa yang mungkin perlu membatasi antara lain:
- Penderita asam lambung
- Alergi bawang merah
- Punya masalah pencernaan
- Orang dengan gangguan pendarahan.