Informasi Terpercaya Masa Kini

Rangkuman Materi PAI Kelas 11 SMA Bab 6: Menguatkan Kerukunan melalui Toleransi Bagian 1

0 1

TRIBUNJOGJA.COM – Dalam era globalisasi yang semakin mendekatkan kita, namun semakin menonjolkan perbedaan.

Lantas bagaimana kita hidup berdampingan dengan damai?

Jawabannya terletak pada kata toleransi.

Kali ini kita akan belajar materi PAI Kelas 11 SMA/SMK Bab 6 tentang Menguatkan Kerukunan melalui Toleransi dan Memelihara Kehidupan Manusia.

Materi ini dilansir dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Abd. Rahman dan Hery Nugroho. 

Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menganalisis Q.S. Yunus/10: 40 – 41 dan Q.S. Al-Maidah/5: 32, serta hadis tentang toleransi dan memelihara kehidupan manusia, membiasakan sikap toleransi dan peduli sosial, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab sebagai implementasi dari dalil tersebut. 

Berikut di bawah ini rangkuman materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum Merdeka Kelas 11 SMA/SMK Bab 6 Bagian 1

Q.S. Yunus/10: 40 – 41 tentang Toleransi

1. Menerjemahkan Q.S. Yunus/10: 40 – 41 

وَمِنْهُم مَّن يُؤْمِنُ بِهِۦ وَمِنْهُم مَّن لَّا يُؤْمِنُ بِهِۦ ۚ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِٱلْمُفْسِدِينَ

وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل لِّى عَمَلِى وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ ۖ أَنتُم بَرِيٓـُٔونَ مِمَّآ أَعْمَلُ وَأَنَا۠ بَرِىٓءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al-Qur’an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”    

 

2. Penjelasan Isi Q.S. Yunus/10: 40 – 41 serta Hadis tentang Toleransi

Menurut Jalāluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahali dan Jalāluddin ‘Abdurrahman bin Abu Bakar al-Suyuthi dalam Kitab Tafsir al-Jalalain, bahwa Q.S. Yūnus/10: 40 menjelaskan tentang penduduk Makkah pada masa Nabi Muhammad Saw. terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

Pertama, orang-orang yang beriman kepada al-Qur’an.

Kedua, orang-orang yang tidak beriman selamanya.

Menurut Ibnu ‘Asyur kalimat ini merupakan peringatan sekaligus ancaman bagi kelompok yang tidak beriman.

Sementara itu, Ibnu Katsir berpendapat bahwa Allah Swt. lebih mengetahui siapa yang akan mendapat hidayah dan siapa yang memilih kesesatan.

Ayat ini juga diturunkan untuk menghibur Nabi dari sikap orang yang tidak mau beriman kepada ajaran-Nya. 

Allah Swt. mengetahui bahwa Nabi telah melaksanakan tugas menyampaikan ajaran Islam dengan baik kepada umatnya. 

Oleh karena itu, pada ayat 41 Allah Swt menegaskan bahwa Nabi dan umat yang beriman tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kedurhakaan umat yang tidak mau beriman.

Baca juga: Rangkuman Materi Antropologi Kelas 12 SMA Bab 6: Keberagaman Budaya dan Integrasi Nasional Bagian 3

Pengertian Toleransi

Toleransi adalah menghargai orang lain yang berbeda baik pendapat, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya dengan pendirian sendiri.

Orang yang toleran adalah orang yang memiliki kesabaran, kelapangan dada, dan daya tahan.

Secara umum, dalam contoh ini dibagi menjadi dua, yaitu toleransi internal (sesama umat Islam) dan eksternal (antarumat beragama) yang dijelaskan sebagai berikut.

a) Toleransi internal umat Islam

Sebagaimana dalam hadis Nabi Muhammad Saw yang berarti, 

Artinya: “Diceritakan dari Abi Mas’ud al-Anshari, bahwa seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, aku hampir tidak sanggup shalat yang dipimpin seseorang dengan bacaannya yang panjang.” Maka aku belum pernah melihat Nabi Saw memberi peringatan dengan lebih marah dari yang disampaikannya hari itu seraya bersabda: “Wahai manusia, kalian membuat orang lari menjauh. Maka barangsiapa shalat mengimami orang-orang ringankanlah (tidak melamakan) shalatnya. Karena di antara mereka ada orang sakit, orang lemah dan orang yang punya keperluan.” (H.R. Al-Bukhāri).

b) Toleransi antarumat beragama

Adapun tuntunan agama tentang toleransi antarumat beragama dapat ditemukan Q.S. al-Mumtahanah ayat 8,

لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ

Artinya: “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” 

Dalam ayat ini mengajarkan agar umat muslim dapat berbuat baik dan memberikan keadilan kepada mereka. 

Inilah tuntunan yang diajarkan al-Qur’an dalam kaitannya membangun toleransi, saling menghargai antarumat beragama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa toleransi dengan umat agama lain diperbolehkan selama berkaitan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, sedangkan toleransi dalam hal akidah atau ibadah tidak boleh dilakukan. 

Hal ini didasarkan pada Q.S. al-Kafirun/109: 1-6.

 

Pesan dalam Q.S. Yunus/10: 40 – 41 

Pesan yang terkandung dalam surah Yunus ayat 40 – 41 ialah antara lain;

a. Ayat-ayat yang berbicara tentang akidah atau keimanan, hendaknya dijadikan panduan bagi kalian sebagai individu, bukan untuk mengukur dan menilai keimanan orang lain.

b. Sebagai individu yang beriman, tetap punya tanggung jawab mengajak kepada kebaikan dengan bijak, tanpa disertai dengan paksaan.

c. Menghargai orang lain dalam semua perbedaan.

 

Menurut data Puslitbang Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan Tahun 2019, toleransi merupakan salah satu indikator paling penting untuk menciptakan kerukunan umat beragama, yaitu sebuah kondisi kehidupan umat beragama yang berinteraksi secara harmonis, toleran, damai, saling menghargai, dan menghormati perbedaan agama. 

 

Toleransi merupakan komitmen untuk hidup berdampingan dengan damai dalam keberagaman. 

Sikap toleransi menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan perdamaian dan kerukunan.

Dengan memahami nilai-nilai toleransi yang telah dipelajari, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama, menciptakan lingkungan yang inklusif, dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera. ( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Rangkuman Materi Antropologi Kelas 12 SMA Bab 6: Keberagaman Budaya dan Integrasi Nasional Bagian 2

Leave a comment