Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Esa Anak di Blitar Viral Minta Dijemput Polisi,Bingung dengan Masa Depannya Diusir Ibu Tiri

0 7

SURYAMALANG.COM, – Terungkap sosok Esa anak di Blitar viral minta dijemput polisi karena bingung dengan masa depannya tanpa orang tua. 

Selain tumbuh tanpa orang tua, remaja perempuan berusia 16 tahun bernama lengkap Nur Esa Anastsya itu juga diusir oleh ibu tirinya. 

Esa pun tinggal bersama Sanidi (76), kakeknya dari pihak ibu di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Dalam rekaman video yang viral di media sosial, Esa menangis saat didatangi polisi.

Satlantas Polres Blitar Kota menjemput Esa di halaman SMAN 3 Kota Blitar setelah remaja itu mengirim pesan lewat akun Instagram Polres Blitar Kota.

Baca juga: Kisah Viral Nur Esa Anastsya, ABG di Blitar Minta Tolong Polisi untuk Diantar ke Tempat Les

Esa ternyata minta diantar polisi ke tempat lembaga bimbingan belajar.

Ditemui di rumah kakeknya, Esa mengaku memang sengaja mengirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota karena bingung dengan masa depannya. 

“Saat itu saya sedang bingung dengan masa depan saya” kata Esa yang potongan rambutnya cepak mirip anak laki-laki, Rabu (9/10/2024).

“Saya akhirnya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota untuk dijemput. Sebenarnya saya ingin mengadu soal kehidupan saya ke pak polisi,” lanjut Esa. 

Kehidupan Esa memang memilukan.

Sejak kecil, Esa ditinggal ibunya, Susanti kerja ke luar negeri.

Sedangkan ayah Esa, Suhebi tinggal di Kota Serang, Provinsi Banten.

Esa sempat ikut kakeknya di Kademangan, Kabupaten Blitar sejak TK sampai kelas 4 SD.

Naik kelas 5 SD, Esa diajak ayahnya ke Kota Serang, Provinsi Banten lalu ayah Esa menikah lagi.

Esa sempat masuk pondok pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Serang, Provinsi Banten.

Namun, saat hendak naik kelas 9 MTs, Esa putus sekolah dan pulang ke rumah kakeknya dari ibu di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

“Saya pulang ke Blitar pada Agustus 2023. Saya diusir oleh ibu tiri,” ujar Esa.

Baca juga: Kebohongan Andi Arsyad di Podcast Horor, Masinis Gadungan Dilaporkan KAI Ngaku Pernah Tabrak 2 Orang

Selama di Blitar, Esa mengaku ayahnya tidak pernah menjenguk.

Lalu Esa mendapat kabar ayahnya meninggal dunia pada Februari 2024.

Sejak saat itu, Esa seperti orang bingung dan tidak melanjutkan sekolah selama berada di Blitar.

“Makanya, saya bingung dengan masa depan saya. Sebenarnya saya punya cita-cita ingin jadi abdi negara, entah jadi TNI, Polisi maupun PNS” papar Esa.

“Akhirnya saya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota. Saya menganggap pak polisi bisa membantu saya,” katanya.

Kakek Esa, Sanidi mengatakan Esa ditinggal ibunya, Susanti sejak masih usia TK sampai sekarang.

Ibu Esa pamit kerja ke luar negeri dan sampai sekarang tidak ada kabarnya.

“Ibu Esa ini (Susanti) merupakan anak mbarep (sulung) saya. Sampai sekarang saya tidak tahu posisi Susanti dimana” kata pria yang bekerja sebagai pedagang bakso itu.

“Ia (Susanti) pamit kerja ke luar negeri sejak Esa masih TK,” lanjut Sanidi.

Sanidi mengaku sempat meminta Esa meneruskan sekolah lagi saat pulang ke Blitar, tapi cucunya belum mau.

Menurut Sanidi, kepulangan cucunya ke Blitar penuh drama karena Esa bertengkar dengan ibu tirinya.

“Sebelum pulang ke Blitar, cucu saya sempat tiga hari minta-minta uang di lampu merah di Serang untuk biaya ke Blitar” papar Sanidi.

“Lalu saya dapat kabar itu, saya menghubungi RT di sini. RT kemudian kirim uang ke cucu saya untuk biaya pulang ke Blitar,” jelas Sanidi.

Baca juga: Ayah Mirna Blunder Ungkap Punya CCTV Kopi Sianida di Acara ILC, Bakal Jadi Materi PK Jessica Wongso

Setelah adanya video viral, Sandi berharap cucunya mau melanjutkan sekolah lagi.

Sanidi juga berterima kasih kepada polisi yang telah merespons pengaduan dari cucunya.

“Saya berharap, setelah ini, cucu saya mau sekolah lagi. Cucu saya ini punya cita-cita yang tinggi. Dia ingin jadi tentara,” kata Sanidi.

Kata Polres Blitar Kota

Sementara itu, Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Supriyadi mengatakan Esa sempat mengirim pesan di medsos Polres Blitar Kota.

Polisi merespons dengan mendatangi Esa yang saat itu berada di halaman SMAN 3 Kota Blitar.

Waktu itu, Ipda Supriyadi yang menjemput Esa di halaman SMAN 3 Kota Blitar.

“Setelah bertemu, ternyata anak ini posisinya sudah tidak sekolah. Dia putus sekolah ketika naik kelas 3 MTs” terang  Ipda Supriyadi.

“Dia kirim pesan ke Polres minta dijemput mungkin karena sedang kangen ayahnya, ayahnya sudah meninggal,” lanjutnya.

Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Andang Wastiono mengatakan polisi berusaha memfasilitasi Esa agar sekolah lagi.

Polisi sudah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar untuk mencarikan sekolah untuk Esa.

“Setelah kami beri pengertian, anaknya juga mau sekolah lagi. Kami sedang mengupayakan sekolah untuk anak tersebut,” kata Andang Wastiono.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Leave a comment