Dapat Gelar Adat Tertinggi, RMD dan Istri Resmi Menjadi Keluarga Megou Pak
Lampung Geh, Tulang Bawang Barat – Calon Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dan istrinya, Purnama Wulansari, baru saja menerima gelar adat tertinggi dari Perwatin Megou Pak dalam upacara Begawi yang berlangsung khidmat.
Prosesi adat ini diselenggarakan di kediaman tokoh adat Megou Pak, Herman Artha, di Tubaba pada Selasa (29/10).
Rahmat Mirzani Djausal, atau yang akrab disapa Mirza, dianugerahi gelar Suttan Rajo, sementara istrinya menerima gelar Suttan Ratu Pembina, dengan gelar-gelar ini diberikan langsung oleh Herman Artha selaku Suttan Kuasa Marga, pemimpin adat yang memiliki otoritas dalam memberikan pengakuan adat tertinggi di lingkungan Megou Pak.
Pemberian gelar ini disaksikan oleh berbagai tokoh adat Lampung serta anggota Perwatin, yang turut hadir dalam upacara tersebut.
Penganugerahan ini juga menandai pengangkatan Mirza dan Wulan sebagai anak angkat dari keluarga besar Megou Pak melalui ikatan Seangkenan Warey atau saudara angkat dengan Wahyu Agus Saputra, Ketua Federasi Adat Megou Pak Tulang Bawang yang menyandang gelar Suttan Sampurna Jaya.
Dengan gelar tersebut, Mirza dan istrinya kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Megou Pak, memperkuat hubungan mereka dengan masyarakat adat Lampung.
Dalam sambutannya, Mirza menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan serta kehormatan besar yang diberikan kepadanya.
“Gelar ini bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi juga amanah yang harus kami jaga. Kami berkomitmen untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur adat dan budaya Lampung serta berperan aktif dalam pelestariannya,” ujarnya.
Purnama Wulansari turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh adat yang hadir, serta mengungkapkan harapannya agar nilai-nilai adat Lampung terus lestari di tengah perkembangan zaman.
“Gelar ini merupakan simbol tanggung jawab untuk ikut melestarikan budaya dan adat istiadat, sebagai bagian dari upaya membangun identitas dan karakter masyarakat Lampung,” ujar Wulan
Upacara adat yang dihadiri tokoh-tokoh adat dari se-Tubaba ini dilengkapi dengan prosesi cakak pepadun, simbol ikatan abadi antara saudara, yang diharapkan semakin mempererat hubungan dan komitmen Mirza serta keluarganya dalam menjaga dan melestarikan adat Megou Pak. (Cha/Put)