ALASAN Stella Christie Mau Kembali ke Indonesia untuk Membantu Prabowo Subianto
TRIBUN-MEDAN.COM – Stella Christie (45) rela pulang ke Indonesia dan bergabung dengan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka pada periode 2024-2029.
Istri dari Professor Bartek Czech ini dengan bahagia siap membantu Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto.
Dengan gaji fantastis di luar negeri, dengan hobinya bisa mendaki gunung, traveling, dan hiking, sekaligus penelitiannya, Stella Christie rela meninggalkan semua itu demi membantu Prabowo Subianto untuk membangun masa depan Indonesia semakin lebih baik, maju, dan sejahtera.
Apakah Stella Christie juga memboyong anak dan suaminya ke Indonesia? Sebagaimana diketahui, suami dari Stella Christie, Bartek Czech juga seorang akademisi dan ilmuwan. Mereka sama-sama satu kuliah di Harvard University dan menikah pada tahun 2010.
Kenapa Stella Christie mau membantu Prabowo Subianto?
Tentu bisa diprediksi, tidak akan jauh berbeda dengan jawaban tokoh ternama lainnya seperti Sri Mulyani.
Sri Mulyani rela meninggalkan gaji fantastis di Amerika Serikat demi Indonesia.
Terbaru dikutip dari Kompas.com, salah satu alasan mengapa Sri Mulyani masih bersedia menjabat sebagai Menkeu yaitu Indonesia saat ini tengah menghadapi kondisi perekonomian global yang dinamis dan tidak pasti.
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) itu, dampak dari kondisi tersebut yaitu terjadinya tekanan perekonomian di seluruh dunia. “Oleh karena itu dibutuhkan suatu policy terus menerus di dalam rangka untuk menjaga ekonomi kita dari tantangan pelemahan global terus,” ucapnya.
Sementara di dalam negeri, ia menambahkan, Presiden telah menetapkan sejumlah agenda prioritas, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga, ia pun merasa terhormat untuk melaksanakan kembali tugas tersebut.
“Dan cita-cita Bapak Presiden untuk membangun Indonesia dengan sumber daya manusia yang semakin baik dengan birokrasi yang efisien, bersih dari korupsi dan juga dari sisi kemampuan ekonomi kita untuk tumbuh dan berkualitas secara inklusif adalah suatu cita-cita yang baik,” kata dia.
“Buat saya, ini adalah suatu kehormatan untuk bisa ikut mendukung dan membantu Bapak Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan cita-citanya,” ucapnya.
Sri Mulyani dan Stella Christie (HO)
Sri Mulyani kemungkinan besar akan dibantu dengan tiga wakil menteri keuangan, yakni Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan ekonom Anggito Abimanyu.
Sebelum dilantik, Prabowo Subianto memang sudah mengusung target-target yang ambisius.
Dalam sebuah pidato pada Juli lalu, Prabowo menyatakan dirinya “optimis” pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
“Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Kalau saya optimis kita bisa mencapai 8 persen,” kata Prabowo.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama tahun ini mencapai 5,11 persen, menurut Badan Pusat Statistik pada Februari silam.
Oleh karena itu, Prabowo Subianto sangat membutuhkan orang-orang yang punya SDM yang berkualitas dan profesional.
Lantas Bagaimana Sosok Stella Christie?
Di hadapan wartawan di Kertanegara, Stella Christie menyempatkan mengenalkan dirinya sebagai seorang akademisi dan profesor di Tsinghua University, China.
Meskipun Stella Christie belum memberikan penjelasan mendetail mengenai posisinya dalam kabinet Prabowo-Gibran yang akan datang, kehadirannya dalam pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan peran yang akan diambilnya.
Dengan latar belakang yang kuat dalam ilmu kognitif serta pengalaman luas di dunia akademis, Stella dianggap memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Profil Stella Christie
Stella Christie lahir di Kota Medan, Sumateta Utara, pada tanggal 11 Januari 1979 dan besar di Bandung dan Jakarta.
Saat ini, ia merupakan profesor, guru besar, dan researcher di Tsinghua University, Beijing, China.
Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.
Selama masa pendidikan, Stella Christie mendapatkan beberapa beasiswa bergengsi, termasuk dari ASEAN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura dan dari United World College untuk melanjutkan studi di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.
Pada tahun 1999, ia meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Harvard, Stella Christie melanjutkan studi nya ke tingkat S3 doktoral di Northwestern University dengan fokus pada psikologi kognitif. Ia berhasil memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2010.
Terpantau dari postingan Bartek Czech di akun media sosianya, pada tahun 2007 ia bertunangan dengan kekasihnya, Stella Christie, sama-sama satu Fakultas Psikologi di Universitas Harvard.
Pernikahan Stella Christie dengan Bartek Czech pada tahun 2010. (Dok.Pribadi).
Pernikahan Stella Christie dan Bartek Czech pada tahun 2010. (Dok.Pribadi)
Pada tahun 2010 Stella Christie dan Bartek Czech menikah di kampung Bartek di Polandia. Kemudian dilanjutkan pesta adat Jawa di Indonesia.
Pada Januari 2015, Stella Christie dan Bartek Czech mengunjungi tempat kelahirannya di Kota Medan. Dari foto-foto yang dilihat Tribun Medan, mereka tampak jalan-jalan ke Danau Toba hingga ke Tapanuli Selatan.
Di foto lainnya, mereka juga menyantap durian di Ucok Durian, Kota Medan.
Dari Medan, mereka juga sempat singgah di Toraja, Sulawesi Selatan. Dari foto terlihat, Stella Christie dan Bartek Czech tampak melihat-lihat rumah adatnya, sembari memegang kertas dan pensil di tangannya.
Sebagai seorang ilmuwan dalam bidang ilmu kognitif, Stella Christie telah memberikan sumbangan penting dalam dunia riset. Beberapa karya ilmiah nya telah diterbitkan dalam Journal of Cognition and Development dan salah satunya bahkan diakui sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.
Karier akademis Stella terus berkembang seiring waktu.
Dia pernah menjabat sebagai profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari 2012 hingga 2018.
Kemudian di tahun 2018, Stella memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Universitas Tsinghua, China, yang masih dipegangnya hingga saat ini.
Dia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan akademis di Indonesia, termasuk sebagai pembicara dalam dua acara yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, salah satunya membahas “Creating Ecosystem for Creativity in Higher Education”.
Stella juga memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul “Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia”.
Tidak hanya itu, Stella Christie juga telah menerbitkan 21 artikel dalam jurnal internasional dan dua buku pada tahun 2022.
Dengan keahliannya yang mendalam dan pengalaman internasionalnya, sehingga pemanggilan Stella Christie di Kertanegara dapat diharapkan memberikan kontribusi berharga dalam kabinet Prabowo – Gibran. Terutama di bidang pendidikan dan riset Indonesia.
(*/Tribun-medan.com)