Saat ini smartphone menjadi perangkat utama dalam kehidupan sehari-hari tetapi hal itu akan berubah. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg meramalkan peran HP saat ini akan digantikan dengan kacamata pintar di masa depan. “Saya yakin kacamata pintar akan menjadi platform komputasi besar berikutnya walaupun biasanya platform baru tidak langsung menggantikan yang lama,” kata Zuckerberg dalam sebuah wawancara.
Sebagai contoh, ia menggambarkan meskipin penggunaan smartphone kini mendominasi tetapi banyak orang yang masih menggunakan perangkat komputer walaupun dalam frekuensi yang lebih rendah. Fenomena serupa akan terjadi dengan kacamata pintar, di mana smartphone tetap ada tetapi fungsinya akan lebih terbatas karena kacamata pintar mengambil alih banyak aktivitas yang biasa dilakukan di ponsel.
Zuckerberg memprediksi bahwa pada dekade 2020-an atau 2030-an, orang akan lebih banyak menggunakan kacamata pintar sebagai platform utama mereka, sementara smartphone akan lebih sering disimpan di saku. Hal ini sejalan dengan upaya Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Zuckerberg, yang tengah fokus mengembangkan kacamata pintar augmented reality (AR) dengan harapan bahwa teknologi ini akan menjadi populer di kalangan masyarakat luas.
Dalam wawancara lain dengan The Verge, Zuckerberg mengungkapkan bahwa karena ada miliaran orang yang sudah memakai kacamata biasa setiap hari, peralihan ke kacamata pintar kemungkinan akan mudah terjadi dalam dekade mendatang.
“Mereka yang tidak menggunakan kacamata saat ini pun akan mulai beralih ke kacamata pintar,” katanya.
Keunggulan Orion
Meta memperkenalkan prototipe kacamata augmented reality (AR) “Orion” dalam acara tahunan Meta Connect. Orion diklaim sebagai kacamata AR paling canggih dan kompak dengan bidang pandang terluas. Dalam pernyataannya di Meta Newsroom, Meta mengerjakan kacamata AR ini selama lima tahun.
“Lima tahun lalu, kami mengumumkan kepada dunia bahwa kami tengah membuat kacamata AR. Hari ini, kami mengungkap kehadiran Orion, yang kami yakini sebagai kacamata AR tercanggih yang pernah dibuat,” tulis Meta dalam Meta Newsroom.
Orion memiliki desain yang mirip dengan kacamata pintar Ray-Ban Meta Smart Glasses yang diluncurkan pada 2021 tetapi dengan fungsionalitas yang berbeda. Orion memungkinkan pengguna mengakses dunia virtual, menampilkan konten media sosial, streaming video, hingga hologram seukuran manusia. Sedangkan, Ray-Ban Meta Smart Glasses berfokus pada fungsi seperti merekam video, live streaming, mendengarkan musik, dan panggilan handsfree dengan asisten AI.
Orion juga didukung oleh Meta AI yang dapat membantu pengguna dengan visualisasi berbasis lingkungan nyata. Misalnya, pengguna dapat membuka kulkas dan meminta resep berdasarkan bahan-bahan yang ada di dalamnya. Kacamata itu menggunakan proyektor mikro-LED dengan bidang pandang 70 derajat, memiliki speaker terintegrasi, serta sensor pelacakan mata dan tangan.
Orion juga memerlukan gelang elektromiografi (EMG) untuk menerjemahkan gerakan tangan sebagai input. Meta berencana membuat Orion lebih kecil, ramping, dan terjangkau sebelum diluncurkan ke pasar, dengan akses awal sudah dibuka untuk karyawan dan audiens tertentu sejak 24 September.
“Sehingga tim pengembangan kami dapat belajar, mengulang, dan mengembangkan lini produk kacamata AR konsumen kami, yang kami rencanakan untuk mulai dikirimkan dalam waktu dekat,” tulis Meta, sebagaimana dihimpun Meta Newsroom.
Baca Juga: Meta Kembali Lakukan PHK, Karyawan Instagram dan WhatsApp Jadi Sasaran