Kim Jong-Un Terancam Dibunuh, Pengawalan Keamanan Pemimpin Korea Utara Diperketat
SEOUL, KOMPAS.TV – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terancam dibunuh, sehingga pengawalan keamanan dirinya di negara itu diperketat.
Ada peningkatan keamanan tersebut diungkapkan oleh Badan Intelijen Korea Selatan (NIS), Selasa (29/10/2024).
Menurut Anggota Parlemen Korea Selatan Lee Seong-kweun dan Park Sun-won, penilaian NIS itu diungkapkan saat sesi audit parlemen.
Baca Juga: Kim Jong-Un Jemawa Usai Rudal yang Ditembakkan Catatkan Rekor, Sinyal Bahaya Bagi Musuh Korea Utara
Dikutip dari Yonhap, NIS mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa Korea Utara telah meningkatkan level keamanan di sekitar Kim Jong-un.
Menurut NIS hal itu disebabkan adanya upaya yang mengancam sang pemimpin dengan mengoperasikan kendaraan pengacau komunikasi dan adanya penggunaan peralatan pendeteksi drone.
Kondisi itu dilaporkan usai tercatat aktivitas publik Kim Jong-un tahun ini mencapai 110 kali lipat, naik sekitar 60 persen dibandingkan tahun lalu.
NIS juga mengatakan negara tertutup tersebut berhenti menggunakan kalender Juche, atau kalender kemandirian pada bulan ini, dan memperkuat posisi Kim Jong-un sebagai satu-satunya pemimpin bangsa.
Kalender Juche merupakan sebuah sistem penomoran tahun yang melambangkan mendiang pendiri negara itu, Kim Il-sung.
NIS juga mengatakan kepada anggota parlemen bahwa putri Kim Jong-un, Kim Ju-ae, posisinya kini telah meningkat.
Baca Juga: Khawatir Tentara Korea Utara Bakal Bantu Rusia Perang di Ukraina, AS Minta China Tekan Kim Jong-Un
Hal itu mengutip penampilan publiknya, termasuk saat ia dikawal oleh Kim Yo-jong, sosok berpengaruh Korea Utara lainnya, yang merupakan adik Kim Jong-un.
Kim Jong-un sendiri saat ini tengah menjadi sorotan, setelah tentara Korea Utara dilaporkan berada di Rusia untuk membantu berperang di Ukraina.
Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari Kim Jong-un terkait pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia, juga keikutsertaan perang di Ukraina.