Informasi Terpercaya Masa Kini

Ratapan Ayah,Paskibraka Dini Meninggal di Tempat Karantina Jelang Bertugas,Ambruk saat Mau Salat

0 4

TRIBUNTRENDS.COM – Kabar duka datang dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Bolaang Mongondow (Balmong), Sulawesi Utara.

Salah satu calon Paskibraka Bolmong, Dini Fironisa Sumule, meninggal dunia di hari-hari terakhir karantina sebelum bertugas pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Gadis yang akrab disapa Dini ini meninggal dunia pada Minggu (11/8/2024).

Meninggalnya Dini telah dibenarkan oleh Kepala Kesbangpol Bolmong Crish Kamasaan, Senin (10/9/2024).

“Iya salah satu anggota Paskibraka meninggal, ” ucapnya.

Kronologi meninggalnya salah seorang anggota Paskibraka Bolmong ini diketahui terjadi saat hendak menjalankan sholat Dzuhur.

Baca juga: Sosok Hana Saraswati, Viral Karena Mengaku Menyesal Ikut Paskibra, Pernah Jadi Paskibraka 2014

“Sebelum kejadian, Nur fadilah Ramadani Atu (15), Elkan Mukni ginoga, 15 (15), awalnya mereka bertiga tenga beristirahat bersama yang kebetulan mereka bertiga tinggal bersama di 1 kamar, setelah menjelang waktu sholat mereka bertiga bersiap untuk menunaikan sholat dzuhur,” ucapnya.

Dini yang bangun pertama langsung bangun dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk berwudhu, tidak lama berselang saat Nur Fadilah dan Elkan ke kamar mandi melihat Dini sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dan bersandar di dinding kamar mandi.

“Melihat kejadian itu, Nur Fadilah dan Elkan memanggil rekan yang lainnya untuk segera menolong dan kemudian mereka berusaha untuk dilarikan di PKM Inobonto akan tetapi Dini sudah dinyatakan meninggal dunia sesampainya di Puskesmas, ” jelasnya.

Dari beberapa catatan, Dini Sumele tidak memiliki riwayat penyakit apapun dan diketahui bahwa korban dalam keadaan sehat selama mengikuti seleksi dan Latihan Calon Paskibraka 2024 Kabupaten Bolmong.

Diketahui juga bahwa korban meninggal dunia saat tidak ada kegiatan latihan pengibaran bendera mengingat Hari Minggu tidak ada jadwal Latihan Pagi hanya Latihan Sore.

Kesbangpol Bolmong Crish Kamasaan mengatakan, pihaknya merasa sangat bersedih dan terpukul atas meninggalnya salah satu calon Paskibraka Bolmong, Sulawesi Utara, Dini Fironisa Sumele.

“Tentunya terpukul sebab Dini tidak sakit. Dia dalam keadaan sehat seperti teman-temannya,” terang dia.

Menurut Crish, sudah direncanakan Dini akan menjadi salah satu utusan calon anggota Paskibra perempuan yang akan menerima Salempang dari Bupati saat pengukuhan.

“Karena dinilai punya prestasi, ” terang dia.

Namun takdir berkata lain. Dini dipanggil oleh Tuhan.

Baca juga: Potret Maulia Permata Putri, Paskibraka Pembawa Baki HUT ke-79 RI di IKN, Siap Bertugas

Diketahui, Dini sapaan akrabnya meninggal pada pukul 11.45 Wita, Minggu (11/8/2024).

Dini meninggal di Hotel Atlantik Kelurahan Inobonto tempat para calon anggota Paskibra dikarantina.

Siswi yang berasal dari Desa Tanoyan Selatan Kecamatan Lolayan ini , tercatat sebagai pelajar di SMA Negeri 1 Lolayan.

Dini meninggal dunia saat tidak ada kegiatan latihan, mengingat hari Minggu tidak ada jadwal latihan.

Tang Aulia Delfi Safitri, Paskibra Meninggal Dunia Seminggu Sebelum Bertugas

Kisah yang sama pernah terjadi pada Agustus 2023.

Belum sempat menjalankan tugasnya sebagai anggota Paskibra, siswa SMA ini lebih dulu dijemput maut.

Kabar duka datang dari anggota Paskibra Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Seorang siswa SMA warga Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten ini meninggal dunia seminggu sebelum menjalankan tugasnya.

Ialah Tang Aulia Delfi Safitri, siswi SMK Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul.

Tang Aulia meninggal di usia yang masih muda, 16 tahun.

Ia berpulang setelah selesai latihan Paskibra pada Rabu (9/8/2023).

Baca juga: PERTENGKARAN Bawa Petaka, Anak di Depok Diduga Tewaskan Ibu, Ayah Luka Parah: Seperti Luka Bacok

Gadis berhijab ini disebut sempat makan semangkok mie ayam sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

Sebelumnya siswi bernama Tang Aulia Delfi Safitri berusia 16 tahun ini tidak pernah mengeluh sakit apapun.

Dia dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (9/8/2023) sekira pukul 19.00 di Puskesmas Bayat.

Tang Aulia meninggal dunia di Puskesmas Bayat yang berjarak sekira 1 kilometer dari rumahnya.

Suripto (50) relawan desa menceritakan, Tang Aulia awalnya biasa-biasa saja.

Dia pun masih mengikuti latihan Paskibra di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

“Kemarin itu masih mengikuti latihan, terus pulang pukul 14.00 atau pukul 15.00.”

“Terus main bersama temannya, beli mie Ayam, makan di situ,” katanya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Jumat (11/8/2023).

Sekira magrib, Tang Aulia langsung mengalami pusing.

Baca juga: Innalillahi! Detik-detik Paskibra Asal Klaten Meninggal, Sempat Makan Mie Ayam Selepas Latihan

Sekira 18.30, Tang Aulia pun langsung dilarikan ke Puskesmas Bayat menggunakan mobil pribadi.

Tang Aulia dinyatakan meninggal dunia oleh bidan setempat sekira pukul 19.15.

Dia menambahkan, sebelumnya tak ada keluhan masalah kesehatan pada Tang Aulia .

Sementara itu, Plh Dinkes Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto sudah mendapatkan rekamedis pemeriksaan terhadap Tang Aulia .

Setibanya di Puskesmas Bayat, Tang Aulia sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

“Dari CCTV itu, 7 menit itu sudah flat (monitor alat pendeteksi jantung),” tambahnya. (Tribun Trends/Tribun Jatim)

Leave a comment