Sosok Haji Her Sultan Madura yang Sumbang Rp350 Juta ke Palestina,Sumber Kekayaan Terungkap
TRIBUNJATIM.COM – Sumbangkan Rp350 juta untuk Palestina siapa sosok Haji Her yang juga disebut Sultan Madura?
Diketahui aksi penggalangan dana ini digerakkan tokoh pengusaha tembakau dan CEO PT Bawang Mas Grup.
Haji Khairul Umam menjadi penggerak pengusaha lain beri sumbangan dari Pamekasan untuk Palestina.
Baca juga: Israel Resah Meski Yahya Sinwar sudah Meninggal, Takut Berikan Jenazah Pimpinan Hamas ke Palestina
Diketahui, dalam penggalangan dana sumbangan ini terkumpul uang senilai Rp500 juta.
Penggalangan dana sebanyak ini didominasi oleh kontribusi dari tokoh-tokoh pengusaha seperti H Saleh, H Her, H Yakqub, dan H Junaidi.
Penggalangan dana ini berhasil terkumpul saat acara Doa dan Cinta dari Pamekasan untuk Palestina’ yang digagas oleh Majlis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah Madura bekerja sama dengan Gerakan Pemuda Madura (GAPURA).
“Kemarin saya mendonasikan Rp250 juta rupiah, dan semalam saya mendonasikan Rp100 juta untuk warga Palestina,” kata Haji Her, Senin (28/10/2024) malam.
Acara ini, selain diisi dengan doa bersama, menyoroti rasa solidaritas yang mendalam bagi Palestina yang turut diwujudkan dalam penggalangan dana amal.
Acara tersebut menjadi istimewa dengan kehadiran tokoh Palestina, Dr Rayyan dan Assegaf Reva Selver.
Lalu ada ulama besar Madura seperti Habib Haydar Ali Assegaf dan Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM), Khairul Umam.
Menurut Haji Her, penderitaan rakyat Palestina menyentuh nurani umat Islam di seluruh dunia, khususnya warga Pamekasan.
Ia berharap agar dukungan dan doa ini menjadi amalan yang diridhoi Allah SWT.
“Kita hadir di sini sebagai saudara seiman yang tergerak untuk membantu mereka yang tertindas.”
“Insyaallah, semoga kelak kita dapat berkumpul dengan saudara-saudara kita dari Palestina,” tegasnya.
Momentum ini juga menjadi simbol solidaritas ekonomi dari para pengusaha tembakau Madura, yang terkumpul dalam bentuk donasi sebesar Rp500 juta.
“Rp500 juta ini merupakan wujud solidaritas nyata dari masyarakat Pamekasan untuk Palestina.”
“Berjuta-juta doa kita panjatkan, dan setiap rupiah yang terkumpul ini adalah bentuk dukungan kita bagi saudara-saudara di sana,” ujar Hari Her.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan beberapa artis religi ibu kota.
Mereka turut menambah suasana khidmat dan menguatkan semangat persatuan umat Islam untuk saling mendukung dalam menghadapi ketidakadilan.
Dengan dukungan dari para ulama, pengusaha, dan masyarakat, acara ini menegaskan bahwa dari Pamekasan, suara dan dukungan untuk Palestina terus menggema.
Baca juga: Warga Palestina Kehabisan Kain Kafan Imbas Serangan Israel, Terpaksa Kuburkan Kerabat Seadanya
Sebagai informasi, nama Haji Khairul Umam atau Haji Her cukup tersohor di telinga kalangan masyarakat Madura.
Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) ini dikenal sebagai Crazy Rich Madura atau Sultan Madura.
Julukan ini didapat Haji Her lantaran bisnisnya yang dinilai sukses di bidang usaha tembakau.
Selain itu, julukan ini didapat lantaran rumah Haji Her yang berdiri megah dan mentereng di Jalan Raya Trasak, Pamekasan, Madura.
Dikutip dari Tribun Madura, Haji Her yang lahir di Pamekasan pada 25 November 1981, memiliki nama asli Khairul Umam.
Selain bergerak di bidang usaha tembakau, Haji Her juga memiliki usaha di bidang minuman dan makanan cepat saji.
Ia memiliki usaha Bento Group Indonesia, yang pada Juni 2023 lalu, melebarkan sayapnya dengan mendirikan Bento Kopi.
Sebagai pengusaha, Haji Her dikenal dermawan.
Haji Her disebut-sebut pernah membantu pembangunan 132 rumah milik warga di Pamekasan.
Pada Juli 2023 lalu, sosok Haji Her sempat viral karena membeli mobil bekas Kepresidenan RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Mobil merek Kia Enterprise V6 dengan berpelat nomor B 1 KIA tersebut dibeli Haji Her seharga Rp350 juta.
“Harganya Rp350 juta, hampir Rp400 juta lah sama komisinya,” ungkap Haji Her, Sabtu (29/7/2023).
Lebih lanjut, Haji Her mengaku dirinya sudah pernah menawar mobil tersebut.
Namun, saat itu, sang pemilik belum mengizinkan untuk dibeli.
“Tawaran kedua baru dijual oleh pemiliknya,” kata dia.
Karena mengidolakan sosok Gus Dur, Haji Her memastikan ia tidak akan menjual mobil tersebut meskipun ada yang menawar mahal.
“Ini mobil satu-satunya di Indonesia. Kalau rencana memang tidak mau dijual lagi.”
“Meski ada yang nawar Rp4 miliar, tidak saya kasih,” tegasnya.
Baca juga: Baru Usia 4 Hari, Bayi Kembar di Palestina Tewas Diserang Israel saat Ayah Ambil Akta Kelahiran
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com