Informasi Terpercaya Masa Kini

Rasio Kredit terhadap Simpanan (LDR) Bank Mendaki, Dekati Era sebelum Pandemi

0 1

Bisnis.com, JAKARTA – Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) perbankan Indonesia terus meningkat di tengah pertumbuhan dobel digit penyaluran kredit. Terkini, level LDR disebut mendekati era sebelum pandemi Covid -19.

Rasio LDR perbankan pada Agustus 2024 mencapai 86,8%, naik dari bulan Juli 2024 yang mencapai 86,51%. Adapun, pada akhir Desember 2023 LDR perbankan mencapai 83,83%.

OJK menetapkan batas atas LDR untuk bank umum sebesar 92%, tetapi batas ini bisa dilonggarkan menjadi 94% jika dapat memenuhi aturan tertentu.

Baca Juga : DPK Kaltim Tumbuh Melejit, OJK: Tantangan bagi Perbankan Lokal untuk Optimalisasi Kredit

Pada periode yang sama, OJK mencatat kredit tumbuh 11,4% menjadi Rp7.508 triliun secara yoy dan DPK tumbuh 7,01% menjadi Rp8.650 triliun.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan level LDR yang saat ini berkisar 85-86% sebenarnya makin mendekati tingkat pra Covid-19. “Dalam keseimbangan akhir LDR yang bersifat menengah hingga panjang akan bertahan pada level tersebut,” ujarnya di Balikpapan, Sabtu (5/10/2024).

Baca Juga : : Menakar Pesona Kredit Hijau Perbankan

Mahendra juga menjelaskan peningkatan rasio pinjaman terhadap simpanan menandakan bahwa bank semakin optimal dalam memanfaatkan dana untuk disalurkan sebagai kredit.

Secara umum, kata Mahendra, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)—yaitu dana yang ditabung, didepositokan, dan disimpan di perbankan memang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh bank. Akibatnya, tingkat pinjaman terhadap dana pihak ketiga biasanya itu meningkat.

Baca Juga : : OJK Buka Suara soal Simpanan Perbankan Agustus 2024 Kembali Melambat

“Itu berarti makin optimal pemanfaatan dana yang ada di perbankan bagi penyaluran pinjaman atau kredit,” ucapnya.

Dirinya juga menegaskan meskipun pertumbuhan DPK lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit, hal ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Alasannya, DPK tetap tumbuh positif meski lebih lambat dibandingkan kredit.

“Sehingga pemanfaatan keseluruhannya itu yang dicerminkan dalam LDR semakin tinggi,” tambahnya.

Mahendra juga melihat ada peluang untuk menjaga agar LDR tetap berada pada tingkat optimal, salah satu caranya adalah dengan mendorong pertumbuhan DPK melalui langkah-langkah seperti meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.

Sebagaimana diketahui, OJK menggelar acara pembukaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 untuk memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang lebih bertanggungjawab dan produktif. Adapun, acara ini diselenggarakan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu (5/10/2024).

Leave a comment