Informasi Terpercaya Masa Kini

PSI Sebut Anies Baswedan Suka Klaim Hasil Pekerjaan Orang Lain hingga Hapus Jejak Jokowi di Jakarta

0 4

TRIBUNWOW.COM – Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kritikan dari Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana.

Menurut William, Anies Baswedan kerap mengklaim pekerjaan yang dilakukan orang lain saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

Kritikan itu disampaikan William saat Anies Baswedan mengumbar janji akan mengembalikan kondisi Jakarta yang dinilai lebih aman saat ia menjabat.

Baca juga: Golkar Usung Kaesang-Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta 2024, Hanya 1 Cara agar Didukung oleh KIM

“Selama masa jabatannya, Anies lebih suka mengeklaim pekerjaan orang lain, melakukan rebranding lalu mengklaim hal tersebut untuk dijadikan bahan kampanye,” ujar William dalam keterangannya, Senin (21/7/2024).

William lalu menyampaikan program yang diklaim Anies, yakni bantuan sosial pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sewaktu masa jabatan Anies, kata William, ditemukannya kekacauan data penerima KJP. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi lalu memperbaiki itu.

“Data penerima KJP menjadi tidak tepat sasaran hingga mencapai satu juta KJP. Hal ini kemudian diperbaiki oleh Pj Gubernur dalam dua tahun terakhir,” ujar William.

Selain KJP, Willaiam menyatakan ada beberapa program lain yang sudah baik, tetapi tidak dilanjutkan Anies.

Baca juga: Ahok Anggap Hanya Anies Lawan yang Sepadan Dengannya untuk Pilkada Jakarta, Ingin Rematch Lagi

Di antaranya, pembangunan lintas res terpadu (LRT), sodetan Ciliwung, dan juga pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang membantu penyelesaikan permasalahan di Jakarta.

“Justru tidak dilanjutkan. Program yang dilanjutkan malah dirusak dengan pengelolaan yang serampangan. Anies lebih fokus pada rebranding dan klaim, daripada memastikan program-program ini berjalan efektif,” kata dia.

William menyebutkan, Anies juga tampak berusaha menghapus jejak warisan kebijakan Joko Widodo sebagai Gubernur Jakarta di masa lalu dengan cara melakukan rebranding.

“KJP menjadi KJP Plus, lalu diklaim sebagai legacy Anies untuk bahan kampanye,” tuturnya.

William mengatakan, Anies juga berusaha menghapus peninggalan kawannya sendiri, Sandiaga Uno, yakni OK-OCE menjadi Jakpreneur, OK-Otrip menjadi Jaklingko.

Untuk itu, William berpendapat, Jakarta membutuhkan gubernur yang mampu membenahi program pendahulu yang berantakan di masa kepemimpinan Anies.

“Jakarta membutuhkan calon gubernur yang memiliki nyali dan komitmen untuk membereskan semua kekacauan tersebut,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berjanji akan mengembalikan kondisi di Jakarta seperti pada periode 2017-2022.

Menurut dia, semasa dirinya menjabat sebagai gubernur DKI, kondisi di Jakarta aman dan damai tanpa ketegangan.

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas untuk Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta sekitar 1 Persen, Ini Katanya

“Jakarta tanpa suasana yang membuat kita merasa terpecah-pecah. Jakarta yang bersatu, terbukti selama 2017 sampai 2022,” ujar Anies saat memberikan sambutan pada Perayaan Milad ke-7 Organisasi Masyarakat (Ormas) Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).

Mantan calon presiden itu juga berjanji akan mengembalikan segala manfaat yang terpotong di Jakarta belakangan ini.

Namun, dia tak menjelaskan secara rinci apa manfaat yang terpotong itu.

“Kami akan pastikan, kembalikan semua manfaat-manfaat yang sempat terpotong. Karena apa, karena harus bisa memberikan manfaat pada masyarakat yang ada di sini,” kata Anies. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ketua Fraksi PSI: Anies Suka Mengeklaim Pekerjaan Orang Lain, lalu Dijadikan Bahan Kampanye.”

Leave a comment